Tuesday, November 08, 2005

KERJA PROFESIONAL YANG EFEKTIF

Peraturan dalam kefektifan kerja yang professional
dapat dikatakan langsung pada tujuan, terpusat dan
terarah tanpa embel2 disana-sini. Semakin kita bagus
menangani permasalahan orang, maka kesempatan untuk
sukses semakin tinggi.

Memang tidak diragukan,bahwa ilmu pengetahuan,
pengalaman, dan kecerdasan memainkan peranan yang
penting untuk seseorang tetap berada diposisi memimpin
dari sebuah permainan. Meskipun demikian, didalam
sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah
organisasi membuktikan bahwa professional kerja yang
effektif yang sukses, bergantung kuat dengan bakat2
individu seseorang. Seseorang yang kerjanya
professional dan effektif maka ia akan dihargai
bawahannya, dikagumi kawan2nya, dan disukai
pelanggannya.

Sekarang persaingan dalam lingkungan perbisnisan
sangat keras, dan banyak tekanan yang tersuntikkan
sehingga diperlukan kemampuan bermasyarakat yang
tangkas serta professional. Fakta ini tak dapat
diketepikan oleh seorang pemimpin, pembimbing,
pengawas, yang membawahi setiap pekerja atau
penolongnya, dan juga setiap orang yang dalam lapangan
pekerjaannya

Ada beberapa aspect dalam bakat bermasyarakat,
contohnya bagaimana cara seseorang itu menciptakan
suasana dipercaya oleh sekitarnya, memperoleh
penghargaan dari bawahannya, membangun semangat
kebersamaan , membuat pelanggan bahagia dan mengatur
sekumpulan orang yang memiliki perbedaan dalam sifat
dan sikapnya. Kemudian cara membangunkan semangat
bawahannya yang hilang semangat, menyelesaikan
perbedaan pendapat, atau perbantahan dengan rekan
sekerja dan cara berbaik kembali.

Sepintas lalu, kelihatannya gambaran diatas yang
diberikan adalah begitulah seharusnya teorinya . Tapi
sesungguhnya ianya sangat sulit dalam pengamalannya.
Yang terjadi adalah banyak orang yang memiliki ilmu
pengetahuan dan memiliki title mengalami masalah
manajmen dalam mengatur orang.

Banyak pemimpin yang mengeluhkan kekecewaannya tentang
ketidak mampuan bawahannya dalam mengatasi
permasalahan pengaturan orang ini. Seringnya
permasalahan ini timbul membuat tingkatan stress
menjadi tinggi, semangat bawahan jatuh, hasil kerja
turun, dan produktifitas menjadi lambat.

Salah seseorang dari perusahaan besar dunia pernah
berkomentar bahwa perusahaannya memiliki orang yang
luar biasa berbakat dalam keahlian teknologinya,
analis keuangan, dll, tetapi mereka menjadi tak
berguna ketika berinteraksi dengan masyarakat.
Kemudian orang2 inipun memiliki pengetahuan dalam
pekerjaannya dimana ilmunya mudah untuk dipelajari dan
diajarkan tetapi bakat kemasyarakatan yang mana
merupakan ilmu akhlak sangat sulit untuk diajarkan
atau dipelajari bagi setiap orang.

Setiap orang memiliki masalah untuk menjadikan dirinya
sosok panutan yang baik dan sehat daripada sosok
pengusaha yang sukses.

Untuk memiliki keahlian bermasyarakat diperlukan
pengetahuan bermacam2 aspect dari alamiah sifat
manusia dan itu dapat dipelajari melalui buku filsafat
ajaran islam dan malfuzat yang ditulis Masih Maud as,
seperti cara manusia memberikan alasan2nya, perbedaan
karakter dan personalitinya dan cara seseorang menilai
satu sama lain dan banyak lagi.

Sebenarnya boleh dikatakan peraturan pertama dalam
hubungan kemasyarakatan adalah:
Apa yang dilihat itulah yang diharapkan. Dalam
berhubungan dengan masyarakat, pertama2 seseorang itu
harus dapat mengatur persepsinya terhadap orang lain,
karena apa2 yang tertanam dari apa yang dipercayai dan
yang diharapkan akan meminta orang lain berbuat yang
sama seperti itu.

Lupakanlah menjadi sebagai sosok orang yang diberi
perhatian. Dalam sejarah telah dibuktikan bawa manusia
tidak sanggup untuk menjadi sosok itu karena penilaian
kita di campuri oleh kepercayaan2 dan harapan2 kita
yang tersembunyi. Dan kadang2 kitapun tak sadar,
akibatnya makin sulit kita menghindari penilaian kita
yang selaluarahnya ke ‘miring’ itu. Karena kepercayaan
dan harapan yang tersembunyi itu bersifat degil dan
kuasa; sehingga mereka sering menguasai kita punya
persepsi

Dan peraturan yang keduanya adalah: Apa yang diberikan
itulah yang diterima. Pernyataan ini sudah banyak
buktinya. Jadi tinggikanlah akhlak agar sukses
disegala bidang. amin

No comments: