Monday, November 21, 2005

Buku Filsafat Ajaran Islam

From: "ma_suryawan"
Date: Mon, 21 Nov 2005 04:36:37 -0000
Subject: Buku Filsafat Ajaran Islam

Pertanyaan kepada Hz. Khalifah Al-Masih IV dalam acara Q&A di MTA
beberapa tahun yang lalu mengenai buku Filsafat Ajaran Islam.

Tanya:

Saya telah membaca buku Filsafat Ajaran Islam (Lihat:
http://www.alislam.org/books/philosophy/), dan mendapatinya sangat
membangkitkan semangat keruhanian. Dan saya memiliki perasaan yang
mendalam bahwa penulisnya, Mirza Ghulam Ahmad Qadiani bukanlah orang
biasa. Pertanyaan saya adalah: Apakah orang-orang Muslim sejati di
seluruh dunia memiliki perasaan yang sama?

Hz. Mirza Tahir Ahmad r.h., Khalifatul Masih IV menjelaskan:

Berkeyakinan bahwa kami adalah muslim sejati, tentu saja kami juga
memiliki perasaan yang sama. Tetapi orang-orang yang tidak setuju
dengan beliau yang sampai taraf menyebut beliau seorang pendusta dan
penipu, kesan mereka dalam membaca buku itu adalah sama sekali
berbeda. Mereka menganggapnya sebagai pekerjaan orang yang ingin
memamerkan ilmunya, padahal itu tidak benar.

Semua orang non-Muslim yang membaca buku ini, mereka memiliki kesan
yang sama seperti yang Anda peroleh, karena mereka tidak memiliki
prasangka tersebut.

Jadi, di dalam dunia Islam, orang-orang Muslim yang tidak percaya pada
pemahaman, pandangan, doktrin beliau akan Islam dan lain-lain -
karena mereka telah berprasangka terlebih dahulu, sehingga mereka
tidak mau terpengaruh oleh buku ini. Namun tidak semuanya demikian.

Diantara orang-orang Muslim di seluruh dunia ada banyak orang yang
menjadi Ahmadi hanya karena membaca satu buku ini. Jadi, Anda tidak
dapat memukul rata semuanya, ada pengecualian dan kasus-kasus semacam
itu yang telah saya sebutkan terjadi di mana-mana di seluruh dunia,
khususnya di Afrika. Di antara orang-orang Muslim di Afrika, ribuan
dari mereka yang membaca buku ini.

Hanya dengan membacanya mereka sampai pada suatu ketetapan bahwa
orang yang berbicara atas nama Islam ke seluruh dunia ini tidak
mungkin seorang pendusta. Dan demikianlah mereka menerima beliau
sebagai utusan Allah yang benar. Tentu saja seorang nabi yang lebih
rendah [dibandingkan Rasulullah s.a.w.], namun benar-benar utusan
Allah.

Sumber: Majalah Bulanan Nur Islam

No comments: