Saturday, November 12, 2005

Perekrutan Misno Pelaku bom Bali II

Perekrutan Misno

Pelaku bom Bali II Misno alias Wisnu, 23, warga Desa Ujung Manik, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jateng, menurut keluarga dan teman-temannya, direkrut sekitar Agustus 2005. Sejak bulan itulah, Misno sudah berubah dan tidak mau diabadikan gambarnya. Bahkan, hingga sekarang keluarga Misno sama sekali tak memiliki koleksi fotonya.

"Perbedaan Misno mulai Agustus 2005 lalu. Sebelum bulan itu, Misno adalah sosok pemuda yang bergaya anak muda sekarang dengan jeans dan pakaian gaya remaja. Tetapi setelah Agustus 2005 saya bertemu, ternyata sudah berubah. Dia memakai pakaian muslim dan sangat berbeda dengan gaya lamanya. Bahkan, saat ada hajatan, dia sama sekali tidak mau diabadikan dengan kamera," kata Sarno, 24, kawan dekat Misno.

Sarno mengaku kaget temannya tersebut merupakan pelaku bom Bali II.

Mengenai tidak maunya dia diabadikan dengan kamera, terlihat pada Agustus 2005 tersebut. Kebetulan waktu itu, ada tetangganya yang tengah hajatan. Misno juga ikut membantu. Tetapi ketika diabadikan, tangannya menutupi wajahnya dan berlari. "Lihat saja ini gambarnya Misno yang menutupi wajahnya dengan tangannya,"kata Dian, 41, warga setempat yang memperlihatkan rekaman video ketika Misno membantu hajatan di rumahnya.

Perbedaan terhadap diri Misno juga diakui, saudaranya Warto. Bahkan Warto memberi tahu kalau Misno adalah Wisnu. "Memang di sini dia bernama Misno, tetapi untuk mengurus surat-surat dia menggunakan nama Wisnu,"jelas dia.

Sementara itu, pasca tewasnya gembong teroris Dr Azhari di vila Jl Flamboyan, Batu, Pemerintah Kota Batu, Malang Jatim langsung bereaksi dengan melakukan penertiban keberadaan vila-vila yang ada di Batu. ''Ini menjadi pelajaran berhaga bagi kita untuk mengambil sikap tegas, dalam waktu dekat kita akan segera menertibkan vila-vila tersebut,'' kata Wali Kota Batu Imam Kabul kepada Media di Batu, kemarin.

Selama ini, menurut Kabul, di beberapa kawasan seperti Songgoriti dan Selekta berdiri ratusan vila liar yang disewakan oleh pemiliknya tanpa memiliki izin dari Pemerintah Kota Batu. Selain vila yang menjadi sasaran penertiban, Pemkot Batu juga menertibkan administrasi penduduk. Mereka akan di data secara rinci seperti halnya ketika sensus. Pihaknya juga mengintruksikan kepada seluruh warganya untuk tetap waspada terhadap setiap pendatang yang masuk tanpa melapor ke RW atau RT, karena komplotan Dr Azhari masih banyak berkeliaraan di Indonesia. (FL/BN/LD/N-3)

No comments: