Friday, November 11, 2005

Jemaat Ahmadiyah Ikut Aksi Demonstrasi?

From: "Mubarik Ahmad"
Date: Thu, 10 Nov 2005 06:02:47 -0000

Pihak Ahmadiyah memang selalu diundang dalam rapat2 mereka, saya jelaskan bahwa Ahmadiyah tidak biasa dan tidak bisa ikut berdemo, jauh sebelumnya hal ini juga telah saya konfirmasikan kepada Amir.
Mereka sangat mengerti dan menghargai sekali sikap Ahmadiyah untuk tidak berjuang membela hak-haknya dengan cara Rally atau Demo, kami lebih memilih melalui jalan musyawarah bersama dan hasil2nya disampaikan melalui jalur-jalur yang dibolehkan oleh Hukum.
Ada rencana semacam membuat Rapat Akbar nanti, yang akan membacakan hasil2 musyawarah bersama dan disampaikan resmi kepada Pemerintah.
Rapat2 kecil sebagai pendahuluan sudah sering dilakukan rekan lainnya.

Dalam demo kemarin saya mendapat info langsung per telpon dari Korlap
N.Saragih, bahwa memang benar ada wartawan yang mewawancarai apakah
Ahmadiyah ikut berdemo, yang dijawab oleh Korlap, bahwa Ahmadiyah
secara institusi tidak ikut Demo, tetapi mungkin ada orang per orang
yag ikut sebagai pribadi dan tidak membawa-bawa nama Ahmadiyah.

Salaam, Mubarik



--- Dudi Abdullah wrote:
>
> Kamis, 10 Nov 2005
> * Tuntut SKB 2 Menteri Dicabut *
>
>
> JAKARTA - Istana Negara terus dibanjiri pendemo. Setelah unjuk rasa piket
> tujuh hari oleh Urban Poor Linkage (Uplink) dibubarkan, kemarin giliran
> gabungan penentang Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 01/BER/MDN-MAG/1969
> menggelar aksi. Unjuk rasa itu diikuti beberapa elemen. Mereka melakukan
> long march dari Bundaran HI ke depan Istana Negara.
>
> Aksi tersebut dimulai pukul 09.00, diikuti sekitar 1.500 orang. Begitu tiba
> di depan istana, secara bergantian mereka menggelar orasi yang intinya
> menuntut pencabutan SKB dua menteri (menteri agama dan menteri dalam negeri,
> Red). Kelompok yang tergabung dalam demo itu, antara lain, perwakilan Papua,
> Poso, Garda Kemerdekaan, Tim Pembela Kebebasan Beragama (TPKB), Komunitas
> Warga Bekasi, Komunitas Banten, Aliansi Kebangsaan Indonesia, hingga
*
> Ahmadiyah*.
>
> "Kami datang dari berbagai lapisan. Ada yang mengatasnamakan organisasinya,
> ada juga yang datang atas nama pribadi-pribadi. Kami datang karena merasa
> kehidupan beragama dikekang," kata Sekretaris II TPKB Tumaber Manulang.
>
> Dijelaskan, SKB 2 Menteri Nomor 01 Tahun 1969 tersebut sangat mengekang
> kehidupan beragama. Terutama pasal 3 dan 4 tentang pendirian rumah ibadah
> yang mewajibkan mendapat izin dan minimal didukung 400 kepala keluarga di
> daerah itu. Pihaknya juga menolak revisi SKB 2 menteri tersebut. Sebab, draf
> peraturan bersama itu justru lebih mengekang kehidupan beragama.
>
> Setelah menggelar orasi, 12 wakil pendemo diterima pihak istana. Mereka,
> antara lain, Ketua TPKB Saur Siagian, Ketua Aliansi Kebangsaan Indonesia
> Martin Sirait, Korlap Nopemmer Saragih, Pendeta Ana, Pendeta Hutajulo,
> Pendeta Tobing, Sekretaris TPKB Daniel Tonapa, serta Sekretaris Aliansi
> Kebangsaan Indonesia F. Eleonora S. Moniung. Yang menerima mereka adalah
> Jubir Andi Mallarangeng.
>
> Pertemuan yang digelar mulai pukul 12.00 tersebut berlangsung satu jam.
> Hasilnya? Tak ada. Menurut Sekretaris Aliansi Kebangsaan Indonesia Eleonora
> S. Moniung, jubir tidak bisa memberikan solusi. Dia juga tidak berani
> menjadwalkan pertemuan dengan presiden. "Yah, tahu sendiri kalau Andi
> Mallarangeng ngomong. Namanya juga jubir. Dia tidak bisa memberikan jawaban
> yang tegas. Semuanya standar-standar saja," kata wanita asal Manado itu.
> (yes)
>
>
> http://search.jawapos.com/index.php?act=detail_s&f_search=ahmadiyah&id=196853

No comments: