Saturday, November 24, 2007

Hak² Para Yatim Piatu, Para Janda dan Masalah Perceraian

SARIPATI Khotbah Jumat Imam Jemaat Islam Ahmadiyah Sedunia Sayyidina Amirul Mukminin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih V atba.

JEMAAT Memiliki Tanggung Jawab Yang Sangat Besar Terhadap Hak² Para Yatim Piatu, Para Janda dan Masalah Perceraian

“KETIDAKPEKAAN dan ketidakpedulian kita akan masalah-masalah sosial tersebut—apalagi setelah pendakwaan diri kita sebagai mukmin—hanya akan mendatangkan celaan”

Morden, LB—Kali ini, ada tiga ayat yang dikutip dari Kitab Suci Alquran sebagai pembuka dalam Khotbah Jumat Hudhur [Hadhrat Khalifatul Masih V] atba. yang disiarkan langsung MTA dari Mesjid Baitul Futuh Morden, Inggris pada Jumat minggu lalu (19/11). Ayat-ayat tersebut berturut-turut adalah QS [Al-Baqarah] 2:221, 229 dan 241, mengenai seputar besarnya tanggung jawab Jemaat mengenai masalah-masalah sosial tentang kepedulian dan kepekaan kita sebagai orang yang beriman akan hak-hak para anak yatim piatu, para janda dan masalah perceraian. Pula, terkait dengan materi pembahasan Sifat Ilahi Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana—Al-‘Azîz dan Al-Ĥakîm. Ketidakpekaan dan ketidakpedulian kita akan masalah-masalah sosial tersebut—apalagi setelah pendakwaan diri kita sebagai mukmin—hanya akan mendatangkan celaan. Terutama—demikian halnya, bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Hal pertama yang tiga ayat Hudhur atba. kutip, menyinggung anak-anak yatim piatu agar kita memperhatikan dan mengasihaninya dengan semangan persaudaraan. Kepedulian harus kita wujudkan dalam bentuk fisik, moral dan kerohanian sebagai bagian dinamis kemasyarakatan. Karena, umat Islam satu sama lain adalah bersaudara dan bagaikan satu tubuh. Jika yang satu sakit, maka yang lainnya akan terasa sama. Islam mengajarkan bahwa untuk meneguhkan cinta kasih, diperlukan perbaikan dan aspeknya yang utama.

Perlakuan terhadap anak-anak yatim piatu harus disamakan bagaikan kita memperlakukan keluarga sendiri yang terdekat. Terkait seruan agar kita peduli terhadap anak-anak yatim piatu, Hudhur atba. mengutip firman Allah swt. dalam QS [An-Nisâ'] 4:7, 10 dan 11. Akibatnya, maka Allah swt. akan melindungi kita dan keturunan-keturunan kita dari segala duka cita.

Sementara itu, firman Allah swt. dalam QS 4:7, secara serius menyebutkan tentang penanganan harta anak yatim piatu yang ditinggalkan orang tua mereka. Harta anak yatim piatu sekali-kali tidak boleh diserahkan kepada mereka sebelum mereka mencapai kedewasaan dan begitu matang pikiran, sehingga dapat mengurus dan mengelola harta dengan sebaik-baiknya. Dan pada QS 4:11, adanya peringatan bagi mereka yang memakan harta anak-anak yatim piatu dengan zalim.

Kemudian—dalam QS 2:241, Hudhur atba. menyinggung dunia realita sosial yang memperlakukan para janda dengan tidak adil. Padahal masalah hak-hak perempuan tersebut, telah Islam serukan kepada umatnya pada lebih dari 14 abad yang lalu. Perintah Allah swt. Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana ini, jika tidak kita amalkan, hanya akan mendatangkan cela dari-Nya.

Hadhrat Khalifatul Masih I r.a. pernah mengamanatkan kepada kita bahwa Allah swt. telah menginsyaratkan bahwa para janda dapat dan bebas untuk rujuk maupun menikah lagi. Tak ada satu pun ayat dalam Alquran, bahkan siapa pun meski keluarga terdekat, tidak berhak menghalangi apalagi mengintervensi dan merintangi mereka untuk menikah lagi.

Keputusan bercerai bagi pasangan suami isteri harus melewati proses pertimbangan yang matang dan penuh ketenangan sehingga akan tetap membawa dan merubah rumah tangga dalam buaian cinta kasih dan sayang, harmoni dan ketentraman. Lelaki merupakan penjaga perempuan sehingga bertanggungjawab terhadap keluarga sebagaimana yang diperintah Allah swt. Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana.

Menjelang berakhirnya khotbah, Hudhur atba. memohon doa untuk keadaan negara Pakistan. Situasi di sana, baik di pihak pemerintah, para politisi dan para rohaniawannya, benar-benar mengarah kepada kehancuran. Semoga Allah swt. melindungi Pakistan, negeri yang dibangun dengan penuh pengorbanan. Jemaat Ahmadiyah telah banyak berkorban demi terbentuknya Pakistan. Hudhur bersabda, para Ahmadi Pakistan harus mencintai tanah airnya. Mereka yang berada jauh di perantauan harus mendoakannya. Pakistan benar-benar berada dalam proses kebinasaan. Semoga Allah swt. memberikan kepekaan kepada orang-orang akan keadaan Pakistan tersebut. Amin.[] (MTA/Alislam.org)

Saturday, November 17, 2007

KARAKTERISTIK Orang-orang yang Beriman...




SARIPATI Khotbah Jumat Imam Jemaat Islam Ahmadiyah Sedunia Sayyidina Amirul Mukminin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih V atba.

KARAKTERISTIK Orang-orang yang Beriman...

“MEMILIKI Sifat Kesetiakawanan Sosial yang Tinggi dalam Membelanjakan Hartanya di Jalan Allah swt. Semata-mata Meraih Rida-Nya”

MORDEN, LB—Mengawali Khotbah Jumat minggu lalu (9/11) yang disiarkan live oleh MTA melalui satelit-satelitnya dari Mesjid Baitul Futuh Morden, Inggris, Hudhur (Hadhrat Khalifatul Masih V) atba. menilawatkan Alquran Karim Surah ke-9 [At-Taubah] ayat 71 (QS 9:71) yang kemudian menerangkan panjang lebar tentang tujuh karakteristik orang-orang yang beriman, baik yang laki-laki maupun perempuan. Orang-orang yang beriman adalah mereka yang satu sama lain saling bersahabat, yang menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan, yang mendirikan salat dan menunaikan zakat, serta menaati Allah swt. dan Rasul-Nya.

Dalam khotbah ini, Hudhur atba. menyinggung Realisasi dan Tahun Baru Perjanjian Dana Tahrik Jadid. Tahun Baru Perjanjian ini sudah dibuka sejak 1 November lalu. Terdapat janji Allah swt. bagi mereka yang membelanjakan hartanya di jalan Allah swt. yaitu dalam firman-Nya dalam QS [Al-Baqarah] 2: 273 bahwa kita sendirilah yang akan menuai manfaatnya. Dengan mengamalkannya, kita akan termasuk dalam orang-orang yang pribadinya tidak akan mengekploitir pihak lain dalam berbisnis.

Di dalam Jemaat Ahmadiyah, sabda Hudhur atba., merupakan para jemaah yang memiliki sifat kesetiakawanan sosial yang tinggi dalam membelanjakan hartanya di jalan Allah swt. semata-mata meraih rida-Nya. Itu semua karena mereka telah menghayati, memegang teguh dan mengamalkan ikrar baiat mereka kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s.. Mereka meyakini penuh akan janji Allah swt. tersebut.

Pembelanjaan harta di jalan Allah swt. menurut QS 2:275 yang Hudhur atba. kutip, harus disertai niat hati yang ikhlas, suci serta lurus.

Pada kesempatan Khotbah Jumat kali ini, sesuai tradisi, Hudhur atba. mengumumkan Realisasi Perjanjian Dana Tahrik Jadid Tahun Periode 2006-2007 dari berbagai Jemaat nasional di seluruh dunia. Dana yang telah terkumpul sebesar [lebih dari] 3,6 juta poundsterling Inggris.

Sebagai penyumbang terbesar dan menduduki peringkat pertama adalah dari Jemaat Ahmadiyah Pakistan. Kedua adalah Jemaat Amerika Serikat, ketiga Inggris, keempat Jerman, kelima Kanada, keenam Indonesia, ketujuh India, kedelapan Australia, kesembilan Belgia dan kesepuluh Mauritius. Sedangkan peringkat tertinggi penyumbang Dana Tahrik Jadid di benua Afrika adalah Jemaat Nigeria. Dan dari tahun periode 2006-2007 tersebut, lebih dari 16 ribu warga Ahmadi merupakan para Pejanji baru.

Khusus di Jemaat Nasional Inggris, Jemaat Lokal ‘Mesjid’ London berada di peringkat pertama, kemudian berturut-turut sebagai ‘Lima Besar’ yang diikuti Jemaat Worcester Park, Jemaat Bradford, Jemaat Scunthrope dan Jemaat Glasgow. Di Jemaat Amerika Serikat, ‘lima besar’ ditempati beberapa Jemaat Lokal, yaitu: Silicon Valley, Chicago West, North Virginoa, East Los Angeles dan Detroit. Pada intinya, Hudhur atba. mendoakan, semoga Allah swt. memberkati para Ahmadi Pejanji Dana Tahrik Jadid di seluruh dunia. Amin.

Kemudian, Hudhur atba. menceritakan derap kemajuan Jemaat di benua Afrika. Di sana, para mubalig dan mualim-nya bekerja keras memperkenalkan Sistem dan Perjanjian Dana Tahrik Jadid ke segenap masyarakat. Hudhur atba. berpesan, bahwa para Ahmadi yang baru bergabung atau baiat harus kita libatkan dalam dan jangan sampai mereka luput dari gerakan beberkat ini. Semoga setiap individu Jemaat memahami berkat-berkat yang ada dalam Tahrik Jadid ini. Amin.

Menjelang akhir khotbah, Hudhur atba. mengumumkan berita duka yang datang dari Jamiah (institusi pendidikan bagi para calon mubalig atau misionaris) di Markas Besar Jemaat Ahmadiyah di Rabwah, Pakistan. Yakni, tentang wafat dan syahidnya seorang mahasiswa Ahmadi Jemaat Sierra Leone di Jamiah bernama Yusuf Khalid Sahib disebabkan sakit hepatitis sejak 28 Oktober lalu, kemudian menghembuskan nafas terakhirnya Jumat, 2 November silam. Hudhur atba. menyampaikan rasa hormat beliau yang dalam atas keikhlasan dan semangat Almarhum kepada Jemaat.

Hudhur atba. berdoa, semoga Allah swt. terus menambah dan memberikan banyak misionaris Jemaat dalam meneladani Almarhum demi kemajuan benua Afrika di masa depan. Semoga Allah swt. memberikan ketabahan kepada keluarga yang Almarhum tinggalkan. Semoga Alah swt. meninggikan derajatnya berupa surga, dan menganugerahkannya berupa kedudukan di antara para Pecinta Tuhan. Innâ li'l-Lâhi wa innâ ilaihi râji’ûn[a].[] (Alislam.org/Rahmat Ali)

Monday, November 12, 2007

HUBUNGAN Cinta Kasih Timbal Balik, Mengokoh-tegakkan Nizam Khilafat

SARIPATI Khotbah Jumat Imam Jemaat Islam Ahmadiyah Sedunia Sayyidina Amirul Mukminin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih V atba.

“KHILAFAT membawa kepada haribaan Islam dan Keesaan Allah swt. dan menumbuhkembangkan kecintaan terhadap Hadhrat Nabi Besar Muhammad—Rasulullah saw. dan Hadhrat Masih Mau’ud a.s.”

--
LONDON, LB—Dalam Khotbah Jumat yang disiarkan live oleh Muslim Television Ahmadiyya melalui satelit-satelitnya dari Mesjid Baitul Fazl London, Inggris pada minggu lalu (2/11), Hudhur [Hadhrat Khalifatul Masih V] atba. mengingatkan kita kembali tentang salah satu syarat baiat ke dalam Jemaat Ahmadiyah bahwa ikatan tali persaudaraan kita dalam jemaat ini begitu tinggi derajatnya. Sehingga, bentuk keberkatan Allah swt. ini, baik sekarang ataupun masa mendatang, tak sebanding dengan ikatan persaudaraan maupun hubungan-hubungan lainnya di dunia ini. Dari banyaknya surat-surat yang Hudhur atba. terima dari para Ahmadi yang baru baiat di seluruh dunia, memperlihatkan loyalitasnya masing-masing meski ada yang mendapat penentangan dari pihak keluarganya.

Berulang kali Allah swt. memberi tahu Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bahwa beliau akan dianugerahi kemuliaan dan hati yang dipenuhi cinta kasih, dan jemaah beliau akan Allah swt. sebarkan ke seluruh pelosok dunia. Beruntunglah demi hati yang telah dipenuhi cinta kasih, kita menjadi saksi hidup atas janji-janji dan berkah-berkah Allah swt. bahwa ketika seseorang sudah baiat sebagai Ahmadi, maka kecintaannya kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s.—sebagai Imam Zaman—dan juga kepada Nizam Khilafat semakin bertambah.

Sepanjang kita menautkan diri pada ikatan tali cinta kasih dalam jemaat ini, Allah swt. akan menurunkan berkah-berkah-Nya sebagaimana yang telah dijanjikan-Nya kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s.. Semoga Allah swt. menjadikannya demikian. Amin.

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah menyempurnakan tarbiyat atau bimbingannya melalui ajaran-ajaran beliau yang menanamkan benih cinta kasih ke dalam hati para Ahmadi untuk para generasi mendatang. Ketika Allah swt. mengabarkan bakal kewafatan Hadhrat Masih Mau’ud a.s., beliau menuliskannya dalam buku yang berjudul Al-Washiyyat.

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda, “Wahai Saudara-saudara. Karena sejak dahulu—begitulah sunatullah bahwa—Allah swt. menunjukkan dua qudrat atau manifestasi-Nya supaya diperlihatkan-Nya bagaimana cara menghapuskan dua kegirangan-yang-bukan-bukan dari musuh, maka sekarang tidak mungkin Allah swt. akan meninggalkan sunah-Nya yang tidak berubah-ubah itu. Maka, janganlah Anda bersedih hati karena uraian yang saya terangkan di hadapan Anda ini.

“Janganlah hati Anda jadi kusut karena bagi Anda perlu pula melihat ‘Kudrat Kedua’. Kedatangannya kepada Anda membawa kebaikan karena Dia selamanya akan tinggal bersama Anda. Dan sampai kiamat, silsilahnya tidak akan putus-putus.

“Qudrat kedua ini tidak dapat datang sebelum saya pergi. Akan tetapi, bila saya pergi, maka Tuhan akan mengirimkan Kudrat Kedua itu kepada Anda yang akan tinggal bersama Anda selama-lamanya sebagaimana Janji Allah swt. dalam [buku] Barâhîn-i-Aĥmadiyyah. Janji itu bukan untuk saya, melainkan untuk Anda. Seperti firman Tuhan: Aku akan memberi kepada Jemaat ini, yaitu pengikut-pengikut engkau, kemenangan di atas golongan-golongan lain sampai kiamat.

“[Maka] dari itu, mestilah datang kepada Anda hari perpisahan saya. Supaya sesudah itu, barulah datang hari yang menjadi ‘hari perjanjian kekal’. Tuhan kita adalah Tuhan Yang-menepati janji, setia dan benar. Dia akan memperlihatkan kepada Anda segala apa yang sudah dijanjikan-Nya.”

Para Sahabat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. memiliki hati yang diliputi rasa cinta kepada beliau semata-mata li'l-Lâhi Ta’âla dan melebihi apa pun yang ada di dunia ini. Dan ketika Para Sahabi r.a. memahami kabar gaib tentang kian dekatnya kewafatan beliau, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menghibur mereka supaya jangan khawatir dan bahwa Allah swt. tidak akan membiarkan jemaat ini sebagai dasar guna membentuk dan meneruskan ikatan cinta melalui Qudrat Kedua misi Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sampai kiamat.

Api kecintaan yang Hadhrat Masih Mau’ud a.s. kobarkan tersebut, adalah berupa tanda-tanda dan perlunya khilafat di antara para Sahabi-beliau r.a. sebagai anugerah Allah swt.. Para Sahabi r.a. memahaminya dan mewujudkannya dalam bentuk ikatan Nizam Khilafat sebagai kekuatan, persatuan, kesatuan dan kemajuan yang fondamental bagi Jemaat.

Sebagai Ahmadi yang hidup pada zaman sekarang ini, kita menjadi saksi atas genapnya Perjanjian yang dibuat Allah swt. dengan Hadhrat Masih Mau’ud a.s.. Jemaat Ahmadiyah merupakan pemenuhan kabar gaib Hadhrat Rasulullah saw. di akhir zaman. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. adalah Sang Mujadid di Akhir Zaman ini. Nizam Khilafat merupakan tatanan yang sesungguh-sungguhnya. Dan tak dipungkiri, bahwa Khilafat kita membawa setiap orang kepada haribaan Islam dan Keesan Allah swt. dan menumbuhkembangkan kecintaan terhadap Hadhrat Rasulullah saw. dan Hadhrat Masih Mau’ud a.s.. Kecintaan yang kita saksikan dan rasakan pada hati para Ahmadi di seluruh dunia sekarang ini, merupakan bukti tergenapinya janji tersebut dan sebagai tanda nyata atas kebenaran Hadhrat Masih Mau’ud a.s..

Hari ini, dakwah Islam yang Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bawa, sedang kita siarkan kepada umat manusia yang berasal berbagai bangsa. Mereka menerima dakwah dan bergabung ke dalam ikatan cinta kasih beliau a.s..

Pada Khotbah Jumat minggu lalu, Hudhur atba. mengumumkan dan memohon doa khusus terkait rencana operasi pembedahan kantong empedu beliau. Setelah pengumuman tersebut, beliau menerima banyak pesan yang tak tak terhingga sebagai ungkapan rasa cinta dan kesetiaan dari para Ahmadi seluruh dunia. Beberapa Ahmadi ada yang sampai menawarkan kantong empedu mereka sendiri bila dibutuhkan. Yang lainnya menunjukkan ekspresi kecintaan mereka, kata mereka, para Anggota Jemaat bagaikan satu tubuh. Dan, bila hati tidak sehat, maka dapat dibayangkan dengan kondisi badannya yang lain. Semua surat yang dialamatkan kepada Hudhur atba., menunjukkan kekhawatiran yang sama bagi kesehatan beliau dan berisi doa bagi cepatnya kepulihan dan kesembuhan beliau.

Hudhur atba. berdoa, semoga kecintaan terhadap Hadhrat Masih Mau’ud a.s. ini akan tetap ada. Semoga mereka senantiasa dilindungi dan diselamatkan dari kezaliman. Semoga ikatan tali persaudaraan ini senantiasa tetap hidup di antara mereka. Amin.

Melihat dalamnya kecintaan para Ahmadi tersebut, dikarenakan ungkapan rasa syukur terhadap Allah swt.. Hudhur atba. memohon para Anggota Jemaat untuk mendoakan khusus beliau. Sehingga, dapat pula menunjukkan balik rasa cinta kasih kepada mereka. Hubungan cinta kasih timbal balik inilah yang akan menjadi fondasi kokoh-tegaknya Nizam Khilafat yang abadi. Pohon kecintaan ini demikian mengakar pada kedalaman hati-hati para Anggota Jemaat. Sehingga, tak satu pun topan badai yang mampu mencabutnya. Semoga Allah swt. memperkenankan kekhusyukan dalam setiap doa-doa yang kita panjatkan. Amin.

Huzur thanked all those who expressed their love for the Khalifatul Massih. He also expressed his sincere thanks to the doctor and the staff of the hospital where his surgery took place. He remarked that they took such great care of him that it seemed like it was an Ahmadi hospital.

Hudhur atba. berterima kasih atas ungkapan rasa cinta mereka untuk Khalifatul Masih. Beliau atba. juga mengungkapkan rasa terima kasih yang dalam dan tulus kepada dokter dan staf rumah sakit tempat operasi berlangsung. Pihak rumah sakit telah merawat beliau dengan penuh dedikasi yang besar layaknya rumah sakit milik seorang Ahmadi. (ALISLAM.ORG/ASH)



ISLAM Tampilkan Wujud Keperkasaan dan Kebijaksanaan Allah swt.


“…SEBAGAI Wajah Tuhan Yang-menyelamatkan para Nabi-Nya [a.s.] dari setiap Musuh dan Konspirasi mereka”

PADA Khotbah Jumat yang disiarkan live oleh Muslim Television Ahmadiyya melalui satelit-satelitnya dari Mesjid Baitul Futuh Morden, Inggris minggu lalu (26/10), Hudhur [Hadhrat Khalifatul Masih V] atba. bersabda bahwa salah satu keberatan maupun kritikan terbesar yang ditujukan kepada Islam adalah berkenaan dengan Kitab Suci Alquran sebagai wahyu Tuhan kita—Allah swt.—yang mengajarkan kekerasan dan isi perintah-perintahnya yang tak memiliki kebijaksanaan. Opini publik—termasuk Imam Kristen Khatolik Sedunia Sri Paus Benedictus XIV—memandang, Islam dan umatnya sebagai agama kekerasan.

Jelaslah—mengutip situs internet resmi Jemaat Ahmadiyah Internasional Alislam.org, betapa mereka mendasarkan diri pada purbasangka dan kecurigaan belaka, tidak menelaah ajaran suci Alquran secara mendalam. Padahal, Islam mempresentasikan keindahan dan keesaan Allah swt. melalui amal-amal saleh para umatnya. Dijelaskan Sang Pendiri Jemaat Ahmadiyah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Ahmad—Imam Mahdi dan Masih Mau’ud a.s., Alquran diawali dengan Surah Al-Fâtiĥah yang menerangkan betapa ayat-ayatnya menyatakan keesaan dan kesempurnaan sifat-sifat Allah swt..
Sifat-Nya—termaktub pada Surah ke-24 An-Nûr ayat 36 (QS 24:36)—merupakan nûr atau cahaya bagi seluruh langit dan bumi. Bila seseorang tidak melihat keindahan di dalamnya atau tidak mengenal wujud Allah swt., maka yang ada hanyalah kesalahpahaman. Untuk menampak indahnya konsep tauhid, maka menurut Islam, seseorang harus memiliki paradigma pemikiran terbuka.

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menguraikan dengan rinci Surah Al-Fâtiĥah bahwa sebagai konsep dasar ketauhidan dalam Islam adalah: Allah swt. merupakan Tuhan Semesta alam, dan wujud Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan Dia-lah Mâlik—yang menguasai Hari Pembalasan.

Allah swt. mengganjar setiap perbuatan seseorang sesuai kadarnya masing-masing, bukan menghukum dengan kekejaman. Tentunya, seseorang harus mengikuti bimbingan dan petunjuk pada setiap perintah-Nya. Di dunia ini, setiap orang mematuhi peraturan dan hukum yang telah dibuat dan jangan sampai melanggarnya. Lain halnya saudara kita dari umat Kristen, mereka menganut penebusan dosa, sebuah akidah yang tidak rasional sedikitpun. mereka meyakini hukum yang berlawanan dengan hukum Tuhan.


Tuhan Maha Kuasa, meski peraturan-Nya bisa membuat manusia diganjar sesuai perbuatannya, Tuhan memiliki kekuatan untuk memaafkan dan Dia telah menyatakan bahwa sifat Maha Penyayang-Nya berlaku di atas segalanya. Sejarah para Nabi a.s. masa lampau menunjukkan, ketika pelanggaran segala batas terjadi, maka berlakulah pembalasan Tuhan.


Pada penyampaian khotbah minggu sebelumnya (19/10), Hudhur atba. menyinggung Sifat Al-‘Azîz Allah swt.. Dijelaskan beliau, dalam sifat Al-‘Azîz, Allah swt. tidak tergesa-gesa dalam menghukum. Kasih sayang Allah swt. demikian menyeluruh. Kemahakuasaan Allah swt. tertera pada banyak tempat dalam Alquran, berdampingan antara lain dengan Ar-Raĥîm (Maha Penyayang), Al-Ĥakîm (Yang Maha Bijaksana), Al-Ĥamîd (Maha Terpuji), Al-Wahhab (Maha Pemberi), Al-Karîm (Maha Mulia).


Ketika Alquran mengacu pada Tuhan sebagai wujud yang “menghukum” atau memberi pembalasan dan ganjaran dengan berbagai pertimbangan dan penjelasannya, tertera hanya pada 10 hingga 12 ayat saja.


Bagaimanapun, ketika hukum Tuhan terus-menerus dilanggar dan segala batasan dilewati, maka sebagai bentuk kecintaan-Nya, Dia menurunkan balasan sesuai porsi dan kadarnya guna merubah manusia serta sebagai peringatan di masa mendatang. Dijelaskan Hudhur atba., bahwa Alquran melukiskan berbagai wujud Al-‘Azîz Allah swt. pada empat ayat berbeda, yaitu pada QS [Âli ‘Imrân] 3:5, [Al-Mâ'idah] 5:90, [Ibrâhîm] 14:48 dan [Az-Zumâr] 39:38. Di tempat lain, Alquran pun mencantumkan bahwa betapa Keazizan Allah swt. menghukum umat manusia yang melanggar batasan dan menolak kerasulan Nabi Saleh a.s.. Juga, pelanggaran, penolakan dan azab atas Raja Firaun dan rakyatnya pada QS [Al-Qamar] 54:43.


Ayat-ayat tersebut merupakan peringatan bagi umat Islam masa Hadhrat Rasulullah saw. awal dan akhir zaman ini. Wujud Tuhan yang Islam tampilkan adalah wajah Yang-menyelamatkan para Nabi-Nya dari setiap musuh dan segala konspirasi mereka. Jika Allah swt. tidak menyatakan Kekuatan dan Keperkasaan-Nya, makan dunia akan berada dalam bencana.


Secara spesifik, QS [Al-Ĥajj] 22:40-41 mengizinkan umat Islam berperang semata-mata karena di bawah bimbingan dan petunjuk khusus, alias mempertahankan diri dari penganiayaan dan ketidakbebasan beribadah.


Sebagai manifestasi Keazizan Allah swt., umat Islam diingatkan QS [Al-Baqarah] 2:210, bahwa Allah swt. menyeru agar mereka berjalan dan menapaki hidup berdasarkan perintah-Nya, supaya rohani mereka kuat disebabkan keberimanan mereka terhadap wujud Al-‘Azîz dan Al-Ĥakîm Allah swt.. Apabila dalam penghayatannya terjadi kekhilafan atau kekeliruan sehingga menyebabkan turunnya hukuman Tuhan, maka balasan atau pun ganjaran tersebut merupakan sarana sebagai perbaikan dan pensucian hati.


Hudhur atba. bersabda bahwa guna menghilangkan kesalahpahaman orang-orang selama ini, setiap Ahmadi wajib meneladankan dan menebarluaskan konsep Islam tentang Keperkasaan dan Kebijaksanaan Tuhan yang sejati. Tuhan merupakan wujud yang memiliki rasa cinta kasih dan keindahan.

Sebagai bukti pengukuhan keamanan dan perdamaian dunia, Tuhan akan membalas dan mengganjar bagi mereka yang berdosa. Jika kita ingin menghilangkan kesalahpahaman mengenai wujud Tuhan kita, kita harus menyebarluaskannya kepada umat Islam lain yang beriman kepada Keperkasaan dan Kebijaksanaan Allah swt.. Sekalipun, kita jangan sampai tergelincir ketika kita menyaksikan tanda-tanda kebenaran. Semoga Allah swt. memperkenankan umat Islam memahami hal ini. Semoga Allah swt. memperkenankan kita mendakwahkan hal tersebut sehingga kita bisa menyaksikan kemenangan Islam.


Menjelang akhir khotbah, Hudhur atba. memohon doa dari para jemaah—para Ahmadi di seluruh dunia (!)—untuk kelancaran dan kesuksesan operasi kantong empedu yang akan beliau jalani berdasarkan keputusan tim dokter, minggu ini. Mohon didoakan sehingga keridaan Allah swt. tetap—bahkan—semakin menambah aktifitas dan vitalitas hidup maupun kerja beliau. Amin. (ALISLAM.ORG/A. SHAHEEN/LB)


-------oooOooo-------