Monday, October 10, 2005

Wapres: RI Tak Pernah Akui Jemaah Islamiyah

HARIAN ANALISA

Wapres: RI Tak Pernah Akui Jemaah Islamiyah

Jakarta, (Analisa)

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Indonesia tidak pernah meresmikan (mengakui) adanya organisasi Jemaah Islamiyah (JI) yang seringkali dituduh sebagai pelaku terorisme di beberapa negara di dunia, sehingga tidak bisa membubarkannya.

"Bagi kita (Indonesia), itu organisasi (JI) yang tidak pernah kita resmikan. Jadi bagaimana kita mau membubarkannya?" kata Wapres Jusuf Kalla seusai menutup Gelar Batik Nusantara di JHCC Jakarta, Minggu sore menanggapi permintaan PM Australia John Howard untuk membubarkan organisasi Jemaah Islamiyah di Indonesia.

Menurut wapres, Organisasi JI tersebut di Indonesia juga tidak pernah ada (tidak jelas keberadaannya. Jadi, tambahnya, bagaimana pemerintah RI akan membubarkannya jika organisasinya saja tidak pernah jelas.

"Kita tetap tidak menyatakan terlarang tentunya. Sejak awal tidak pernah diakui oleh pemerintah. Kalau kita tidak pernah mengakui dan tidak penah tahu siapa orangnya, bagaimana kita mau melarangnya?" kata Wapres.

"Yang penting kita semua harus melawannya kalau memang ada apa-apanya," tambahnya.

Ketika ditanyakan kenapa organsisasi JI tersebut tidak dilarang oleh pemerintah, Wapres justru mempertanyakan. "Mau dilarang bagiamana? bentuknya saja kita tidak tahu," kata Wapres.

Sebelumnya PM Australia John Howard meminta pemerintah RI untuk segera membubarkan organisasi Jemaah Islamiyah (JI) karena diduga terkait dengan ledakan bom bunuh diri di Bali, 1 Oktober 2005.

Atas permintaan PM Australia tersebut, hingga saat ini pemerintah RI belum memberikan pernyataan secara resmi. (Ant)

No comments: