Thursday, November 24, 2005

Keistimewaan dan Ganjaran dari Menyembah Tuhan dengan Takwa


KHUTBAH JUM’AT HADHRAT AMIRUL MUKMININ, IMAM JAMA’AT AHMADIYAH SEDUNIA, KHALIFATUL MASIH V aba 11-11-2005; Mesjid Nasir – Hartlepool UK.
Keistimewaan dan Ganjaran dari Menyembah Tuhan dengan Takwa

Setelah mengucapkan Syahadat, ta'awudz dan menilawatkan Al-Fatihah. Hudhur aba. membaca surah Al-A’raaf 7:27:yang artinya:Wahai Bani Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian penutup auratmu sebagai perhiasan. Sedangkan pakaian takwa itulah yang terbaik. Hal demikian itu sebagian dari Tanda-tanda Allah Taala, mudah-mudahan mereka selalu mengingatnya.

dan Surah Al-A’raaf ayat 7:32 yang atinya:Wahai Bani Adam! Pakailah perhiasanmu di setiap tempat ibadah dan makanlah serta minumlah tetapi jangan berlebihan, sesungguhnya Dia tidak mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Alhamdulillah hari ini Allah Taala telah memberikan kemampuan kita untuk dapat membangun mesjid di bagian pulau (Inggris) ini. Semoga Allah Taala berkenan menerima pengurbanan dari Jama’at ini untuk keperluan apa mesjid ini dibangun, semoga setiap Ahmadi yang tinggal di sini dapat memenuhi maksud dari pembangunan mesjid ini. Saya telah meminta kepada Ansharullah UK untuk mengumpulkan sebagian besar dari dana yang diperlukan. Alhamdulillah mereka menyadari akan tanggung-jawabnya dan turut ambil bagian secara murah hati dalam pengurbanan ini; setidaknya mesjid pertama yang dibangun di kota ini dibangun dengan pengurbanan mereka. Berapa pun janji yang mereka berikan, mereka sudah memenuhinya dan hampir semuanya lunas, dan mereka akan meneruskan pekerjaan kekurangannya. Semoga Allah Taala memberkati sebesar-besarnya penghasilan mereka yang telah ikut serta memberikan sumbangan financial untuk pembangunan mesjid ini. Banyak pekerjaan yang dilakukan oleh para sukarelawan sebagai pekerja sukarela. Yang melihat mesjid ini mengira tidak mungkinlah untuk bisa melakukan opening ceremony pada hari ini. Para sukarelawan tersebut telah bekerja siang malam sehingga memungkinkan mesjid bisa diresmikan hari ini.

Itulah contoh yang diperlihatkan oleh para pengikut Hadhrat Masih Mau’ud, Imam Mahdi a.s. yang tidak akan didapatkan di luar Jama’at Ahmadiyyah. Sekali mereka mulai bekerja, sekali mereka berniat menyelesaikan sesuatu, kemudian dengan karunia Allah Taala mereka berdo’a dan bekerja seperti orang gila di mana mereka tanpa memikirkan siang atau malam; semoga Allah Taala memberikan kepada mereka ganjaran yang besar, dan menghilangkan segala kesulitan dan permasalahan yang dihadapinya. Sekarang, mesjid telah selesai dibangun, namun tanggung-jawab kita menjadi bertambah besar. Mesjid-mesjid kita dibangun bukanlah sekedar untuk mendirikan bangunan yang bagus agar orang dapat melihatnya, yang akan merasa senang melihat betapa indahnya bangunan ini, dan kita pun merasa senang melihatnya. Mesjid-mesjid ini adalah sebuah symbol dari adanya orang-orang Tuhan yang hatinya senantiasa bersujud kepada Tuhan; mereka berpikir bahwa sebuah mesjid itu adalah rumah Allah untuk menyembah Allah Taala; nafsu materialistic ataupun urusan materialistic tidak akan menghentikan mereka dari menyembah Allah Taala. Mereka memiliki pengertian sepenuhnya atas perintah Allah Taala ini (Az-Dzariyat 51:57):Yang artinya:Dan, tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

Bahwa Aku menciptakan jin dan manusia agar mereka menyembah-Ku, mengenal Aku dan menyadari akan Aku. Cara beribadah yang telah diajarkan kepada kita dan Mukmin yang telah menyatakan kalimah Laa ilaha illAllah Muhammadar Rasulullah adalah diwajibkan agar 5 kali dalam sehari ia harus melakukan ibadah, sudah ditetapkan waktunya 5 kali yang merupakan wajib itulah waktunya shalat dan kalian harus pergi ke mesjid untuk shalat berjama’ah.

Ada satu hadits di mana YM. Rasulullah saw. bersabda bahwa shalat berjama’ah itu 27 kali lebih bermanfaat dan lebih utama daripada sembahyang sendiri-sendiri dan ganjaran spiritualnya pun 27 lipat atau lebih. Oleh karena itu kita membangun sebuah mesjid bukannya untuk show atau untuk kompetisi, kita hanyalah membangunnya karena perintah Allah Taala untuk menyembah kepada-Nya. Pemikiran inilah yang harus ada pada Ahmadi ialah bahwa harus hadir di mesjid untuk ibadah shalat. Orang-orang Ahmadi yang tinggal disini tetapi bekerja di lain tempat sebagai contohnya mereka tidak bisa shalat Zhuhur dan Asar di mesjid, dan dalam beberapa hal tidak dapat hadir juga untuk shalat Maghrib, mereka bisa shalat di tempat kerjanya, tetapi mereka yang tidak bekerja dan sedang menunggu keputusan permintaan suakanya atau yang sudah pensiun harus hadir di mesjid 5 kali sehari; mesjid ini harus dibuka 5 kali sehari untuk shalat. Kategori pertama untuk orang yang bekerja seperti yang sudah saya katakan, mereka itu harus datang ke mesjid ini untuk shalat Subuh, Maghrib dan Isa, yang diwajibkan untuk setiap orang laki-laki, anak-anak yang sudah berumur 10 tahun pun diwajibkan untuk shalat.

Urusan duniawi dan urusan pekerjaan lain serta alasan lainnya tidak boleh menghentikan dari hadir di mesjid, dan tidak sesuai bagi seorang Ahmadi yang menyatakan bahwa “Saya telah beriman kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dan telah membuat saya beda dari yang lainnya”. Ini bertentangan dengan kualitas dan kedudukannya sebagai seorang Ahmadi. Ahmadi akan mengenyampingkan semua urusan duniawi, tidak ada kerakusan terhadap dunia yang bisa menghalanginya dari menjalankan shalat berjama’ah. Jika tidak demikian, maka semua pengurbanan yang telah dikeluarkan untuk membangun mesjid ini tidak ada gunanya, dan bangunan ini pun tidak akan ada gunanya juga. Bukannya diisi dengan orang-orang yang hatinya penuh ketakwaan, tetapi dibangun hanya karena dengan keinginan hati dan semangat musiman yang bersifat sementara saja.

Semoga Allah Taala mentakdirkan bahwa setiap orang dari kalian itu mengerti akan tujuan dari hidup kalian dan dengan hati yang dihiasi takwa kalian harus mengisi mesjid ini. Ayat pertama Kitab Suci Alquran yang saya baca hari ini, di sini Allah Taala telah menyebutkan mulai dari keturunan Adam, karena pembicaraan sebelumnya adalah tentang Nabi Adam bahwa bagaimana Allah Taala menghentikan Adam ini dari melakukan hal-hal yang ditunjukkan oleh syaitan, yang bertindak melawan perintah Allah Taala. Ketika Adam dan Hawa menyadari kesalahan mereka, karena tidak mengikuti perintah dari Allah Taala, maka mereka kemudian meminta ampunan dari Allah Taala. Kemudian dengan bertaubat meminta ampunan mereka mendapatkan berkat rahmat Allah Taala, dan perasaan takwa kepada Allah Taala serta takut kepada Allah Taala timbul di dalam hati mereka. Dalam ayat tersebut Allah Taala berfirman: “Hai Bani Adam, Kami telah memberimu pakaian untuk menutupi auratmu tetapi pakaian yang terbaik adalah pakaian takwa. Itulah sebuah contoh dari moyang-mu Adam ketika syaitan telah membisikkan sesuatu di dalam hatinya. Sebagai akibatnya ia telah membuat suatu kesalahan dan ketika ia menyadari kelemahannya ia taubat minta ampunan dari Allah Taala maka Allah Taala telah menutupi kesalahan Adam dan Hawa ini. Jika kalian harus melindungi diri kalian dari serangan syaitan, ingatlah bahwa syaitan itu harus diburu dan dikejar pada setiap langkah. Jika kalian dapat mengikuti cara ini untuk menghentikan diri dari tarikan duniawi, maka inilah cara taubat dan permintaan ampunan serta bekerja sesuai perintah Allah Taala dan menyadari akan tujuan hidup kalian; sebagai hasilnya Tuhan akan menghilangkan kelemahan kalian. Selain dari ini, tidak ada cara lain yang dapat melindungi kalian dari serangan syaitan. Jadi, inilah hal-hal yang kepadanya kalian harus menaruh perhatian dan kemudian akan timbul perasaan takut dan takwa kepada Allah Taala. Ketika ketakwaan ini sudah timbul maka inilah yang akan menjadi pakaian kalian, yang akan membuat kalian itu indah menarik serta dapat melindungi kalian dari setiap serangan syaitan dan kemudian akan memperoleh kedekatan kepada Allah Taala. Jika kalian menginginkan kebaikan duniawi dan keimanan maka kalian harus memakai pakaian takwa, yang merupakan pakaian terbagus, bersamaan dengan perlindungan terhadap semangat musiman dan juga serangan syaitan itu.

Dalam ayat berikutnya dikatakan: “Hai Bani Adam kamu harus menggunakan perhiasan yaitu pakaian takwa ketika kamu memasuki mesjid. Kamu boleh makan dan minum tetapi jangan berlebih-lebihan, karena Allah Taala tidak menyukai orang yang melewati batas”. Bahwa Hai Bani Adam walaupun dalam pikiranmu harus senantiasa bekerja sesuai perintah Allah Taala, jadi bahwa dunia kalian dan Hari Akhirat kalian itu dibuat dengan sangat bagus dan kamu pun akan mendapatkan kecintaan Allah Taala. Tetapi ada satu hal yang akan mendapatkan kedekatan pada Allah Taala yaitu di mana orang itu berada dalam keadaan merendahkan diri dan jatuh bersujud kepada Allah sewaktu menjalankan ibadah shalat, sebagai tugas dari seorang Muslim. Oleh karena itu, jika kalian akan datang ke mesjid sebagai seorang Muslim untuk menyembah Allah yang diwajibkan terhadap kalian itu, maka kalian harus membuat pikiran kalian itu bebas sama sekali dari pemikiran duniawi dan urusan duniawi. Kalian harus taubat dan minta ampunan ketika memasuki mesjid sehingga kalian akan sepenuhnya sibuk di dalam ibadah. Sebagaimana kalian membersihkan badan dan mengambil air wudhu, kalian akan berusaha membersihkan diri kalian dari kekotoran duniawi, maka secara itu pula kalian harus membuat pengaturan dan cara untuk mendapatkan kebersihan spiritual. Inilah yang akan menghias dan mempercantik kalian dan akan menambahkan keindahan spiritualnya. Jika kalian akan hadir di hadapan Tuhan dengan air mata dan pakaian ketakwaan maka Allah Taala Yang resah dan tidak sabar lagi untuk memeluk hamba-Nya, Dia akan segera menyambut kalian dan membawa ke atas pangkuan-Nya. Tetapi persyaratannya adalah bahwa kalian harus melakukannya itu adalah demi untuk Tuhan saja, dan kalian harus secepatnya bersujud dan membungkukkan diri di hadapan-Nya. Jangan sampai ada rasa kemalasan dan keengganan untuk pergi ke mesjid itu, walaupun jika seandainya kalian harus menunggu sedikit waktu untuk shalat di mesjid dikarenakan kalian berpikiran bahwa waktu itu berharga. Ketika imam memimpin sembahyang, bahkan ketika itu pun kalian terus sibuk dan terlibat dalam pikiran keduniawian. Ketika bersujud itu kalian secepat-cepatnya menyentuh tempat bersujud, sehingga kalian dapat segera membebaskan diri. Begitulah caranya yyaitan menciptakan keraguan dan ketakutan di dalam pikiran keturunan Adam itu, agar kalian secepatnya melakukan pekerjaan ibadah ini takut pekerjaannya terganggu, takut usahanya rugi. Oleh karena itu ketika kalian sedang menunggu imam datang untuk memimpin sembahyang dan harus menunggu sedikit waktu maka kalian harus menggunakan waktunya dengan berdzikir mengingat Allah.

Itulah sebabnya dalam hadits YM. Rasulullah saw. bersabda bahwa selama seseorang duduk menunggu shalat di mesjid ia sudah dianggap sebagai sudah ada dalam kegiatan shalat dan malaikat mengirimkan shalawat kepadanya dan berkata “Ya Allah belas kasihanilah ia, ampunilah ia dan terimalah taubat dia.” Jadi kalian dapat lihat betapa besarnya ganjaran bagi orang yang sedang menunggu shalat. Dikarenakan taubatnya ini dan permintaan ampunan selama kita menunggu shalat, yang sesuai perintah Allah Taala, maka sebagai seorang mukmin ia itu mempercantik dirinya. Para malaikat pun mengirimkan do’a-do’a kepadanya, dan mem-polesh kecantikannya dengan lebih baik lagi, menjadi lebih menarik dan malaikat pun menolong dia ini adalah sesuai perintah dari Allah Taala.

Jadi inilah pakaian dari Tuhan yang datang kepada hamba-Nya sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadits, bahwa seseorang yang berkeinginan keras untuk menyembah Allah Taala dan bersegera menuju mesjid, maka untuk setiap langkah ia berjalan menuju ke mesjid itu, Allah Taala akan memberinya ganjaran pahala.
Dari satu riwayat bahwa YM. Rasulullah saw. bersabda jika seseorang mengambil wudhu dengan secara benar dan datang mesjid, dan ia datang ke mesjid untuk shalat dan bukan untuk show, ia datang ke mesjid dengan rasa takut kepada Allah Taala dengan ketakwaan, maka setiap langkah yang ia ambil, kedudukan spiritualnya akan ditinggikan dan dosa-dosanya akan dimaafkan. Jadi, sebagaimana yang sudah saya katakan, sebelum masuk ke mesjid atau sebelum shalat harus mengambil air wudhu untuk kebersihan secara pisik. Di sini jika YM. Rasulullah saw. mengatakan mengambil wudhu secara benar, maka beliau juga mengajarkan kepada kita cara melakukan wudhu yang benar itu. Satu kali Hadhrat Usman disuruh membawa air, kemudian beliau mencuci tangannya sebanyak 3 kali kemudian berkumpur-kumur mulutnya 3 kali, membersihkan hidungnya 3 kali kemudian beliau membersihkan mukanya dan mencuci tangannya sampai siku dan kemudian kakinya sampai tumit. Sesudahnya semua pencucian itu ada juga satu pijatan pada kepala dan sapukanlah dengan tangan sampai pada kedua telinga.YM. Rasulullah saw. bersabda bahwa ia yang mengambil wudhu seperti yang saya lakukan dan shalat 2 rakaat maka semua dosa-dosanya yang lalu akan dimaafkan. Kemudian ayat lainnya yang saya baca tadi, setelah perhiasan mesjid dikatakan bahwa kalian boleh makan dan boleh minum tetapi jangan melewati batas. Karena makanan pun mempunyai efek pada pikiran seseorang, pikirannya pun bisa terpengaruh, sehingga kalian harus memakan hanya makanan yang bersih dan halal. Jadi, kalian tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menjauhkan diri dari ketakwaan. Apapun yang Allah Taala telah larang makan, kalian jangan memakannya; minuman apa pun yang telah dilarang Allah Taala, kalian jangan meminumnya. Karena sekarang makan dan minum yang menurut perintah Allah Taala itu dilarang jika kalian memakan atau meminumnya maka kalian itu melewati batas. Satu arti dari kata sharab yang digunakan di sini adalah menderita penyakit. Banyak penyakit yang diderita orang dikarenakan makanan, walaupun tentu saja ada penyebab lainnya. Tetapi kadang-kadang untuk penyembuhannya itu tidak hanya tergantung pada obat tetapi juga pada makanan. Sekarang orang itu menjadi malas dan lamban yang dikarenakan makanan yang menyebabkan banyak penyakit. Di Eropa sini orang yang terlalu banyak memakan burger mereka terkena sakit perut dan anak-anak yang terlalu banyak makan coklat akan menderita sakit gigi. Jika seseorang sedang sakit maka ia tidak dapat berkonsentrasi dalam ibadahnya. Oleh karena ada perintah bahwa orang harus makan secara moderat secukupnya saja. Oleh karena itu YM. Rasulullah saw. bersabda bahwa seorang mukmin makan dengan satu tangan dan seorang yang kafir makan dengan tujuh tangan. Banyak hal lainnya seperti alcohol dan minuman lainnya yang mereka gunakan untuk mabuk-mabukan, itulah sebabnya mereka itu tidak ada pertaliannya dengan agama, mereka berjalan menjauh dari takwa. Itulah sebabnya kalian jangan berlebih-lebihan jika makan, atau akan timbul permasalahan, dan kesulitan semacam itu akan timbul yang akan menggerogoti kesehatan kalian dan kalian akan mahrum dari ketakwaan dan ibadah kalian.

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa kalian harus tahu bahwa keadaan pisik ini bertalian erat dengan aspek spiritual. Bahkan cara makan pun dapat mempengaruhi keadaan spiritual orang. Jika seseorang mengambil jalan tengah dalam segala hal, maka seperti kalian membuang pikiran ketiga yang bisa menjadi pedang. Oleh karena itu dalam Kitab Suci Alquran dikatakan bahwa kebersihan pisik sangat berkaitan erat dengan ibadah, dan dengan cara beribadah.
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda falsafah ini nampaknya benar bahwa makanan pisik itu memberikan efek yang besar terhadap aspek spiritual; makanan-makanan ini punya pengaruh terhadap ahlak kita. Bersujud secara pisik pun membuat kerendahan hati di dalam jiwa. Jika kita tidak begini, dan kita bekerja dengan membusungkan dada kita, maka cara ini akan menimbulkan semacam kebanggaan di dalam hati. Ini menunjukkan secara jelas dengan tidak diragukan lagi bahwa makanan pisik itu mempunyai efek terhadap keadaan spiritual. Pengalaman kami juga menunjukkan bahwa berbagai macam makanan memberikan pengaruh terhadap pikiran dan otak serta kesehatan pisik. Mereka yang tidak makan daging akan hilang keberaniannya, hatinya menjadi lemah dan dapat kehilangan kualitas pemberian Tuhannya. Kalian juga dapat membuktikan hal ini pada binatang berkaki empat, yang makan rumput tidaklah sepemberani binatang yang makan daging. Demikian juga pada burung. Semua menunjukkan bahw makanan itu mempunyai efek terhadap ahlak dan tingkah laku. Mereka yang memaksakan diri dan menekankan pada makan daging akan kehilangan daya kelembut-hatiannya. Maka yang makan secara moderat mereka memiliki kedua macam ahlak tersebut. Itulah sebabnya Allah Taala berfirman di dalam Kitab Suci Alquran: kuluu washrabuu wa laa tushrifuubahwa kalian boleh memakan daging dan boleh memakan sayur-sayuran tetapi jangan melewati batas; jangan berlebih-lebihan sehingga tidak memberikan efek buruk pada kesehatan kalian. Keadaan postur pisik juga memberikan efek pada jiwa sebagaimana orang yang sedang bergembira itu ia tersenyum sedangkan orang yang bersedih hati, ia mulai menangis. Sebagaimana Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa makanan memberikan pengaruh terhadap ahlak, maka ahlak pun akan memberikan pengaruh buruk terhadap ketaatan pada perintah Tuhan dan akan mempengaruhi juga pada ibadah kalian. Maka dikatakan juga bahwa cara kalian berjalan akan memberikan pengaruh terhadap ahlak dan pada perilaku kalian; serta ada refleksi kebanggaan, serta dikatakan jika kalian menegakkan leher dan membusungkan dada sebagai refleksi dari rasa bangga. Jadi seseorang berpikir bahwa perhiasan ini harus dipakai. Jika ia tidak dapat mengembangkan ahlak kerendahan dan kelembutan hati, maka ia pun tidak akan menaruh perhatian akan ibadah terhadap Tuhan juga. Jika ia pergi ke mesjid hanya untuk show kepada temannya, maka yang demikian itu hanyalah untuk tujuan duniawi saja dan bukan untuk ketakwaan dan takut terhadap Tuhan. Jadi jika ada orang yang berkeberatan bahwa perhiasan dari mesjid dan ketakwaan itu apa hubungannya dengan makanan dan minuman? Mereka memperlihatkan bahwa makanan dan minuman pun punya efek terhadap ahlak dan peribadatan; di situlah kekurangannya ilmu pada orang-orang, di mana semua perintah Allah Taala itu memiliki kebijaksanaan yang mendalam. Ashrab juga berarti mengeluarkan tenaga percuma dan melupakan tugas. Jadi di sini, makan dan minum itu bukan hanya berarti makanan pisik, tetapi berarti merujuk juga pada semua kwalitas karunia lainnya yang Allah Taala telah berikan kepada kalian, kalian dapat menggunakannya dan Allah Taala berfirman bahwa karunia apa pun yang diberikan kepada kalian, kalian dapat menggunakannya; barang-barang yang halal dan bersih adalah bagus untuk kalian, kalian dapat menggunakannya. Semua karunia yang diberikan kepada kalian untuk kemudahan dan untuk manfaat kalian, kalian harus menggunakannya; tetapi ada juga batasnya dalam penggunaannya, kalian tidak boleh melewati batas. Kalian tidak boleh kelewatan dan jangan mengejar-ngejarnya sampai menghabiskan waktu sehingga melupakan ibadah.

Kendaraan dan mobil bagus, rumah yang bagus serta fasilitas lainnya adalah untuk kesenangan kalian dan untuk meningkatkan kehormatan kalian, tetapi kalian harus ingat bahwa kegembiraan yang hakiki dan yang bagus itu terletak pada ketakwaan. Dengan mengikuti ketakwaanlah kalian akan memenuhi rumah Allah Taala ini. Oleh karena itu, kalian haruslah ingat bahwa perhiasan dan kehormatan/kemuliaan duniawi ini jangan hendaknya membuat kalian mengabaikan kehormatan/kemuliaan yang hakiki, jangan hendaknya membuat kalian menghindar dari tugas-kewajiban terhadap Tuhan dan kewajiban kepada manusia. Ibadah kalian dan ahlak baik kalian adalah perhiasan hakiki kalian dan keistimewaan kalian yang sejati. Kekayaan yang telah Allah Taala berikan kepada kalian, jangan hendaknya membuat kalian meng-abaikan Tuhan, harta ini bahkan akan menolong kalian untuk mengikuti perintah Allah Taala selanjutnya. Kami berterima kasih kepada Tuhan bahwa di masa ini dikarenakan oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s.-lah, maka kami dapat mengerti ajaran yang hakiki dan dapat menjadi hamba Tuhan yang bersyukur, dengan memohon ampunan dan melaksanakan taubat, kami menaruh perhatian terhadap menyembah kepada Allah Taala. Kami juga menbelanjakan di jalan Allah, karunia-karunia yang telah Allah Taala berikan kepada kami. Pemikiran inilah yang seharusnya ada pada tiap Ahmadi: kehormatan kami dan kebesaran kami tidak akan membuat kami menegakkan leher untuk menunjukkan kekayaan kami yang besar, tetapi dengan cara mengikuti jalan yang telah Allah tunjukkan kepada kami dan bekerja sesuai perintah-Nya serta membelanjakan di jalan-Nya. Selama pemikiran ini tetap ada sama kita, kita akan terus menerima karunia Tuhan dengan berkat-berkat-Nya.Dewasa ini, di zaman materialist ini, hanyalah orang Ahmadi yang membelanjakan hartanya di jalan Allah, dengan membangun rumah-rumah Allah dan berusaha menghiasinya dengan peribadahan serta berusaha untuk memberi peringatan kepada generasinya dan kepada anak-anaknya dengan memberikan latihan training yang baik dan berusaha memberikan semangat kepada mereka. Saya diingatkan bahwa semasa anak-anak, mereka biasa merupakan satu bagian dari dana Tahrik-e-Jadid, mungkin dikarenakan oleh situasi, orang-orang sekarang tidak menaruh banyak tekanan pada hal ini; tetapi anak-anak sudah biasa memberikan sumbangan. Bilamana mereka lulus dalam ujian, atau mendapatkan kegembiraan lainnya mereka biasa memberikan sumbangan dalam pembangunan mesjid. Jadi, setiap tahun ketika anak-anak lulus dalam ujian, mereka selalu menyumbang dalam pembangunan mesjid. Hadiah apa pun yang diberikan kepada mereka oleh kakak-kakak dan orang yang lebih tua, mereka biasa mengeluarkan dari sakunya untuk memberikan sumbangan. Sekarang dengan karunia Allah anak-anak telah lulus ujian-ujiannya dengan baik, oleh karena itu, pada setiap tahun di saat mereka bergembira karena lulus ujian, organisasi Badan-badan Jama’at akan mengingatkan mereka untuk memberikan sumbangan dana pembangunan mesjid, rumah Allah, sehingga mereka dapat membiasakan diri untuk memberikan sumbangan financial, untuk kemudian mendapatkan berkat-berkat dari Allah, di mana mereka dapat menghiasi kehidupannya juga. Para orang tua harus juga mendidik anak-anak mereka dalam hal ini dan mengingatkannya, maka dengan demikian Allah Taala akan membebaskan para orang tua ini dari berbagai macam tanggung-jawab. Semoga Allah Taala menakdirkan bahwa sesuai dengan keinginan dari Hadhrat Masih Mau’ud a.s. kami harus termasuk orang-orang yang taat beribadah di rumah Allah, dan sebagai yang diinginkannya kami melakukannya; juga di Timur dan di Barat kita akan menyebarkan jaringan dari mesjid-mesjid ini. Kita juga harus memenuhi mesjid-mesjid ini dengan hati yang penuh takwa. Insha-Allah dengan dibangunnya mesjid di sini, maka akan terbuka banyak jalan untuk pertablighan. Tetapi kita harus taubat dan minta ampunan dari Allah Taala, menetapkan standar tinggi dalam ibadah menyembah Tuhan. Semoga Allah Taala berkenan mengabulkannya. Aamiin.

Pada kesempatan pembukaan mesjid ini, orang-orang di sini harus ingat kepada anggota-anggota lama yang telah mendedikasikan dirinya yang berusaha membangun mesjid di sini. Ada satu waktu, di mana anak-anak mereka sudah besar, mereka ingin kembali pulang ke Pakistan. Tetapi Hadhrat Khalifatul Masih IV r.h. memerintahkan agar mendirikan Jama’at Lokal terlebih dahulu di sini, sebelumnya pergi ke Pakistan. Dengan semangat kerja Missionary-nya mereka bekerja keras dan mendirikan Jama’at dengan berhasilnya pertablighan kepada orang-orang di sini. Kemudian mereka juga berusaha mendidik anggota-anggota setempat dan dikarenakan cinta kasihnya kepada orang-orang di sini maka mereka pun merasa senang dan enjoy tinggal di sini, sehingga mereka tidak lagi berpikir untuk kembali ke Pakistan; keduanya terus tinggal di sini, sekarang sudah meninggal dan dikubur di sini. Hari ini, Doctor Hamid Khan Sahib dan Sahiba Hamid Khan kedua almarhum, semoga arwahnya mendapatkan ganjaran pahala atas pembangunan mesjid ini, karena segalanya dikerjakan atas usaha beliau-beliau ini. Harap do’akanlah bagi kedua orang yang telah mendedikasikan dirinya ini. Semoga Allah Taala meninggikan kedudukan spiritual mereka dan membuat anak-anaknya menjadi hamba sejati dari Ahmadiyyah. Keempat anak-anaknya, anak perempuan tertua tinggal di sini, masya Allah beliau berusaha mengikuti jejak orang tuanya. Semoga Allah Taala memberkati pekerjaan dan usahanya. Anak-laki-lakinya termuda mendapat pendidikan di London, tetapi ia akan kembali dan kami berharap ia akan meneruskan pekerjaan ini. Jadi, di mana pun sejarah Ahmadiyyah tentang Hartlepool ini akan ditulis, maka kedua pasangan ini akan menjadi yang paling menonjol dan terkemuka berkenaan dengan pendirian Jama’at di sini. Sekarang dengan karunia Allah Taala sudah banyak orang di sini, beberapa orang datang dari Negara tetangga. Semoga Allah Taala memberi kemampuan kepada mereka untuk mengikuti jejak dari pasangan tersebut dan maju di dalam pertablighannya serta akan menjadi penyebab bertambahnya jumlah anggota Jama’at dan memenuhi maksud hakiki dari mesjid ini.

Hal kedua yang saya ingin sebutkan adalah mengenai Tahun Baru Perjanjian Tahrik-e-Jadid. Dari tanggal 1 November kami mengumumkan Tahun Baru Tahrik-e-Jadid, yang belum dapat saya sampaikan pada Jum’at yang lalu, jadi hari ini saya mengumumkan Tahun Baru Tahrik-e-Jadid ini. Setelahnya Khalifah datang di London, tidak pernah Tahun Baru ini diumumkan dari luar London. Betapa pun pengumuman ini disampaikan dari Hartlepool atau pada kesempatan upacara pembukaan mesjid Hartlepool dan hari ini pada waktu yang bersamaan kami juga mengumumkan Tahun Baru dari Tahrik-e-Jadid ini.
Tujuan dari Tahrik-e-Jadid adalah untuk mempersiapkan pekerjaan misi, mereka harus pergi ke Negara-negara di luar negeri dan harus mendirikan mesjid serta menyebarkan pesan misi Islam dan Ahmadiyyah ke seluruh dunia. Satu kali sudah dikatakan dengan perasaan pilu bahwa saya berkeinginan di setiap tempat di dunia harus ada sebuah mesjid. Seluruh dunia harus terdengar dengungan tauhid Tuhan yang Satu, Tuhan Yang Maha Esa. Setidaknya sekarang kita sudah membangun sebuah mesjid baru yang ada di tengah-tengah Christianity; ini bukanlah puncaknya pencapaian. Tujuan kita hanyalah bisa terpenuhi jika kita sudah dapat membangun mesjid di setiap kota, di setiap desa. Dan di setiap kota akan dikumandangkan nama Allah, Tuhan yang Maha Esa. Kemudian kita isi mesjid-mesjid ini dengan orang-orang yang tulus beribadah kepada Tuhan. Jadi, inilah semangat yang mereka dedikasikan kehidupannya, dan semua devotees pengkhidmat kita harus mendedikasikan hidupnya untuk ini. Itulah spirit di mana para mujahidin Tahrik-e-Jadid menyerahkan pengurbanan financialnya; yang dengan spirit inilah mereka harus memberikan pengurbanannya. Jika semangat ini ada di dalam tiap-tiap hati maka tingkat pengurbanannya akan bertambah besar. Setiap orang akan ikut di dalam Tahrik-e-Jadid bukan karena mereka diberitahu, dan bukan karena dipaksa, tetapi ini timbul dari keinginan hati dan semangat, serta demi untuk memperoleh ridha Allah mereka ikut dalam Tahrik-e-Jadid.

Perlu saya sampaikan apa yang sudah saya umumkan tahun lalu bahwa Hadhrat Khalifatul Masih Rabee r.h., pada awal ke-khalifahannya telah mengingatkan kepada orang-orang bahwa nama-nama 5000 muhajidin dari daftar / ledger pertama, daftar mereka jangan ditutup. Anak-anak mereka harus menghidupkan kembali daftar ledger orang tua mereka. Namun karena saat itu tidak ada cara mendengarkan secara langsung seperti dengan MTA ini, barangkali tidak semua orang sudah mendengar pengumuman ini, maka karena itulah orang-orang tidak menaruh perhatian terhadap hal ini. Tetapi setelah diingatkan kembali pada tahun lalu, anak-anak dari nenek-moyangnya yang dahulu memberikan pengurbanan besar pada Tahrik Jadid ini, sekarang kebanyakan dari daftar ledger mereka sudah dihidupkan kembali, dan sumbangan ini yang kita terima berdasarkan sumbangan terakhirnya yang mereka berikan, telah dihidupkan kembali sedangkan yang belum dihidupkan oleh anak-anak mereka, sudah dihidupkan kembali oleh Jama’at dengan jumlah sumbangan terakhir mereka dan ini akan terus dilanjutkan. Total sumbangan sekarang berjumlah 3.4 juta Pounds, 380 000 Pounds lebih besar dari tahun lalu. Kontribusi dari Amerika, Inggris, Mauritius dan terus Negara-negara lainnya dalam urutan besar sumbangannya. Australia telah maju dari peringkat ke–10 menjadi ke-9 dan Nigeria juga telah melakukan pekerjaan yang menonjol dalam hal ini, di mana mereka telah dapat mengumpulkan dua kali lebih banyak dari tahun lalu. Di antara Negara-negara Afrika, maka Nigeria nomor satu. Jumlah penyumbang ada 442.000 orang, masih ada kesempatan untuk meningkatkan jumlah peserta yang dapat meningkatkan jumlah sumbangannya. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun ini ada 24.000 orang lebih yang ikut menyumbang Dana Tahrik-e-Jadid. Adapun statistik di Pakistani menurut mereka Lahore nomor 1, Rabwah nomor 2 dan nomor 3-nya Karachi. Usaha-usaha keras dilaksanakan oleh Jama’at Islamabad, Rawalpindi, Rawalphur, dan beberapa Jama’at kecil lainnya di beberapa desa. Mereka juga melakukan banyak kerja. Di antara distrik-distrik bisa saya sebutkan Sialkot, Malpoorkhas, Peshawar, Khasmir dan beberapa lainnya.

Semoga Allah Taala memberi kemampuan kepada orang-orang yang sudah berkurban ini. Semoga Allah Taala memberkati penghasilan mereka dan kehidupan mereka; dan mereka yang telah berkurban akan memperoleh kecintaan Allah serta akan terus meningkatkan pengurbanan mereka dan mereka pun dapat menyadari akan tujuan hidup mereka. Aamiin.[]

-------oooOooo-------

No comments: