Monday, November 12, 2007

ISLAM Tampilkan Wujud Keperkasaan dan Kebijaksanaan Allah swt.


“…SEBAGAI Wajah Tuhan Yang-menyelamatkan para Nabi-Nya [a.s.] dari setiap Musuh dan Konspirasi mereka”

PADA Khotbah Jumat yang disiarkan live oleh Muslim Television Ahmadiyya melalui satelit-satelitnya dari Mesjid Baitul Futuh Morden, Inggris minggu lalu (26/10), Hudhur [Hadhrat Khalifatul Masih V] atba. bersabda bahwa salah satu keberatan maupun kritikan terbesar yang ditujukan kepada Islam adalah berkenaan dengan Kitab Suci Alquran sebagai wahyu Tuhan kita—Allah swt.—yang mengajarkan kekerasan dan isi perintah-perintahnya yang tak memiliki kebijaksanaan. Opini publik—termasuk Imam Kristen Khatolik Sedunia Sri Paus Benedictus XIV—memandang, Islam dan umatnya sebagai agama kekerasan.

Jelaslah—mengutip situs internet resmi Jemaat Ahmadiyah Internasional Alislam.org, betapa mereka mendasarkan diri pada purbasangka dan kecurigaan belaka, tidak menelaah ajaran suci Alquran secara mendalam. Padahal, Islam mempresentasikan keindahan dan keesaan Allah swt. melalui amal-amal saleh para umatnya. Dijelaskan Sang Pendiri Jemaat Ahmadiyah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Ahmad—Imam Mahdi dan Masih Mau’ud a.s., Alquran diawali dengan Surah Al-Fâtiĥah yang menerangkan betapa ayat-ayatnya menyatakan keesaan dan kesempurnaan sifat-sifat Allah swt..
Sifat-Nya—termaktub pada Surah ke-24 An-Nûr ayat 36 (QS 24:36)—merupakan nûr atau cahaya bagi seluruh langit dan bumi. Bila seseorang tidak melihat keindahan di dalamnya atau tidak mengenal wujud Allah swt., maka yang ada hanyalah kesalahpahaman. Untuk menampak indahnya konsep tauhid, maka menurut Islam, seseorang harus memiliki paradigma pemikiran terbuka.

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menguraikan dengan rinci Surah Al-Fâtiĥah bahwa sebagai konsep dasar ketauhidan dalam Islam adalah: Allah swt. merupakan Tuhan Semesta alam, dan wujud Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan Dia-lah Mâlik—yang menguasai Hari Pembalasan.

Allah swt. mengganjar setiap perbuatan seseorang sesuai kadarnya masing-masing, bukan menghukum dengan kekejaman. Tentunya, seseorang harus mengikuti bimbingan dan petunjuk pada setiap perintah-Nya. Di dunia ini, setiap orang mematuhi peraturan dan hukum yang telah dibuat dan jangan sampai melanggarnya. Lain halnya saudara kita dari umat Kristen, mereka menganut penebusan dosa, sebuah akidah yang tidak rasional sedikitpun. mereka meyakini hukum yang berlawanan dengan hukum Tuhan.


Tuhan Maha Kuasa, meski peraturan-Nya bisa membuat manusia diganjar sesuai perbuatannya, Tuhan memiliki kekuatan untuk memaafkan dan Dia telah menyatakan bahwa sifat Maha Penyayang-Nya berlaku di atas segalanya. Sejarah para Nabi a.s. masa lampau menunjukkan, ketika pelanggaran segala batas terjadi, maka berlakulah pembalasan Tuhan.


Pada penyampaian khotbah minggu sebelumnya (19/10), Hudhur atba. menyinggung Sifat Al-‘Azîz Allah swt.. Dijelaskan beliau, dalam sifat Al-‘Azîz, Allah swt. tidak tergesa-gesa dalam menghukum. Kasih sayang Allah swt. demikian menyeluruh. Kemahakuasaan Allah swt. tertera pada banyak tempat dalam Alquran, berdampingan antara lain dengan Ar-Raĥîm (Maha Penyayang), Al-Ĥakîm (Yang Maha Bijaksana), Al-Ĥamîd (Maha Terpuji), Al-Wahhab (Maha Pemberi), Al-Karîm (Maha Mulia).


Ketika Alquran mengacu pada Tuhan sebagai wujud yang “menghukum” atau memberi pembalasan dan ganjaran dengan berbagai pertimbangan dan penjelasannya, tertera hanya pada 10 hingga 12 ayat saja.


Bagaimanapun, ketika hukum Tuhan terus-menerus dilanggar dan segala batasan dilewati, maka sebagai bentuk kecintaan-Nya, Dia menurunkan balasan sesuai porsi dan kadarnya guna merubah manusia serta sebagai peringatan di masa mendatang. Dijelaskan Hudhur atba., bahwa Alquran melukiskan berbagai wujud Al-‘Azîz Allah swt. pada empat ayat berbeda, yaitu pada QS [Âli ‘Imrân] 3:5, [Al-Mâ'idah] 5:90, [Ibrâhîm] 14:48 dan [Az-Zumâr] 39:38. Di tempat lain, Alquran pun mencantumkan bahwa betapa Keazizan Allah swt. menghukum umat manusia yang melanggar batasan dan menolak kerasulan Nabi Saleh a.s.. Juga, pelanggaran, penolakan dan azab atas Raja Firaun dan rakyatnya pada QS [Al-Qamar] 54:43.


Ayat-ayat tersebut merupakan peringatan bagi umat Islam masa Hadhrat Rasulullah saw. awal dan akhir zaman ini. Wujud Tuhan yang Islam tampilkan adalah wajah Yang-menyelamatkan para Nabi-Nya dari setiap musuh dan segala konspirasi mereka. Jika Allah swt. tidak menyatakan Kekuatan dan Keperkasaan-Nya, makan dunia akan berada dalam bencana.


Secara spesifik, QS [Al-Ĥajj] 22:40-41 mengizinkan umat Islam berperang semata-mata karena di bawah bimbingan dan petunjuk khusus, alias mempertahankan diri dari penganiayaan dan ketidakbebasan beribadah.


Sebagai manifestasi Keazizan Allah swt., umat Islam diingatkan QS [Al-Baqarah] 2:210, bahwa Allah swt. menyeru agar mereka berjalan dan menapaki hidup berdasarkan perintah-Nya, supaya rohani mereka kuat disebabkan keberimanan mereka terhadap wujud Al-‘Azîz dan Al-Ĥakîm Allah swt.. Apabila dalam penghayatannya terjadi kekhilafan atau kekeliruan sehingga menyebabkan turunnya hukuman Tuhan, maka balasan atau pun ganjaran tersebut merupakan sarana sebagai perbaikan dan pensucian hati.


Hudhur atba. bersabda bahwa guna menghilangkan kesalahpahaman orang-orang selama ini, setiap Ahmadi wajib meneladankan dan menebarluaskan konsep Islam tentang Keperkasaan dan Kebijaksanaan Tuhan yang sejati. Tuhan merupakan wujud yang memiliki rasa cinta kasih dan keindahan.

Sebagai bukti pengukuhan keamanan dan perdamaian dunia, Tuhan akan membalas dan mengganjar bagi mereka yang berdosa. Jika kita ingin menghilangkan kesalahpahaman mengenai wujud Tuhan kita, kita harus menyebarluaskannya kepada umat Islam lain yang beriman kepada Keperkasaan dan Kebijaksanaan Allah swt.. Sekalipun, kita jangan sampai tergelincir ketika kita menyaksikan tanda-tanda kebenaran. Semoga Allah swt. memperkenankan umat Islam memahami hal ini. Semoga Allah swt. memperkenankan kita mendakwahkan hal tersebut sehingga kita bisa menyaksikan kemenangan Islam.


Menjelang akhir khotbah, Hudhur atba. memohon doa dari para jemaah—para Ahmadi di seluruh dunia (!)—untuk kelancaran dan kesuksesan operasi kantong empedu yang akan beliau jalani berdasarkan keputusan tim dokter, minggu ini. Mohon didoakan sehingga keridaan Allah swt. tetap—bahkan—semakin menambah aktifitas dan vitalitas hidup maupun kerja beliau. Amin. (ALISLAM.ORG/A. SHAHEEN/LB)


-------oooOooo-------


No comments: