Friday, November 25, 2005

Wapres: Negara Timteng Turut Peduli Masuknya Ekstremisme

http://www.kompas.co.id/utama/news/0511/23/171808.htm

Updated: Rabu, 23 November 2005, 17:17 WIBNASIONAL

Wapres: Negara Timteng Turut Peduli Masuknya Ekstremisme

Laporan : Glori K. Wadrianto

Jakarta, KCM

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau negara-negara di Timur Tengah turut peduli
dengan masuknya paham ekstremisme lewat aksi terorisme ke Indonesia. Hal ini
diutarakan dua pengajar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN)
Komaruddin Hidayat dan Quraish Shihab dalam jumpa pers usai bertemu Wapres Jusuf
Kalla di Kantor Wapres, Rabu (23/11).

Selain permasalahan ekstremisme yang masuk ke Indonesia, Wapres Jusuf Kalla,
mengharapkan kepedulian bangsa-bangsa di Timur Tengah soal berbagai hal negatif.
Termasuk, keterpurukan ekonomi akibat kenaikan harga minyak dunia. Keterpurukan itu
memunculkan kemiskinan. Di samping itu, ada paham teologis berkaitan dengan
ekstremisme tersebut.

"Jadi bagaimana supaya ada kerja sama sehingga bisa dipotong pengaruh-pengaruh
negatif baik yang sumbernya dari kemiskinan maupun sumbernya dari paham teologis
tadi," kata Komaruddin Hidayat.

Lebih lanjut, Komaruddin mengatakan, imbauan dari Wapres sudah dilontarkannya dalam
pertemuan intelektual Muslim yang tengah mengadakan konferensi ekonomi Islam di
Jakarta beberapa waktu lalu. "Dia (Wapres) mengimbau supaya sesama dunia Islam
saling peduli dan membantu baik dari segi ekonomi, keadilan, lapangan kerja, juga
paham-paham seperti itu," kata Komaruddin.

Dalam pandangan Komaruddin sendiri, semua pihak yang dikaitkan dengan terorisme
memang seharusnya merasa dirugikan. Sehingga, perlu ada kerja sama pada level
pimpinan mengenai masalah tersebut.

"Karena, kalau benar datangnya dari Timur Tengah, Timur Tengah dirugikan dengan
citra itu. Indonesia dirugikan. Oleh karena itu perlu ada satu kerja sama pada
level pimpinan. Karena, semua yang dikaitkan dengan terorisme, masing-masing merasa
dirugikan," ungkap Komaruddin.

Pada kesempatan sama, Quraish Shihab mengatakan akar keislaman di Indonesia adalah
akar keislaman yang damai. Menurutnya, tidak ada akar keislaman yang ekstrem di
negara ini. "Sehingga tidak ada itu. Tidak punya akar," kata Quraish.

Menurut Quraish, paham seperti di atas masuk akibat globalisasi yang terjadi di
dunia saat ini. "Apakah itu keinginan dari luar, juga hasil-hasil bacaan atau
pengaruh tontonan televisi. Tidak harus berupa kiriman khusus. Tapi, dunia begitu
global sekarang, bisa memberi pengaruh baik yang positif maupun negatif," demikian
Quraish.

Penulis: Prim

1 comment:

Anonymous said...

Hello my dear internet friends! I have some very exiting news. A lot of you know me pretty well now and have helped me a lot. I sincerely appreciate you and I want to do the same for you. Please take a moment to check out this excellent opportunity. I am so very proud to be a part of this business, I just don't have the space I need here to fully express my gratitude and I know you will feel the same way I do. You can even try it out at no charge. Take some time to explore and learn what could be one of the most significant aspects in your life. You will not be wasting your time and I will be honored for you to be my guest. You will love this... Please give me a chance to prove it to you. Click here: making money online It elegantly covers making money online related ideas and FREE information. Sincerely, Scott.