Monday, February 13, 2006

Sikapku thd PKS c.q. Ikhwanul Muslimin

[SEBUAH copy-paste dr Sahabat]

...

Memang harus dibedakan menyikapi Agenda Besar PKS/Ikhwanul Muslimin (IM) dan sikap
terhadap pribadi pribadi aktifis maupun simpatisannya.

Agenda PKS/Ikhwanul Muslimin jelas: Islam yang Kaffah tidak dapat
dilaksanakan sampai Negara Menerapkan Syariat Islam bahkan membentuk
KeKhilafahan Islam (dalam bentuk pemerintahan politik) di dunia. Ini
sudah bukan merupakan rahasia umum lagi. Dalam pelaksanaannya
dilakukan secara bertahap: kooperasi pada keadaan lemah, dan
menekan pada keadaan kuat. Ini biasa dalam kehidupan politik.

Sepanjang Pengetahuan dan Telaahan pribadi, Organisasi ini nge-link
ke seluruh dunia bahkan bukan hanya di negara negara muslim saja. Di
negara negara non-muslim di Eropa dan Amerika juga mereka
punya "representatif" dari tokoh tokohnya yang kebetulan "Exile"
ataupun studi dan alasan lainnya tinggal di sana. Imam Ahmad Abu
Laben yang di Denmark itu sampe bisa ngirim "utusan"nya ke seluruh
negara islam bikin provokasi kartun Nabi Muhammad saw itu ya dari
jaringan ini. Lihat aja format agendanya sama yaitu BOIKOT Produk
Denmark. Baru kemudian diikuti oleh yang lainnya.

Sampai pada Tujuan di atas kelihatannya tidak ada "Masalah". Syariat
Islam kan bagus? Ya (terpaksa kalau orang islam mengakui Syariat
Islam itu bagus kalau tidak kan langsung kena hujat). Tapi Apa sih
Syariat Islam itu? Apakah kalau tidak membentuk Negara Islam berarti
kita tidak menjalankan Syariat Islam? Apa Kewajiban shalat berarti
harus dibuat hukum Wajib shalat, pake jilbab, bisa ngaji, puasa,
bayar zakat dan banyak lagi yang kalau tidak melaksanakannya
langsung ditangkep polisi Syariat dan masuk Bui? Apa memang hukum
hukum agama harus dibuat dalam bentuk KUHP/UU/PP seperti itu? Apakah
agama itu sebenarnya memeberikan kebebasan/voluntarily untuk diikuti
ataupun tidak oleh manusia sehingga tidak bisa dimasukan dalam KUHP
yang mengikat secara fisik?

Kemudian masuk ke area yang paling asasi yaitu memeluk agama dan
keyakinan. Apa Negara Islam itu berarti semua orang harus mengikuti
satu faham (biasanya mayoritas) yang sudah ditentukan oleh Hukum
Negara dimana yang berbeda dengan Hukum Negara akan dihukum dsb.
Apakah Negara islam itu akan menghambat penyebaran agama lain? Kalau
yang ini jelas sekali saya tahu gagasannya itu betul betul sangat
diskriminatif dan fasis. Contoh: Orang agama lain setelah Negara
Islam berdiri tidak boleh bikin rumah ibadah lagi, tidak boleh
menyebarkan agamanya, kalau tetep melakukannya dihancurkan dan
dianggap melecehkan hukum negara. Syariat Belum diterapkan saja
sudah banyak penyerangan terhadap rumah ibadah.

Terakhir mengenai kasus Ahmadiyah. Jelas karena agendanya sudah
seperti itu, Ahmadiyah kena serang. Dan sesuai dengan Teori
Konspirasi, Ahmadiyah memang jadi target utama melalui tangan tangan
Islamist Radikal ini yang dulu bergerak melalui Wahabi namun
sekarang beralih ke Ikhwanul Muslimin (yang lainnya karena lemah
dari sisi pengkaderan dan strategi terus melebur ke dalam Harakah
ini).

Kalau Ahmadiyah maju, Kan Islam enggak bisa dijelek jelekin lagi.
Malah Eropa dan Amrik akan segera tertarik kepada islam. Ini kan
berarti kemenangan Kemanusiaan secara Universal.

Kalau Islamnya kayak yang bakar bakaran itu kan ada alasan untuk
diserang. Memang situasinya dilematis bagi mayoritas umat islam awam
dan moderat dan juga bagi masyarakat dunia. Ya Allah lindungilah
kami semua dari besarnya Fitnah ini.

Kesimpulannya : Karena Agendanya emang begitu ya cukup sulit memang
bagi Ahmadiyah untuk mengadakan kerjasama secara organisatoris.
Jangankan Ahmadiyah, Tokoh tokoh internal PKS aja banyak yang
bingung dengan Harakah mereka sendiri. Namun dengan doktrin taat dan
tsiqah (taklid dengan orang yang faham) kelihatannya cukup ampuh
menjaga kader-kader yang ingin memperjuangkan Islam ini.

Sekarang kita beralih kepada pribadi pribadi member PKS.

Member PKS sebagian besar adalah Kader Ikhwanul Muslimin dan
sebagian lagi adalah Simpatisan.

Secara pribadi pribadi di grass root/akar rumput/level bawah, orang
orang PKS ya orang orang islam juga yang sedikit banyak punya ghirah
(kecemburuan) yang tinggi terhadap agamanya termasuk soal akhlak.
Oleh sebab itu dalam tataran hubungan antar masyarakat justru orang
orang PKS sangat santun, lemah lembut, menjaga sikap. Pokoknya
secara umum baik. Namun kebaikan ini juga dimiliki oleh orang
lainnya yang non-PKS, non-muslim juga jadi gak ada masalah. Jadi ya
tidak ada masalah kalau antar personalnya. Tapi kalau udah ngomong
masalah agama dan Syariat hehehehe, mereka bisa jadi Beringas. Coba
aja sentil mengenai ketidaksetujuan terhadap agenda mereka.

Tetapi sebagaimana sebenarnya manusia itu pada dasarnya lemah yang
jika bukan hanya Karunia Allah saja yang memberi kekuatan dan
petunjuk, personal personal ini yang sudah menggantungkan dirinya
pada Harakah tentu saja taat pada keputusan Pimpinan apalagi kalau
mereka termasuk Pengurus. Sekarang kalau ada kebijakan organisasi
yang bertentangan dengan kata hati nurani, terus mau gimana?

Nah di sinilah sebenarnya mungkin terjadi perang batin diantara
mereka. Di satu pihak mereka inginnya "baik baik" saja tapi dipihak
lain mereka harus taat pada keputusan organisasi dan apa yang telah
ditetapkan organisasi.

Jadi memang betul cerita Pak *** tadi : Awalnya setelah mendengar
sikap "Pimpinan", temen Pak *** jadi kelihatan kikuk. Karena dia
tahu keseharian Pak *** namun dia juga taat pada Pimpinan.
Alhamdulillah akhirnya dia mengikuti "kata hatinya". Namun apa semua
orang bisa seperti itu? Mudah mudahan saja dan ini tergantung sikap
kita kepada mereka. Dan juga bisa saja sikapnya berbeda beda satu
orang dengan yang lainnya.

Intinya tidak semua orang simpatisan PKS itu menyadari apa
sebenarnya Agenda Organisasinya. Tidak diragukan mayoritas mereka
gabung kepada PKS adalah sebagaimana anggota Jemaat Ahmadiyah bergabung
kepada Jemaat Ahmadiyah adalah karena kecintaan kepada Islam. Namun manakah yang
akrifitasnya malah menghancurkan Ajaran dan Dakwah Islam?

Hubungan interpersonal saja tidaklah menjamin bahwa jika Organisasi
memutuskan lain, terus mereka akan menentang Organisasinya. Secara
logika enggak mungkin kecuali mereka keluar dari Organisasi itu.
Kalau mereka masih gabung dalam Organisasi, ya berarti mereka akan
mengutamakan tujuan-tujuan organisasi daripada sekedar mengikuti
kata hati untuk bersikap ADIL.

Kalo Jemaat Ahmadiyah (JA) sendiri gimana? Ya Jemaat Ahmadiyah-mah
enggak ada permusuhan dengan Organisasi manapun.

Masalahnya kan sekarang JA diserang. Dan ini langsung ataupun tidak
langsung berkaitan dengan Isu Penerapan Syariat Islam di Indonesia
yang bukan hanya membahayakan JA tapi juga Indonesia.

Tapi memang bagi Mujahid Sejati, mau JA aman, mau JA di serang, mau
Indonesia jadi Syariat Islam (SI) atau demokrasi ya sikap enggak boleh
berubah: tetap menampilkan akhlak terpuji.

Tetapi kan jadi enggak lucu kalau Ayah, Saudara, Ibu, Teman, Anak
dan orang orang terdekat kita dicelakai, eh kita terus malah
bersikap manissss kepada Gerakannya dan tidak
mengingatkan...Tentu saja kita juga tidak harus marah marah
dengan membabi buta.

Lagian banyak sekalee member PKS sendiri juga enggak pada tahu apa
itu PKS? Lihat aja komentar komentar simpatisannya kalo lagi
ngebela. Ironis kan......

Maaf kalau enggak sistematis ngasi ***nya. Intinya Tujuan IM
sebagai organisasi ya jalan terus dan ini harus "dinasihati".
Personal-personalnya--yaa--jadi objek perantara saja yang kebanyakan
enggak tahu menahu.

Memang seharusnya ya tetep jaga hubungan baik dengan semua orang dan
dalam menyampaikan sesuatu tentu perlu dengan hikmah. Yang benar
kalau disampaikan dengan tidak hikmah, bisa juga mengakibatkan
keburukan. Dan justru hikmah inilah yang susah dan mahal harganya.[*]

No comments: