Tuesday, November 08, 2005

Waspadai ancaman "Intelligent Design", bentuk baru kreasionisme (aliran penciptaan)

Postingan dari kawan:

Salah satu buku-buku yang enggak begitu suka saya baca adalah kreasi
dari Harun Yahya.....yang isinya hanya klipping-klipping artikel
yang dikumpulkan tanpa melakukan suatu riset dan penelitian dan
kemudian memberikan kesimpulan seenaknya saja......bahkan sampai
menjuluki Darwin sebagai Bapak Rasis dan Fasisme hhmmmmhhhhh....enak
aja dia enggak ngehargain banget Darwin yang udah mendedikasikan
hidupnya untuk penelitian makhluq hidup sepanjang hayat......

Kalaupun ada kekeliruan dari beberapa teori Darwin, itu kan karena
keterbatasan Beliau dalam menyimpulkan hasil riset yang memang
merupakan fakta terbatas pada masa itu saja.....

Ilmu pengetahuan memang berkembang dan apa yang disimpulkan oleh
Ilmuwan Peneliti adalah hasil pengamatan pada masa itu saja dan
dapat disempurnakan/dikoreksi dengan adanya fakta lain yang
ditemukan sesudah itu.....Tapi Harun Yahya ini dengan Klipping dan
bacaannya saja enak bener menjudge Peneliti dan Saintis Besar pada
masa lalu. Saya Yakin orang seperti Harun ini enggak akan pernah
melakukan riset seperti yang dilakukan oleh para Ilmuwan Barat saat
ini yang bahkan rela meninggalkan sanak keluarga demi ilmu
pengetahuan.....(Lihat Film dokumenter : March of Pinguin, Alien of
The Deep, Dan film-filmnya Discovery Channel, National Geography
etc.).


Postingan sebelumnya:

Ass.wr.wb,

Buat baca-baca... dari milis "Komunikasi" mengenai fakta2 sains yang ada
sekarang, dicurigai hanya kreasi orang2 yang memang ingin menjungkir
balikkan "knowledge" :-)

Wassalam,
Ara


Subject: Waspadai ancaman "Intelligent Design", bentuk baru kreasionisme
(aliran penciptaan)

Waspadai ancaman "Intelligent Design", bentuk baru kreasionisme (aliran
penciptaan)


"Intelligent Design? Kreasionisme? Waduh, maaf, saya lagi sibuk nih,
tak punya waktu untuk mengurusi hal yang nonsens seperti itu. Masih
banyak pekerjaan di lab dan komputer yang musti saya selesaikan. Saya
juga punya karier. Lagipula, ID dan aliran penciptaan toh akan lenyap
dengan sendirinya."

Itulah kira-kira jawaban tipikal dari para ilmuwan di Amerika Serikat
kalau ditanya soal keberadaan ID (singkatan dari "Intelligent Design")
beberapa tahun lalu. Dulu, mereka memang meremehkan dan cenderung
mengabaikan bahaya ID karena sibuk dengan pekerjaan dan demi titian
kariernya.

Kaum kreasionis pun lenggang kangkung dengan menerbitkan beragam
publikasi yang dikemas memikat. Beragam situs mereka tebar di internet.

Berbagai serangan mereka lancarkan untuk mengantam kubu evolusionis.
Mengalir pula berbagai ide baru, seolah mereka tak ada matinya. Pada
awal

2005, kaum kreasionis mendirikan sebuah wahana wisata dan hiburan
bernama "Museum of Creation". Berlokasi di Kentucky, AS, beragam wahana
terpajang seperti Taman Eden lengkap dengan sosok Adam dan Eve, Noah's
Ark dengan suara gemuruh air bah dan berbagai jeritan orang 'kelelep',
menara Babilon, planetarium yang memajang Tuhan menciptakan Bumi dalam
enam hari, dan masih banyak yang lainnya. Tiap pengunjung dikutip tiket
masuk seharga 10 dolar AS.



Tak mau ada klaim dan pemikiran para ilmuwan bahwa sudah ada makhluk
hidup sebelum Adam dan Hawa diciptakan Tuhan, maka berbagai macam model dinosaurus dalam ukuran yang sebenarnya pun dipajang di museum itu.
Makhluk berukuran raksasa yang dirancang mantan karyawan Universal
Studios ini lalu

dijejer dengan patung Adam dan Eve. Lalu diberi keterangan bahwa
dinosaurus diciptakan pada tahun 6,000 Sebelum Masehi - tepat dengan
perkiraan tahun dimana Tuhan menciptakan Adam dan Hawa.

Padahal menurut para ilmuwan, berdasar hasil penelitian dari temuan
fosil, makhluk berjuluk dinosaurus tersebut sudah berkeliaran di Bumi
sejak 220 juta tahun lalu, kemudian punah sekira 63 juta tahun lampau.
Sebagaimana kita tahu, isi Alkitab sama sekali tak menyebut-nyebut
tentang keberadaan makhluk dinosaurus yang pernah merajalela di Bumi.
Bahkan sebelum abad 18 Masehi, tak ada orang tahu bahwa dinosaurus
pernah hidup di bumi. Beberapa orang menemukan tulang atau gigi
dinosaurus, tetapi tidak mengetahui itu apa. Baru pada 1822, Mary Ann
Mantell - isteri dokter Gideon Mantell di Inggris - menemukan fosil
tulang belulang, lalu diteliti secara seksama dan disimpulkan bahwa
tulang belulang tersebut berasal dari hewan yang pernah hidup jutaan
tahun lampau.

Pembangunan museum yang digagas oleh Ken Ham dari organisasi 'Answer in
Genesis' ini diperkirakan menelan biaya sekira 25 juta dollar AS.
Menurut perusahaan riset pemasaran yang dikontrak oleh Museum of
Creation, museum tersebut diprediksi akan dijejali sekira 300,000
pengunjung pada tahun pertama beroperasi. Mereka optimistis angka
tersebut dapat tercapai, mengingat begitu besarnya minat masyarakat
terhadap film Jurassic Park yang pernah dirilis Hollywood.

Tak cuma itu, kaum kreasionis juga rajin melobi tokoh-tokoh agama, para
politisi dan senator. Tujuannya tentu saja untuk mengubah sistem
pendidikan di beberapa negara bagian, agar pada materi-materi pelajaran
diisi dengan teori penciptaan esuai dengan yang mereka inginkan.
Sebagian langkah mereka berhasil engan menyalahgunakan sistem demokrasi
dan celah-celah sistem hukum AS. amun mereka baru menggaet tingkat
sekolah menengah, belum bisa menembus perguruan tinggi. Tak heran,
beragam kampanye pencitraan pun terus mereka gelar. Tugas itu dibebankan
kepada Creative Response Concepts, sebuah perusahaan konsultan
kehumasan.

Ternyata teori evolusi cuma langkah awal yang diserang kaum kreasionis.
Menyusul berikutnya, mereka akan mengobok-obok seluruh cabang ilmu
pengetahuan dan

kehidupan masyarakat. Artikel yang termuat di majalah American Physical
Society (APS) edisi Oktober 2005 menyiratkan bahwa para ilmuwan di AS
kini tak tinggal diam atas serangan membabi-buta dari kaum kreasionis
yang disokong oleh tokoh-tokoh ternama, termasuk Presiden AS George W.
Bush Jr. Maraknya ID di AS memang tak lepas dari dukungan sang presiden.
Tak heran kalau Bush beberapa waktu lalu pernah bilang bahwa serangannya
ke Irak adalah atas kehendak Tuhan. Hal ini menyiratkan bahwa Bush amat
percaya diri sebagai utusan Tuhan untuk menyelamatkan dunia. Bush juga
yakin bahwa tindakan brutalnya itu mendapat dukungan kuat dari para
tokoh agamawan di AS. Konspirasi antara politikus dan agamawan itu sudah
biasa dan pernah terjadi sebelumnya di belahan bumi mana saja. Ingat
kawan, sejarah selalu berulang.

Syukurlah, belakangan ini kalangan akademisi di AS mulai sadar untuk
menangkal serangan kaum kreasionis. Lembaga National Academy of Science
(NAS) misalnya, mengeluarkan pernyataan tegas bahwa gejala-gejala ghaib
tak mempunyai tempat dalam sains (supernatural phenomena have no place
in science), dan sains didefinisikan sebagai pencarian penjelasan untuk
gejala-gejala yang bisa diobservasi (science is defines as a search for
natural explanations of observable phenomena).

Kehadiran kelompok 'psuedo-scientist' yang tergabung dalam berbagai
organisasi beraliran kreasionisme jelas membahayakan bagi kemajuan iptek
di AS. Tak heran kalau American Physical Society (APS) lalu menyerukan
agar seluruh ilmuwan bersatu-padu melawan gerakan kreasionisme. APS
adalah organisasi yang anggotanya terdiri dari para fisikawan yang
berkiprah di Negeri Paman Sam. Ternyata baru mereka sadari, bahwa bahaya
kreasionisme bukan hanya terbatas kepada kemajuan iptek saja, melainkan
juga terhadap demokrasi dan sekularisme.

Merasa gerakannya kini agak terhambat di AS, kaum kreasionis pun
melebarkan sayap ke kawasan Asia yang tahapan ipteknya relatif belum
berkembang,

seperti Korea Selatan dan Indonesia. Di negeri ini, mereka baru saja
mendirikan sebuah lembaga yang disokong penuh oleh institusi
kreasionisme berjaringan

internasional. Beberapa ilmuwan, pebisnis dan para dosen yang juga
aktivis gereja mereka gaet. Apa saja gebrakan yang akan mereka gelar di
Indonesia? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

No comments: