Saturday, November 12, 2005

Aparat Temukan Puluhan Peluru

Foto: AFP

JENAZAH TERORIS: Beberapa polisi mengangkat peti jenazah salah seorang anggota teroris, Arman, di RS Polri Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, kemarin. Dr Azahari dan Arman tewas dalam penyergapan Detasemen 88 di Batu, Jawa Timur, Rabu (9/11).



BERITA UTAMA Sabtu, 12 November 2005
Aparat Temukan Puluhan Peluru

SEMARANG (Media): Puluhan peluru dan sejumlah dokumen, kemarin, ditemukan di sebuah rumah di kawasan Perumahan Kaliwungu Indah Blok C VII Nomor 20, Kendal, Jawa Tengah.

Rumah yang dikontrak pasangan suami istri, Agung Mujahid dan Lastri, kemarin digerebek tim Detasemen 88 Mabes Polri. Agung dan Lastri diduga terlibat jarngan teroris kelompok Dr Azahari.

Setelah melakukan penggeledahan dan pengecekan secara teliti, petugas Satgas Detasemen 88 berhasil menyita sejumlah dokumen tentang rencana pengeboman yang akan dilakukan oleh Dr Azahari dan Noordin M Top. Selain itu, petugas juga berhasil menemukan puluhan peluru jenis colt 20 mm dan 40 butir peluru M-16. Beberapa buku tentang gerakan Islam di dunia juga ditemukan oleh Satgas Detasemen 88 Mabes Polri di rumah kontrakan itu.

Menurut pengakuan seorang petugas Detasemen 88 Mabes Polri, penggerebekkan itu dilakukan dari hasil pengembangan para tersangka teroris yang sudah tertangkap sebelumnya.

Namun, rumah tersebut dalam keadaan kosong ketika digeledah aparat. "Orangnya tidak ada. Kata tetangga-tetangganya, sudah sebulan Agung Mujahid dan Lastri sudah tidak menempati rumah tersebut," ujar seorang petugas Detasemen 88.

Winarto, warga komplek Perumahan Kaliwungu, mengatakan rumah tersebut sudah ditinggal penghuninya sebulan silam. Keluarga Agung, menurut Winarto, sama sekali tidak bergaul dengan tetangga.

Sumber lain menyebutkan bahwa rumah tersebut dihuni oleh pasangan suami istri Subur Sugiarto dan Lastari dengan empat anak mereka. Lastari sehari-harinya mengenakan cadar.

Aparat, kemarin, juga menggeledah toko milik Hanif S di Jalan Pamularsih Raya, Semarang. Di lokasi ini polisi menyita bungkusan kotak plastik warna hitam yang diduga berisi dokumen. Hanif ialah tersangka teroris yang memberikan penginapan kepada Noordin M Top.

Noordin, yang lolos dari sergapan aparat Rabu (9/11), kemungkinan besar kini kabur ke arah Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Norrdin diduga ke rumah orang tua Dwi Widiyarto yang tinggal di Kabupaten Batang, Jateng. Di sana, Noordin M Top bisa jadi bertemu dengan Dwi Widiyarto, kaki tangan Dr Azahari yang kabur dari kejaran tim Detasemen 88.

Pramono, 58, orang tua Dwi, menyatakan beberapa polisi datang kembali kerumahnya. Mereka meminta beberapa foto Dwi alias Wiwit.

Sebelumnya, pada penggerebekkan di rumah Hanif di Semarang dan di Jalan Flamboyan, Batu, Malang, aparat menemukan rekaman video, sejumlah dokumen, dan kartu tanda penduduk milik tersangka pengeboman bunuh diri di Bali pada 1 Oktober silam, Salif dan Misno. Video yang ditemukan berisi pernyataan ketiga pelaku pengeboman bunuh diri di Bali itu dan instruksi pembuatan bom.

Penyisiran di Jalan Flamboyan, petugas menemukan barang-barang yang diduga milik Azahari berupa kaca mata, pistol Baretta, pistol FN MD kaliber 38 mm yang berisi 10 peluru dalam posisi terkokang, sebuah jam tangan merek Seiko, sebuah rompi dengan Magasin berisi penuh, dan satu buah rompi berisi bahan peledak yang melekat di tubuh Azahari.


Terus diblokade

Hingga tadi malam, jajaran kepolisian di Jawa Tengah terus memblokade wilayahnya. "Anda lihat sendirilah, bagaimana petugas kami dan Mabes Polri yang ada di lapangan. Kami tetap akan terus meningkatkan kewaspadaan dan keamanan," tegas Kapolda Jawa Tengah Irjen Chaerul Rasyid.

Yang pasti, kata Chaerul, pengamanan yang ada di Jateng dilakukan baik secara tertutup maupun terbuka. Dalam hal ini, ungkap Chaerul, Polda Jateng hanya mem-back-up kinerja Den 88 Mabes Polri dalam upaya menangkap buronan teroris Noordin M Top yang diyakini masih berada di Jateng.

Chaerul Rasjid mengaku pihaknya dan tim Detasemen 88 Mabes Polri kini sedang mengembangkan teknis dan strategi penangkapan terhadap Noordin M Top.

"Kita masih menyelidiki dengan seksama. Untuk itu, kita sedang siapkan strategi bagaimana teknis penangkapan secara efektif bersama Den 88 Mabes Polri," tegas Chaerul.

Operasi dan sweeping tidak hanya dilakukan aparat di Semarang. Hampir seluruh jajaran kepolisian di Pulau Jawa melakukan langkah-langkah pengamanan. Bahkan, aparat di luar Jawa, seperti Sumatra dan Bali juga berbuat hal yang sama. (Tim/X-8)

No comments: