Tuesday, November 08, 2005

Lebaran Bagi Umat Diluar Islam

Dari: Ulil Abshar-Abdalla
Tanggal: Nov 7, 2005 8:38 PM
Judul: Re: ~JIL~ Re: Lebaran Bagi Umat Diluar Islam

Pak Haryo,
Tindakan pengurus masjid di perumahan anda itu, jelas
tidak sesuai dengan semangat yang diajarkan oleh Quran
yang menegaskan, "wa idza huyyitum bitahiyyatin
fahayyu bi ahsana minha au rudduha," jika kalian
mendapat ucapan selamat, maka kalian harus membalasnya
dengan ucapan yang jauh lebih baik, atau
(sekurang-kurangnya) ucapan selamat yang setimpal.

Ini semua gara-gara pemahaman yang salah kaprah
terhadap fatwa MUI tentang haramnya perayaan Natal
bersama.

Saya bisa membayangkan, bagaimana perasaan orang
Kristen terhadap Islam saat ini: sudah pasti mereka
punya gambaran yang buruk terhadap agama yang katanya
agama "damai" ini. Sebab, para pemeluknya memberikan
contoh yang buruk. Dan contoh itu diajarkan langsung
oleh lembaga tertinggi yang mewakili ulama mereka.

Ulil


Dari: Haryo S. Pinandito
Tanggal: Nov 7, 2005 9:15 AM
Judul: ~JIL~ Re: Lebaran Bagi Umat Diluar Islam

Salam semua,

Di kompleks tempat saya tinggal di Bintaro, pengurus gereja setempat
(sudah jadi rutinitas tahunan) membentangkan spanduk besar
bertuliskan: Selamat Hari Raya Idul Fitri! Tapi pengurus masjid di
kompleks yang sama tak pernah mau membalas ucapan simpatik tersebut
(dengan mengucapkan selamat Natal misalnya) dengan alasan klise:
apabila kita mengucapkan selamat hari raya keagamaan lain berarti
kita mengakui akidah agama tersebut. Betapa absurdnya alasan
tersebut!!

Saya mengusulkan kalau ada diantara rekan milis ini yang menjadi
pengurus mushola, masjid, atau organisasi keislaman tertentu,
bagaimana bila pada saat hari raya umat lain (seperti pada saat
Natal nanti) memberikan ucapan selamat melalui spanduk atau media,
untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa masih banyak umat Islam yang
mendukung pluralisme.

Wassalam,
Haryo

--- In islamliberal@yahoogroups.com, hertasning ichlas wrote:
>
> Salam,
>
> Atas nama umat islam (suka maupun tidak suka) juga
> pribadi saya sebagai muslim saya ingin menghaturkan
> empati saya kepada umat diluar islam dimilist manapun
> anda berada atas dampak kegaduhan kultural puasa dan
> lebaran berupa; penutupan badan jalan guna ritual
> ibadah, toa masjid yang terlampau nyaring, pedagang
> kaki lima liar,pengemis musiman serta terakhir tapi
> tak kurang pentingnya; tontonan hiburan islam kuburan
> dan horor.
>
> Atas semua itu saya mewakili ulama yang lebih sering
> lupa: Memohonkan maaf yang sebesar-besarnya. Selamat
> mengambil yang baik dari berkah ramadahan. Maafkan
> belum mampu mentransformasikan secara memadai nilai
> puasa dalam kehidupan bermanusia.
>
> (Tasning)

No comments: