Friday, October 28, 2005

[Diskusi] Oil Price Devil Circle for Indonesia

Date: Tue, 11 Oct 2005 20:31:42 -0700 (PDT)
From: herman husein
Subject: Oil Price Devil Circle for Indonesia


Kelihatannya pemerintah Indonesia telah mengulangi lagi kesalahan yang sama yang dilakukan oleh pemerintahan2 sebelumnya. Harga minyak dinaikkan secara bertahap dan dikontrol. Katanya pada akhirnya akan dinaikkan sampai mencapai harga pasar (market price). Apa yang terjadi? Maka terjadilah lingkaran setan krisis harga minyak yang terus menerus mendera negeri ini, kira2 sebagai berikut:

Harga minyak dinaikkan sekian persen (tapi belum mencapai harga pasar dan masih di kontrol pemerintah). Semua biaya transportasi, harga listrik dan barang2 menyusul naik dan semua gaji pekerja harus dinaikan untuk penyesuaian. Akibatnya terjadi inflasi dan secara logis mata uang rupiah jatuh lagi terhadap mata uang asing (termasuk US$). Akibatnya harga minyak yang dijual dalam rupiah menjadi murah sekali dan subsidi membengkak lagi karena minyak diimpor dalam mata uang US$. Maka pemerintah terpaksa menaikan kembali harga minyak sekian persen untuk mengurangi subsidi. Dan harga barang, jasa dan energy kembali naik menyesuaikan diri. Dan........lingkaran setan ini akan terus melingkar melilit bangsa ini dalam krisis berkepanjangan.

Menaik kan harga minyak secara bertahap hanyalah menunda krisis beberapa saat. Tapi krisis subsidi itu akan terus berlanjut. Seharusnya pemerintah berani menaikkan harga minyak langsung ke harga pasar (market price) dan melepaskan kontrol dan monopoli distribusi dan penjualan minyak di Indonesia. Biarkan pasar menentukan harga jual minyak di Indonesia. Biarkan Pertamina bersaing dengan perusahaan multinational dan national yang lain dalam mencukupi kebutuhan rakyat Indonesia. Bila harga minyak dilepas ke pasar, maka penyelundupan minyak ke luar negeri akan terhenti sama sekali. Juga Pertamina akan belajar efficiency karena harus bersaing ketat dengan swasta. Yang paling penting, pemerintah tidak lagi mengurus subsidi minyak. Pemakai harus membayar berapapun harga yang ditetapkan pasar. Untuk tahap pertama pemerintah harus membebaskan pajak pembelian minyak selama beberapa tahun. Ketika ekonomi Indonesia sudah lebih baik, pemerintah dapat mulai mengenakan pajak pembelian minyak dan menaikkannya perlahan-lahan

Hayoo Pak SBY, jangan tanggung-tanggung. Naikkan harga minyak ke harga pasar dan lepaskan monopoli dari Pertamina. Biarlah kita merasakan sakitnya naik harga minyak sekali saja, tidak berkali-kali dalam sebuah lingkaran setan yang tak pernah berakhir.

Regards,........Herman

No comments: