Tuesday, October 25, 2005

Menahan Pandangan

Menahan Pandangan
Sumber: Arsip Artikel - Telaga Rasul
Oleh : Aa Gym

Maha suci Allah, tiada satu noktahpun kekurangan dalam keagungan dan kebesaran Allah. Segala puja dan puji milik Allah, memang tidak tersentuh diri kita ini oleh pujian, kecuali yang menyebabkan dipuji pasti adalah karunia Allah.

Maha besar Allah penggenggam semesta ini, kita itu tiada arti bagi Allah. Agar hati kita ini hidup insyaAllah salah satunya diantaranya adalah memiliki kemampuan menjaga pandangan.

Hikam:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. (Quran Surat An Nur ayat 30)

Rasulullah saw bersabda: Pandangan adalah salah satu anak panah beracun, diantara anak panah iblis. Semoga Allah melaknatinya. Barang siapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah maka ia telah diberi Allah keimanan yang mendapatkan kelezatannya didalam hatinya. (Al Hadits riwayat Imam Al Hakim)

Kalau ada yang bertanya; kenapa sholat tidak khusu, kenapa munajat tidak nikmat, kenapa hati ini serasa gersang, resah, gelisah.

Salah satu penyebabnya adalah karena tidak mampu bersungguh-sungguh menjaga pandangan kita. Nabi Muhammad yang mulia adalah pribadi yang sangat menjaga pandangannya dari apapun yang tidak disukai dan terlarang oleh Allah SWT.

Beliau menghormati kaum muslimah tidak dengan sentuhan, yang tidak halal berarti haram, karena beliau tidak menyentuh. Juga kecantikan, keindahan bukan untuk dinikmati oleh sembarang orang karena ada yang paling hak. Rasul menjaga pandangan dari lawan jenisnya.

Demikian pula Rasulullah tidak terpukau kepada dunia ini, karena beliau merasakan suatu kenikmatan tersendiri. Justru mencintai Allah dan cinta kepada Allah tidak akan pernah bersatu dengan orang yang dibelenggu oleh syahwat, buah dari pandangan yang tidak terjaga.

Laki-laki tidak bisa menahan pandangan maka siap-siap saja dicekam oleh keinginan. Kita dengar sekarang tidak sedikit terjadinya pemerkosaan. Apa sebabnya, setelah ditangkap remaja yang memperkosa ternyata awalnya dari menonton VCD porno. Tambah lagi tayangan-tayangan yang menggelorakan syahwat, akibatnya tidak sedikit para suami yang kemudian tergerak nafsunya, sehingga dia mencari yang tidak halal bagi dirinya.

Zina itu awalnya dari mata, timbul keinginan dan tidak bisa menahan. Maka timbul perzinahan. Untuk itu tahanlah pandangan. Apapun yang terjadi jadikan Ramadhan ini shaum pandangan.

Selain itu pandangan juga harus dijaga dalam melihat barang-barang duniawi. Karena makin kelihatan, makin bagus akan makin ingin. Ingin itu memperbudak. Ibu sudah punya pakaian, lihat-lihat butik ada yang tertarik. Waktu sholat teringat terus sehingga jadi tidak khusu. Tidak terlarang kita punya keinginan, tapi kalau disiksa oleh keinginan kita jadi sengsara.

Maka hati-hati, terjerumusnya kita bukan karena kebutuhan tapi karena diperbudak oleh keinginan. Yang kita lihat itu sebenarnya barang-barang sekunder, tidak ada barang itupun kita tidak akan rugi. Tidak ada barang yang bagus itupun kita tidak akan mati, tapi kita disiksa oleh sesuatu yang sebetulnya tidak kita perlukan. Hilang kekhusuan, mengeras hati, gelisah resah, apa sebabnya ? ...... "Mata"

Ada syairnya :
Buta hati lebih berbahaya
Buta mata tidak nampak dunia
Buta hati tidak nampak kebenaran
Buta hati ditipu nafsu dan syaitan

Pertanyaan :
Bagaimana langkah-langkah untuk mengatasi pandangan yang tidak baik dan kiat-kiat menjaga pandangan yang baik ?

Pertama kita harus sadar resiko dulu, nikmat iman itu akan hilang akibat pandangan yang terlarang. Lalu kita harus disiplin. Selanjutnya cobalah perbanyak baca Al Qur'an. Lihatlah hal-hal lain yang indah didunia ini seperti melihat keindahan alam dan lainya.

Bagaimana menerapkan menjaga pandangan di kantor tempat bekerja atau lingkungan yang kurang mendukung ?

Ada pandangan yang objektif, ada pandangan yang subjektif. Misalkan dokter kepada pasien, mau cabut gigi, maka untuk mengobatinya harus dilihat. Itu pandangan yang objektif dan diperbolehkan. Jika sudah pandangan subjektif menuju keseseorang dengan maksud lain maka harus hati-hati. Jujur saja ke hati sendiri. Maka langsung dan perbanyaklah dzikir berlindung kepada Allah. Pokoknya disiplin saja jika ingin menikmati manisnya iman.

Bagaimana menyampaikan ke orang terdekat kita agar bisa menjaga pandangan? Misalnya menasehati suami yang melirik wanita cantik.

Hikmah pertama kita harus sungguh-sungguh dalam memperbaiki diri dan kinerja diri. Bersamaan dengan itu suami juga harus diajak untuk tahu ilmunya, bahwa mengumbar pandangan itu terlarang, dan tidak akan menambah nikmatnya hidup kecuali menyiksa. Menjaga pandangan sumber ketenangan batin.

Nah mudah-mudahan lambat laun akan terjadi kesadaran di seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga diri tidak sampai gagal dalam menjaga pandangan dan jangan sampai membuat orang lain tergelincir pandangannya.


Doa:
Wahai Allah... jadikan mata ini mata yang terpelihara dari apa yang Engkau haramkan, jadikan mata ini jadi penyejuk hati.
Indahkanlah dalam pandangan kami kemuliaan disisiMu, dan jangan biarkan pesona dunia memperbudak dan menyakitkan diri-diri kami.
Amiin...

Saudaraku sekalian, kemampuan kita dalam mengendalikan mata, akan menjadikan kita menikmati manisnya ibadah, dan itulah kenikmatan tiada tara. Akrab dengan Allah diantaranya adalah karena buah daripada menahan pandangan. (~Iwe)

Humas DT Jakarta - Oktober 2005

No comments: