Thursday, February 16, 2006

Ahmadiyah Jadi Agama Baru?

Kawan...

Saya sebenarnya tidak terlalu tertarik untuk mendiskusikan desakan Menteri
agama dan beberapa orang yang menginginkan Ahmadiyah menjadi agama baru.
Yakinlah, ini bukan cara untuk menyelesaikan masalah Ahmadiyah. Kalau saja
benar Ahmadiyah membuat agama baru, masalah baru akan segera muncul,
diskriminasi, dan sebagainya. Menag salah kalau membayangkan, begitu
Ahmadiyah menjadi agama baru semua akan selesai.

Kalau memang dipaksa untuk membuat agama baru, buat saja seperti keyakinan
Ahmadiyah selama ini. tuhannya di sebut Allah (dalam bahasa Arab), kitabnya
al-Qur'an, Muhammad diakui sebagai rasul pembawa syari'at terakhir (bukan
nabi terakhir), shalatnya sebagaimana orang Islam pada umumnya, syahadatnya
sebagaimana syahadat orang Islam, tempat ibadahnya juga disebut masjid,
mirza Ghulam sebagai nabi dan seterusnya. Bayangkan apa yang akan terjadi?
Orang Islam pasti akan marah. Kitab suci gue gak boleh elu pakai, nabi gue
gak boleh elu sebut. tempat ibadahnya jangan diberi nama masjid, dan
seterusnya dan seterusnya. "Kalau agama baru tidak boleh mirip dengan Islam
dong....." Tuhannya harus beda, syahadatnya harus beda, kitab sucinya harus
beda, shalatnya harus beda, tempat ibdahnya harus beda. Kalau begini apa
artinya agama baru....? Jadi, ini omong kosong, bukan cara yang baik untuk
menyelesaikan masalah, sekedar cari sensasi dan mengalihkan isu.

Salam,

Rumadi

No comments: