Saturday, November 12, 2005

Kasih Tuhan Mengembalikan Posisi Tulang Belakangku

Kesaksian
Kasih Tuhan Mengembalikan Posisi Tulang Belakangku

Penulis: Fredi Andrian

Nama saya Fredi Andrian, usia 48 tahun. Sarjana Ekonomi, juga sarjana Seni Rupa lulusan Universitas Trisakti. Tinggal di Pulo Mas Jakarta. Saya mempunyai pengalaman kesembuhan yang luar biasa.

Kejadian sakit berawal ketika saya masih kecil. Saya jatuh dan ketika itu saya tidak merasakan kelainan yang berarti pada tubuh saya. Namun, menjelang usia saya menginjak 30 tahun, saya merasa bagian tulang belakang saya menjadi agak kaku.

Sejalan dengan bertambahnya usia saya, kekakuan tulang punggung sayapun bertambah parah. Leher tidak dapat digerakkan sama sekali. Untuk menengok saya harus memutar seluruh badan. Dan pundak saya menjadi miring sebelah. Puncak rasa sakitnya pada tahun 2000 sebelum saya mengikuti lokakarya Reiki Tummo.

Tenaga saya kadang seperti hilang mendadak. Saya pun terjatuh jika hal itu terjadi. Sangat membahayakan. Untuk itu saya berobat pada dokter tulang di Rumah Sakit Angkatan Darat. Dokter mengatakan bahwa saya menderita Ankylosing Spondylosis yakni bersatunya tulang-tulang belakang.

Ternyata kondisi sakit yang saya derita sudah sangat parah sehingga untuk sembuh harus melalui operasi. Namun, menjalani operasi sangat rawan karena yang terjadi adalah bergesernya tulang-tulang sehingga saling mengunci. Padahal pada tulang belakang terdapat pusat sistem syaraf. Kegagalan sedikit saja dalam proses operasi dapat menyebabkan kelumpuhan total. Dokter menyarankan agar saya lebih mengandalkan doa dan mohon bantuan Tuhan saja. Saya merasa sedih dan bingung.

Pada suatu hari, saya mendengar siaran pada radio Sonora yang menjelaskan tentang Reiki Tummo. Karena kedengarannya menarik, sayapun memutuskan untuk ikut lokakarya Reiki Tummo I dan II. Saat attunement, saya tidak merasakan sensasi apapun. Namun, saya tetap menjalani latihan setiap harinya dengan rutin.

Bulan berikutnya, saya melanjutkan dengan lokakarya Reiki Tummo IIIa. Setelah selesai lokakarya Reiki Tummo IIIa, saya merasakan tubuh saya lebih sehat dan segar, sehingga saya semakin rajin berlatih setiap harinya. Hati saya terasa lebih tenang dalam hidup sehari-hari meskipun tulang belakang saya belum mengalami perbaikan yang berarti.

Sampai kira-kira 3 bulan setelah lokakarya Reiki Tummo IIIa, saat saya berjalan-jalan santai di Mal, tiba-tiba saya mendengar suara gemeretak di tulang belakang saya. Cukup keras sehingga membuat saya kaget dan takut. Saya merasakan dengan jelas tulang belakang saya bergeser satu persatu. Kembali ke tempat seharusnya. Saya sembuh seketika!

Saya dapat membungkuk lagi, dapat menengok lagi, dan bahu saya menjadi normal. Oh Tuhan Engkau menyembuhkan sakitku seketika. Sakit yang sulit disembuhkan melalui pengobatan kedokteran modern. Terima kasih Tuhan. Sungguh ini suatu keajaiban bagi diri saya. Semoga semua kejadian ini semakin menyadarkan diri saya akan kasihMu yang utuh dan tak berbatas pada semua mahluk.

Sejak keajaiban itu terjadi hingga saat ini, telah berlangsung sekitar 4 tahun, tidak ada gejala memburuk pada tulang belakang saya. Saya sungguh sembuh. Terima kasih Tuhan. Terima kasih Pak Irman. Terima kasih Yayasan Padmajaya.

Semenjak kejadian itu, saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk datang ke klinik membantu para rekan penghusada untuk membagikan kasih kepada sesama yang membutuhkan. Demikian pengalaman saya, semoga pengalaman ini dapat membuat rekan-rekan semakin rajin dalam berlatih.

Pesan saya kepada pembaca Kolom Padmajaya di detikcom, jika anda mengalami sakit atau kondisi kurang sehat, dengan melakukan self healing dan latihan-latihan yang diberikan dalam lokakarya Reiki Tummo dengan rajin, serta mensyukuri semua yang diberikan Tuhan kepada kita, kesehatan anda pasti akan membaik. Bahkan mungkin saja akan sembuh seperti saya.

Salam dalam kasih Tuhan

dari saya

Fredi Andrian

No comments: