Thursday, November 10, 2005

SUMPAH PEMUDA KE-2

Date: Thu, 10 Nov 2005 21:28:37 -0800 (PST)
From: badu rakhman
Subject: Re: SUMPAH PEMUDA KE 2


Menurut saran rekan kita di bawah, salah satu jalan utk keluar dari kemiskinan adalah bertobat (yaitu berhenti
korupsi).

Saya khuatir banyak orang mengira korupsi tiu adalah kesempatan dan datangnya hanya sekali, dan belum tentu itu dipandang dosa - dan kalaupun dipandang sebagai dosa, sayangnya para pelaku justru tak ingat akan dosa saat melakukan korupsi itu - penyakit lupa nih ye... Lupa itu mirip orang ketiduran - terlambat karena ketiduran
bukanlah kelalaian, habis orang tidur bagaimana bisa berangkat, begitu juga orang lupa, namanya juga lupa.

Lupa bhw korupsi itu dosa, rasanya tak mungkin. Yang mungkin mencengangkan adalah adanya fasilitas pengampunan atas dosa sebesar apapun itu. Barangkali para pelaku korupsi sdh tahu bahwa dosa mereka gampang dihapus melalui metoda tertentu yg mereka yakini - kalau sdh begini, mengajukan momok dosa untuk menghalangi orang korupsi atau kejahatan lainnya sdh tidak ada guna.

Mungkin utk mengatasi korupsi itu lebih baik dgn membangun generasi baru yg dimodali rasa tanggungjawab sosial dan tanggungjawab moral, dari pada menyodorkan seabrak ancaman dosa dan neraka - sebab sarana menghapus dosa ternyata gampang, dan para pelaku dosa sdh melihat sarana itu dan mampu memenuhi persyaratannya - itu barangkali sebabnya maka orang2 begitu mudahnya berbuat jahat termasuk korupsi itu.

Alasan lain, para penjahat sdh tdk percaya akan kesempatan bertobat - sdh terlanjur jahat dan tak mungkin bertobat pikirnya - jadi terus sajalah, "kesempatan kita hanya di dunia ini", katanya.


Lucu ya......!

Badu
+++




Agus Woro wrote:
Rekan milis sebangsa setanah air,

Saat mudik kemarin saya sempat mengamati kesengsaraan rakyat kecil di pelosok-pelosok daerah yg membuat saya benar-benar trenyuh (tersentak).
Betapa miskinnya bangsa ini, betapa sengsaranya bangsa ini, betapa tidak punya harga dirinya bangsa ini, betapa tertinggalnya bangsa ini.
Jangankan untuk ke dokter, untuk beli obat flu di warung saja, banyak rakyat miskin yg tidak mampu, jangankan makan 2 x sehari, banyak rakyat miskin yg tidak tahu apakah hari ini atau besok bisa makan.
Bangsa yg dianugerahi kekayaan alam yg melimpah ruah, gemah ripah loh jinawi, dg penduduk lebih dari 250 juta orang, dg luas jutaan hektar, terkapar tak berdaya dililit hutang luar negri yg makin menumpuk.

Salah satu sumber biang keladi kehancuran bangsa Indonesia tercinta ini, adalah KORUPSI.

Rasanya sudah saatnya kita mengambil sikap untuk memutuskan mata rantai KORUPSI di negri ini dg BERSUMPAH DAN BERTEKAD UNTUK :

1. TIDAK AKAN MELAKUKAN KORUPSI DALAM BENTUK APAPUN
2. IKUT AKTIF MEMBERANTAS KORUPSI DI LINGKUNGAN KITA MASING-MASING
3. IKUT AKTIF MENCEGAH TERJADINYA KORUPSI DILINGKUNGAN SEKITAR KITA.

Bagi para Koruptor yg telah terlanjur pernah melakukan Korupsi, sadarlah bahwa harta tidak akan dibawa ke liang kubur, jutaan rakyat sengsara akibat ulah anda, bertaubatlah dan berjanjilah untuk tidak melakukan korupsi
lagi.Kalau anda bisa lolos dari jerat hukum manusia, anda tidak akan pernah bisa lolos dari hukum TUHAN.
Percayalah harta hasil korupsi anda tidak akan pernah bisa membahagiakan diri anda maupun anak cucu anda, justru sebaliknya.

Bagi rekan-rekan yg setuju dg ide ini mohon disebar luaskan ke rekan milis yg lain, semoga dg tekad yg sama ini, bila dilakukan oleh lebih dari separuh bangsa ini, Tuhan akan menolong kita lolos dari jerat kemiskinan ini, sudah
saatnya bangsa ini bangkit kembali.

Salam,

Agus Woro

No comments: