Wednesday, September 05, 2007

Turunnya Murka Tuhan Diiringi Meningkatnya Materialistik , Ketidakberimanan dan Bencana Alam ...

This blog entry was sent by r.ali.bt@gmail.com through the Multiply web site. To add a comment, join Multiply if you haven't already (don't worry, it doesn't cost anything).

Click thumbnails to enlarge.



Aduh, udah lama nih kagak ngupdate blog di MP gw. Ya udah-deh. Gw postingin Saripati Khotbah Jumat aja, hasil terjemahan bebas gw. 

--
SARIPATI Khotbah Jumat Hadhrat Khalifatul Masih V atba.

Turunnya Murka Tuhan Diiringi Meningkatnya Materialistik , Ketidakberimanan dan Bencana Alam di Dunia ini


KHOTBAH JUMAT yang Imam Jemaat Ahmadiyah Sedunia Sayyidina Amirul Mukminin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih V atba. sampaikan minggu lalu (Jumat, 24 Agustus 2007) dari Mesjid Bait-ul-Noor Belanda, bertema tentang murkanya Tuhan dan meningkatnya materialistik, ketidakberimanan dan bencana alam. Di awal-awal khotbah inilah, Hudhur atba. mengutip ayat 46 dari Kitab Suci Alquran Surah ke-16 An-Naĥl.

Hudhur atba. bersabda, meningkatnya materialisme menyebabkan umat manusia mulai menjauhi nilai-nilai akhlak, agama dan tauhid. Di dunia ini, terdapat beberapa orang yang bersyukur atas berkat-berkat yang Allah swt. turunkan berupa nikmat-nikmat dan karunia-karunia untuk kemudahan, kenyamanan dan keselamatannya; daripada, meningkatnya orang-orang yang berpuas diri dan mengolok-olok agama dan tauhid.

Ateisme bertambah dan buku-buku mengenainya menjadi laris. Banyak dari orang-orang ini tak memiliki harapan. Agama yang mereka anut tak memberikan kedamaian hakiki yang mestinya Dapat dicapai melalui Tuhan Yang Maha Esa. Terdapat bagian masyarakat yang berprasangka buruk terhadap Islam.

Tiap hari mereka menggembar-gemborkan keberatan-keberatan tentang Islam dan Alquran yang dihubunghubungkan dengan wujud suci Hadhrat Nabi Besar Muhammad—Rasulullah saw.. Faktanya mereka dapat melihat bahwa hanya Islam yang menghadirkan konsep agama yang realistis. Mengherankan, betapa beberapa di antara mereka yang menyebut diri orang-orang pembebas, penegak kebebasan dan yang tidak-turut-campur, telah melewati batas-batas dalam kekuranghormatan mereka terhadap Islam.

Sebagaimana diketahui bersama, seorang politikus Belanda bernama Geert Wilders telah mengajukan ke pemerintah agar melarang beredarnya Kitab Suci Alquran. Dia telah mengatakan bahwa Hadhrat Rasulullah saw. adalah sosok pribadi keras, terutama selama berada di Madinah. Dia mengatakan bahwa Surah ke-9 At-Taubah ayat 5, menimbulkan kekerasan terhadap umat Yahudi dan Kristiani. Alquran tidak memiliki konsep dipisahkannya agama dan politik. Alquran bersikap agresif dan mendasarkan diri pada kekerasan. Dia mengatakan bahwa dirinya jenuh beribadah kepada Tuhan di negeri tersebut.

Hudhur atba. bersabda, keberatan Geert Wilder tentang Hadhrat Rasulullah saw. tak lebih karena prasangka. Dia tidak menelaah Alquran dan dia sedang menodai sejarah yang disebabkan desas-desus saja. Hal ini Hudhur atba. Buktikan dengan Surah ke-5 Al-Mâ'idah ayat 3 nyatakan sebagai ayat yang diwahyukan pada tahun terakhir masa hidup Hadhrat Rasulullah saw..

Hudhur atba. bersabda, jika menurut Geert Wilders terdapat kekuasaan dalam situasi seperti yang diuraikan, maka mungkin hendaknya ia memperkenalkan undang-undang kebebasan tak terbatas di negaranya. Hudhur atba. bersabda, dari waktu ke waktu, penentangan terhadap Islam meningkat. Bagaimanapun, hal itu tak tak tercermin pada warga negara Belanda seluruhnya.

Tentu, banyak warga Belanda terkemuka yang menentang pernyataan Wilders. Hudhur atba. menyebutkan satu per satu pernyataan para politisi yang menentang Wilders. Menteri Luar Negeri, Belanda tak berencana melarang Kitab Suci Alquran.

Wajib bagi setiap Ahmadi untuk tidak hanya menjawab dan membuktikan keberatankeberatan yang ditimbulkan para penentang Islam, tapi juga berterima kasih kepada orang-orang yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak. Kita harus menjelaskan sebab-sebab diutusnya seorang Rasul Allah kepada umat manusia dan sebab-sebab kekacauan di dunia ini kepada mereka.

Ini harus diterangkan kepada mereka bahwa kedamaian hati bukanlah membuat hati silau terhadap dunia ini, atau memabukkan diri. Hal itu hanya dapat ditemui dengan merujuk kembali kepada Tuhan. Mereka yang melebihi segala batas dan khususnya yang agresif terhadap Islam, harus juga dirangkul dan diberi pengertian agar jangan memprovokasi penghormatan kita terhadap Tuhan. Kita jelaskan kepada mereka, bencana alam yang terjadi di muka bumi ini merupakan peringatan bahwa tak seorang pun bakal aman di dunia ini. Hudhur atba. bersabda sebagian besar negeri belanda berada di bawah permukaan air laut. Berdasarkan banjir banding pada tahun 1953, pemerintahan telah membangun infrastruktur penahan banjir. Proyek tersebut bernama Delta Works.

Ketika Hudhur atba. tur dan mengunjungi proyek tersebut, para insinyur memberi tahu beliau bahwa mereka telah melindungi negeri Belanda dari bahaya banjir. Tentu, mereka telah berusaha keras sedemikian rupa berlindung dari banjir. Tetapi, itu semua akan sempurna bila disertai perlindungan dari Tuhan. Semua kerja keras itu harus kita kokohkan dengan kesaksian terhadap keberadaan Tuhan empat atau lima kali.

Dan pada Buku Tamu (visitor's book), beliau menulis bahwa Delta Works tentu saja merupakan ikhtiar dan program yang luar biasa. Bagaimanapun, harus senantiasa tertanam dalam hati bahwa Tuhan adalah Maha Perencana dan Maha Pelindung.

Hudhur atba. bersabda dunia tenggelam dalam kehidupan dan budaya materialistik, baik di Timur maupun Barat. Semua itu menimbulkan murka Tuhan. Setiap Ahmadi harus ambil bagian dalam menyebarkan dakwah Islam ke seluruh dunia, bahkan ke tempat di mana negeri-negeri Islam dan para penentang tanda-tanda kebenaran misi Pendiri Suci Jemaat Islam Ahmadiyah Hadhrat Almasih Yang Dijanjikan (Masih Mau'ud) a.s. berada.

Tinjauan 100 tahun terakhir menunjukkan, bencana alam kali ini jauh lebih besar dibandingkan 12 abad yang lalu. Tahun ini pun, banyak sekali bencana alam yang terjadi. Ini adalah peringatan. Seorang Muslim Ahmadi, setelah memperbaiki hati dan diri, ia harus meneruskan kembali dakwah ini ke seluruh dunia. Hudhur atba. menyebutkan satu per satu semua bencana alam yang terjadi di seluruh bumi dalam tahun ini. Ini semua termasuk banyaknya gempa bumi dan berbagai banjir di Indonesia sejak Februari, besarnya guncangan gempa di negeri Kepulauan Salomon, banjir-banjir di Pakistan dan besarnya kerugian yang dialami di Baluchistan. Kemudian, banjir banding di Bangladesh pada Juni lalu dan di India serta Inggris pada Juli-nya. Demikian pula dengan gempa yang terjadi di Jepang. Di Amerika Serikat (AS), terjadi pula bencana alam pada bulan Agustus, demikian halnya di Cina dengan banyaknya banjir, hujan badai disertai banjir di Korea Utara, besarnya guncangan gempa bumi di Peru, disusul dengan banjir lagi di Pakistan. Di Australia pun tak luput dari bencana alam, menyebabkan rusaknya jalur kendaraan. Pun di benua Afrika, terdapat hujan yang disertai angin topan. Di negara bagian Hawaii, AS, badai tropis menimbulkan kekacauan yang mirip dengan gempa bumi. Tak hanya itu, Laut Arab mulai diliputi kecemasan datangnya badai maupun angin puyuh yang sebelumnya tak pernah terjadi.

Di Alabama AS dan Afrika Selatan, konsentrasi bencana tornado mulai membentuk. Semua ini, sabda Hudhur atba., sebagaimana yang 'QS 16:46' indikasikan, bahwa keputusan Allah swt. Mulai berjalan. Umat manusia harus memperhatikan hal tersebut dan jangan bertindak melanggar atasan-batasan dengan rencana-rencana jahatnya dalam kehidupan ini. Umat manusia di Timur dan Barat dari berbagai agama maupun pemeluk aliran kepercayaan, harus bisa mengambil pelajaran dari berbagai bencana alam yang relatif lebih kecil. Hadhrat Masih Mau'ud a.s. telah bersabda bahwa jika kedatangan beliau tidak terjadi, maka bencana-bencana alam dapat saja ditangguhkan kedatangannya. Namun, beliau a.s. telah mengumumkan bahwa umat manusia yang berada di benua Eropa, Asia dan negeri-negeri kepulauan tidaklah aman. Allah swt. lambat dalam merealisasikan murka-Nya. Karenanya, Sebagai umat manusia, ini harus kita perhatikan sehingga Allah swt. menunjukkan Kerahimiyatan-Nya.

Semoga Allah swt. memperkenankan kita dalam memahami dan mengerti Kebenaran Tuhan dan demikian pula dunia dalam memahami Kerahimiyatan-Nya daripada menyebabkan murka-Nya.[] (MTA/Alislam.org/ASh/LB)

Lembar Berita Al-Hidayah Nomor 35 Tahun XXVIII — 31 Zhuhûr – 6 Tabûk 1386 Hs/Agustus-September 2007 M




Add a reply: