Monday, July 23, 2007

Mendidik Anak-anak di Tengah Hegemoni Bangsa Barat

بِسْـمِ اللهِ الرَّحمْـٰنِ الرَّحِـيْمِ

نحَـْمَدُه وَنُصَلِّى وَنُسَلِّمُ عَلىٰ محُـَمَّد رَسُولِهِ الْكَريمِ وَعَلَىٰ عَبْدِهِ المْـَنْصُورِ
المْـَهْدِيِّ المْـَعْهُودِ وَالمْـَسِيحِ المْـَوْعُودِ


Mendidik Anak-anak di Tengah Hegemoni Bangsa Barat

(Perubahan dari Judul Asli “Mendidik Anak-anak Di Masyarakat Barat

oleh Luthfur Rahman, Nashville-AS)


M

ENDIDIK dan mengasuh generasi mendatang merupakan naluri biologis yang ada pada kebanyakan hewan dan manusia. Namun anak manusialah yang menuntut perhatian paling banyak dan asuhan untuk masa yang lebih panjang untuk menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat dan produktif. Semua orang tua berusaha untuk memikul tugas ini paling sedikit hingga batas tertentu. Bahkan apabila para orang tua itu sendiri kurang sempurna, mereka mempunyai hasrat yang kuat bagi anak-anak mereka untuk menjadi lebih baik. Bukan hanya mereka menginginkan anak-anak mereka berhasil dalam hal-hal kebendaan tapi juga dalam agama mereka. Malangnya keinginan ini tidak selalu menjadi kenyataan.

Izinkanlah saya membahas masalah ini dengan lebih rinci. Menjadi orang dewasa yang sukses terdidik dapat memberikan makna berbeda bagi orang-orang yang berbeda. Anak yang melewatkan masa kanak-kanaknya tanpa suatu insiden besar dan berhasil baik di sekolah, dapat memperoleh pekerjaan dalam kehidupan dewasanya, dan dapat menyokong diri sendiri dan keluarganya boleh dianggap seorang yang berhasil.

Memang inilah apa yang kebanyakan orang di negeri [Paman Sam] ini anggap sebagai keberhasilan. Kita melihat bahwa sistem diarahkan untuk menghasilkan sejumlah besar orang terpelajar yang banyak dari mereka tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Mereka dilatih dengan ketrampilan-ketrampilan tertentu dan memperoleh pekerjaan, pasangan hidup dan mulai menyusun kehidupan mereka.

Dari segi pandang sistem tersebut, sebuah keberhasilan telah terjadi. Apakah orang itu telah meraih kemampuan sepenuhnya, atau di mana dia berada secara akhlak dan ruhani, tak seorang pun mempedulikan. Bagaimana dia berhubungan dengan orang tua, kerabat atau keluarganya adalah bukan masalah. Selama dia tak menyebabkan kekacauan dalam masyarakat, maka semua adalah baik.

Anak-anak dari kebanyakan imigran, khususnya yang datang dari Asia sangat baik dalam pendidikan mereka dan sangat sesuai untuk kerja-kerja bermutu tinggi di negeri [Amerika Serikat] ini. Ini bukanlah apa yang menarik perhatian saya. Tak ada keraguan bahwa banyak dari anak-anak kita akan menjadi anggota-anggota masyarakat yang terdidik, terhormat dan produktif. Tampaknya masalah itu adalah bahwa generasi-generasi mendatang kita berada dalam resiko tinggi terseret dalam laut kebendaan dan tak beragama ini. Mereka berada dalam satu hal yang mengkhawatirkan terputus tali hubungan dengan keluarga dan sahabat-sahabat kita. Mereka membentuk ikatan-ikatan yang tetap dengan masyarakat ini dan dengan perjalanan waktu [mereka] tenggelam dan hilang selamanya. Dalam pikiran saya, inilah masalah yang sebenarnya. Jika kita berpikir bahwa ini bukanlah suatu masalah, maka itu jadi masalah.

Dalam ajaran Islam, setiap anak dilahirkan tak berdosa dan dalam keadaan suci. Orang tua dan masyarakatlah yang menjadikan anak ini menjadi apapun yang dikehendaki. Sekali lagi saya tekankan dua hal yang menentukan masa depan anak: Orang tua dan masyarakat. Bagi kita sebagai masyarakat Muslim minoritas [di AS], [merupakan] masyarakat yang tak ada perlindungan. Memang itu merupakan kekuatan yang negatif. Oleh sebab itu, tugas kita sebagai orang tua menjadi lebih sukar (berat). Bukan saja kita harus melakukan bagian kita, melainkan kita juga harus bekerja menghadapi tekanan negatif masyarakat yang terus-menerus. Hanya jika kita mampu melindungi anak-anak kita dari pesan-pesan negatif masyarakat inilah, maka akan ada suatu harapan.

Kita semua kenal dengan komputer hingga batas tertentu. Sebuah komputer adalah seperti seorang anak. Ia dalam keadaan bersih. Kemudian kita tetapkan sebuah sistem pengoperasian pada komputer ini. Kita sangat berhati-hati dalam memilih sistem pengoperasian, sebagaimana kita ketahui bahwa hal ini akan menentukan apa jenis perangkat lunak komputer ini dapat terima di masa mendatang.

Kemudian, kita bebani komputer itu dengan perangkat lunak yang diinginkan. Kita selanjutnya memeriksa keabsahan perangkat lunak ini dan menolak untuk memberikan komputer dengan program-program yang tak teruji dan tak diakui. Sesudah semua ini kita masih ingin melindunginya lagi. Begitu kita menghubungkan komputer kita ke dunia luar dengan hubungan internasional, kita memasang program perlindungan terhadap virus dan untuk melindungi komputer kita dari pengaruh-pengaruh buruk di luar sana.

Kita semua mengetahui bahwa bahkan sesudah [melakukan] semua ini, kadang-kadang komputer akan rusak. Tapi hal ini tidak akan menghentikan kita berusaha yang terbaik untuk melindunginya. Hanya jika kita melakukan usaha-usaha ini terhadap anak-anak kita!

Ketika anak-anak kita lahir kita merayakan kedatangan ”komputer” baru ini, tapi kebanyakan dari kita lupa bahwa kita perlu memasang satu sistem pengoperasian sebelum ia akan jadi perangkat lunak yang bermanfaat.

---

Hadhrat Khalifatul Masih II r.a. bersabda bahwa anak-anak hendaknya tidak diperkenalkan dengan pengaruh-pengaruh dunia luar untuk enam atau tujuh tahun pertama dari kehidupan mereka. Ini merupakan waktu ketika kita sedang memasang sistem pengoperasian pada program yang masih bersih ini. Suatu campur tangan dari luar akan merusak sistem operasi dan akan menyebabkan sistem yang salah fungsi.

Tapi apa yang sesungguhnya terjadi? Para orang tua sangat sibuk. Sukar untuk mengawasi anak-anak secara dawam. Satu jalan keluar yang mudah adalah televisi. Saya telah melihat banyak [anak-anak] berusia dua atau tiga tahun duduk di depan TV selama berjam-jam pada satu kesempatan.

Televisi di negeri [Paman Sam] ini merupakan pipa saluran pembuangan sampah (hal-hal kotor) ke rumah kita, dan kita dengan senang hati meletakkan anak-anak kita tepat di hadapannya. Lebih banyak para Ahmadi mempunyai saluran TV atau satelit [lain] di rumah-rumah mereka dari pada MTA. Kebanyakan bahkan tidak menyadari nilai MTA dan sebagian lain mencari-cari alasan. Baiklah, itu merupakan masalah masa depan anak-anak kita!

Mungkin kita adalah orang-orang yang tidak ingin melihat MTA dan lebih tertarik dengan program-program lain. Sebagian orang mengatakan bahwa anak-anak mereka tidak paham Bahasa Urdu. Jika kedua orang tua (yang berbicara Urdu) berkomunikasi dalam bahasa Urdu di rumah mereka [maka] anak-anak mereka akan mengerti. Tak ada anak yang lahir dengan ketrampilan dalam Bahasa Inggris. Mereka semua mempelajarinya. Dan mereka semua akan mempelajarinya. Ini merupakan sarana komunikasi di negeri ini. Kita tidak usah khawatir mengenainya. Sering kali bapak-bapak, yang karena rasa rendah dirinya sendiri mulai berbicara dengan anak-anak mereka yang berusia satu atau dua tahun dalam Bahasa Inggris.

Marilah kita melihat dalam diri kita masing-masing. Mungkin kita tidak peduli bahwa bahasa Urdu mempunyai manfaat-manfaat. Izinkanlah saya menarik perhatian Anda sekalian pada kenyataan bahwa ini merupakan bahasa dari Al-Masih dan Nabi zaman ini. Semua tulisan beliau dan semua ajaran beliau ada dalam bahasa ini.

Kita mungkin tidak menyukainya, tapi itu adalah satu kenyataan. Maka kalau kita menghapus bahasa ini dari program anak-anak kita, kita dapat memastikan bahwa mereka akan bergerak dalam program-program tingkat kedua di masa depan. Mungkin itu merupakan [kerja] seumur hidup sebelum terjemahan-terjemahan dari karya-karya Hadhrat Masih Mau’ud a.s. secara lengkap akan tersedia. Itulah sebabnya mengapa begitu penting bagi kita semua apakah berbicara bahasa Urdu atau tidak untuk berusaha dan mempelajari bahasa Urdu dan mengajarkan kepada anak-anak kita.

Dalam Kitab Suci Alquran, Allah berfirman bahwa orang-orang yang beriman mengenal ”Kitab” yakni Alquran Karim sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka. Maka apa yang kita lakukan untuk memperlengkapi anak-anak kita untuk mengenal tulisan-tulisan dan ajaran-ajaran Hadhrat Masih Mau’ud a.s.?

Ada banyak contoh di mana anak-anak dilibatkan dalam ”Pra TK” pada usia tiga atau empat tahun. Lembaga Pra TK yang ada di mana-mana dalam negeri ini bukan merupakan hasil dari penemuan saintis dalam mendidik anak-anak.

Itu pada dasarnya merupakan pelayanan asuhan yang canggih bagi anak-anak pekerja, dan sering kali orang tua tunggal. Jika ibu-ibu kita tidak bekerja, mereka menghabiskan waktunya dengan anak-anak mereka di rumah. Tak ada manfaatnya dalam sekolah di bawah umur. Mereka akan bekerja hanya dalam hal-hal yang benar-benar perlu.

Masa kritis dalam memprogram anak-anak mereka ini hendaknya tidak diganggu dengan pekerjaan di luar rumah untuk yang lain. Bekerja untuk anak-anak Anda sendiri alih-alih bekerja bagi yang lain. Bapak-bapak hendaklah bekerja lebih keras untuk memenuhi keperluan-keperluan keluarga mereka. Keperluan-keperluan lebih baik dibatasi dan terpisah dari kemewahan. Rumah dengan dua kamar tidur akan memenuhi keperluan keluarga [dengan anggota] empat, lima orang atau lebih, tapi akan memerlukan pembayaran biaya lebih sedikit. Kendaraan second hand (bekas) dapat melakukan kerja yang sama dengan kendaraan yang mahal harganya.

Kutukan lain dalam masyarakat [Barat sekarang] ini adalah sangat kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan kepada orang-orang yang tua. Kehancuran ini terjadi lebih dini dengan bantuan tontonan-tontonan kartun televisi. Segenap saluran yang ada disumbangkan bagi kehancuran ini. Kita dapat mencegah hal ini dengan tidak menayangkannya (kartun-kartun) di televisi.

Ingatlah, televisi merupakan satu alat indoktrinasi dari masyarakat ini. Berbuatlah sesuatu mengenainya. Ajarkan pada anak-anak Anda untuk menghormati orang tua, para guru, para orang yang dituakan, Nabi-nabi dan para Pemimpin Agama mereka.

Malangnya, semuanya sangat lazim untuk menyaksikan seorang anak berusia tiga atau empat belas tahun, memukul orang-orang tua mereka dengan kemarahan yang sewenang-wenang. Ini bukan cara program komputer itu.

Mengapa dia tidak mempelajari sikap (cara komputer) ini dan memanfaatkan di masa depan. Marilah kita beritahukan kepada anak-anak kita bahwa hidup ini diberikan kepada kita oleh Tuhan untuk melayani orang-orang lain. Semboyan masyarakat [Barat zaman] ini, bahwa “itulah hidupku” adalah salah. Kita hendaklah membimbing dengan contoh teladan dan menghabiskan kehidupan kita dalam melayani sesama manusia misalnya orang tua, sanak keluarga dan Jamaat—[dalam hal ini: Agama].

Pendidikan Wanita

Seseorang bertanya kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. mengenai pandangan beliau tentang pendidikan wanita. Inilah bagaimana beliau menjawab pertanyaan itu:

“Dalam hadis Nabi Suci (saw.) dikatakan bahwa menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim lelaki dan perempuan. Saya pertama-tama akan berbicara mengenai kaum pria.

“Menggalakkan usaha untuk meraih pengetahuan/sains masa kini—sebelum mengembangkan pemahaman prinsip-prinsip Islam dan unsur-unsurnya—adalah sangat berbahaya.

“Jika anak-anak muda tidak dibuat sadar akan keimanan mereka dan diajarkan dengan kursus-kursus sekolah, maka ajaran ini akan menjadi bagian dari wujud mereka. Satu-satunya hasil yang dapat terjadi adalah bahwa mereka akan melangkah menjauh dari Islam.

“Hanya sedikit yang akan menganut ajaran Kristen sebab doktrin-doktrin mereka tentang Trinitas, Penebusan Dosa dan Kepercayaan pada seorang manusia menjadi Tuhan, adalah demikian tak masuk akal sehingga tak seorang berakal pun dapat menerimanya. Tapi atheisme (paham tak ber-Tuhan) merupakan satu kemungkinan yang pasti.

“Oleh sebab itu, adalah penting bahwa filsafat keagamaan harus diajarkan sejak dini. Ajaran-ajaran modern tidak melakukan suatu kebaikan kepada manusia dalam segi keimanan mereka, maka apa yang kita dapat harapkan dari kaum wanita?

“Saya tidak menentang pendidikan kaum wanita. Kenyataannya, saya membuka sekolah untuk maksud ini. Tapi, saya mengutamakan kepentingannya pertama kali untuk membangun benteng keimanan untuk melindungi dari bujukan-bujukan (godaan) palsu.

Masuk Sekolah

Sekitar enam atau tujuh tahun pertama, merupakan masa kritis dalam kehidupan anak. Kini merupakan waktunya guna memasang perangkat lunak untuk komputer ini. Dengan kritisnya masalah, daftarkanlah anak-anak anda di sekolah yang sebaik mungkin yang Anda dapat usahakan.

Ini tidak seharusnya berupa private school (sekolah khusus). Tapi, setiap hari, sebagai para orang tua harus berinteraksi dengan anak-anak kita dan perhatikan apa yang mereka pelajari di sekolah.

Hendaklah secara dawam memantau perangkat lunak baru yang sedang dipasang pada anak-anak kita oleh pihak sekolah. Karena, kita hidup dalam masyarakat [Barat] yang memiliki nilai-nilai sangat berbeda dengan kita. Ini juga merupakan waktunya untuk menanamkan nilai-nilai hidup dan cara-cara Islami pada anak-anak kita.

Salat Berjamaah dan Keteladanan

Allah swt. telah menyediakan petunjuk bagi pembinaan ini. Pertama, dan paling utama adalah Salat. Kita wajib mendirikan salat dalam kehidupan kita. Satu-satunya cara untuk melakukan hal ini adalah dengan contoh teladan.

Pidato dan ceramah tak ada pengaruh pada anak-anak. Mereka belum diprogramkan untuk memahaminya, tapi mereka akan siap untuk mengikuti contoh teladan. Sebab itu, salat secara berjamaah, yang diimami oleh sang ayah merupakan satu-satunya cara yang pasti untuk menanamkan kebiasaan ini pada anak-anak.

Perhatian khusus hendaklah diberikan pada Salat Jumat. Khotbah-khotbah Jumat dari Hudhur atba. seharusnya menjadi acara yang penting dan teratur dalam keluarga kita. Seluruh keluarga hendaknya duduk bersama dan secara cermat menyimak khotbah itu dan kemudian membahas segi-segi utamanya di kalangan mereka sendiri.

Khotbah Jumat Hudhur ditayangkan di MTA paling sedikit enam kali pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Itu secara tetap tersedia di Internet. Ya, ini perlu usaha keras, tapi apakah kita akan senang anak-anak kita dicekoki (indoktrinasi) oleh pihak-pihak lain?

Rekreasi ke Tempat Hiburan

Ada adat-adat dan upacara-upacara yang umum pada masyarakat ini yang kita sebagai Muslim menemukan hal-hal yang tak dapat diterima bagi anak-anak kita. Mereka mulai menerima undangan-undangan pesta ulang tahun tepat pada masa tahun awal sekolah mereka. Hal-hal itu adalah menarik. Anak-anak menyukai Chucky Cheese dan tempat-tempat [gaul] lain yang seperti itu.

Bawalah mereka ke tempat-tempat ini, tapi bukan pada hari ulang tahun. Berbicaralah dengan mereka. Katakanlah kepada mereka bahwa kita berbeda dengan kebanyakan orang di sekitar kita dalam segi-segi nilai dan pengamalan kita. Kita tidak merayakan hari ulang tahun.

Kita tidak menginginkan untuk ikut serta dalam upacara-upacara indoktrinasi mereka. Kita hendaknya membuka mata lebar-lebar. Akan ada lebih banyak lagi rintangan-rintangan di jalan kita. Kutukan yang melenakan dirancang untuk secara bertahap mengeluarkan (menjauhkan) anak-anak dari rumah-rumah mereka.

Kegiatan Jemaat

Jangan pernah biarkan anak-anak Anda terlena. Tak ada harganya dalam hal ini. Jika anak-anak banyak meluangkan waktu, bawalah mereka dalam Kegiatan-kegiatan Jemaat seperti majelis dan pertemuan-petemuan.

Sayang sekali, ada banyak orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk bergaul dan berinteraksi dengan Non Muslim dan Non Ahmadi daripada yang mereka habiskan dalam Kegiatan-kegiatan Jemaat.

Ingat, komputer Anda akan berjalan hanya menurut dasar dari “program-program” yang dipasang. Jika keimanan dan kekeluargaan tidak dipasang, komputer itu tak akan pernah kenal aturan-aturan itu (!).

Kegiatan-kegiatan Membangun

Sebuah pikiran yang kosong merupakan pekerjaan (tempat) setan. Jagalah anak-anak Anda tetap sibuk dalam kegiatan-kegiatan yang membangun (berguna). Membaca adalah baik, tapi awasi apa yang anak-anak Anda sedang baca. Sekolah kadang-kadang menggalakkan pembacaan novel-novel sebagai bagian dari program bacaan mereka. Jika seorang anak sedang belajar bahasa asing di sekolah, tentu dia dapat belajar Bahasa Urdu di rumah. Manfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan seperti itu.

Teman-teman dan Sahabat

Pilihlah kawan-kawan anak Anda. Jangan biarkan dia mendekati ”buah yang buruk”. Kenalilah minatnya. Doronglah ia untuk bermain olahraga-olahraga perorangan. Tekanan berlebihan dapat jadi masalah dalam olahraga bersama. Jangan kirim anak-anak ke perjalanan sekolah sampai jauh malam. Jika anda terpaksa, temanilah mereka dalam perjalanan itu. Tinggal dengan mereka. Ia adalah anak Anda. Maka jagalah ia. Akankah orang meninggalkan uangnya di jalan?

Alquran Karim

Selama masa ini juga, yakni dari usia enam hingga tujuh tahun, mulailah dengan pendidikan agama di rumah.

Pembacaan Alquran Karim hendaknya menjadi langkah awal. Penerangan lain mengenai dasar-dasar Islam hendaklah juga diajarkan. Program manusia komputer ini adalah proses yang lambat dan menjemukan, tapi menjelang umur dua belas tahun ia hampir sempurna. Ajaibnya, menjelang usia ini kebanyakan anak tidak menunjukkan tanda-tanda tersesat.

Dari waktu inilah bahwa buah-buah dari usaha-usaha kita akan tampak secara bertahap. Malangnya, selama umur belasan tahun ini juga ketika gejala kemelut pertama timbul, dan kemudian para orang tua sungguh-sungguh waspada. Para orang tua mulai menerapkan cara-cara keras pada program komputer lama ini. Tapi, sebagaimana ditunjukkan pada pengalaman, pukulan atau kemarahan tidak menyelesaikan permasalahan sistem operasi atau masalah perangkat lunak dari komputer itu. Berbeda dengan desktop kita, anak-anak, yang sekali terprogram tetap tak berubah. Kita tidak dapat me-reboot-nya. Hasil dari dua belas tahun program kita akan berada tepat di hadapan mata kita. Dan dalam cahaya ajaran Alquran, kita hendaknya bekerja keras dan berdoa semoga hasil-hasil ini akan menjadi penyejuk mata kita.

Bertahajud

Seperti halnya desktop kita, anak-anak juga memerlukan perlindungan dari virus dan itu hanya tersedia dengan doa. Walaupun kita berusaha sebaik-baiknya, anak-anak kita akan menjumpai suasana yang mungkin membawa bencana. Jerit dan tangis di hadapan Tuhan pada waktu tengah malam akan melindungi anak-anak kita dari bahaya-bahaya ini. Tak ada program perlindungan terhadap virus yang lebih baik tersedia di luar sana.

Hidup Prihatin Sejak Dini

Semua usaha ini, hendaknya tidak dilakukan sambil lalu. Bekerja keraslah yang menjaga kita dari kesenangan hidup kita. Cinta yang berlimpah hendaknya diberikan kepada anak-anak setiap hari dan kepercayaannya hendaklah diperoleh. Mainan-mainan mahal, benda milik yang berlebihan, kenyamanan, dan makanan lezat, jangan lakukan. Jika tidak, anak-anak orang miskin tak akan pernah melakukan dengan baik. Sering kali anak-anak yang hidup dalam keprihatinan cenderung menjadi lebih baik.

Banyak dari kita yang berusaha keras dalam tahun-tahun pertama anak kita untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma masyarakat [Barat] ini. Dengan melakukan hal ini, kita sedang membiarkan anak-anak kita diprogram dan dicekoki oleh masyarakat kebendaan dan keakuan tersebut.

Ketika anak-anak dalam usia belasan tahun mulai menunjukkan tanda-tanda melawan, maka kita menjadi khawatir. Tapi, itu terlambat sekali. Anak itu sudah diprogram.

Oleh sebab itu, segala usaha kita awali sekarang juga untuk membedakan mereka dengan masyarakat [Barat]. Jika tidak, kita tanamkan hal tersebut pada pikiran kita, [maka] kita akan kehilangan anak-anak kita dalam belantara ini.

Jemaat Ahmadiyah telah ada di negeri ini (Amerika Serikat – Red.) lebih dari lima puluh tahun. Dan pada suatu tempat, kita memandang sekitarnya, kita dapat melihat anak-anak kita yang hilang.

Sebagian orang akan mengatakan bahwa—bahkan, jika kita sudah lakukan semua [usaha] ini, apa jaminannya bahwa kita akan berakhir di tempat yang benar?

Jawaban saya adalah bahwa saya mengetahui hasil dari berjalan pada jalan kekalahan ini. Saya ingin mencoba satu jalur lain. Kalau saya masih berakhir di tempat yang orang lain tuju, maka paling tidak saya telah berusaha.***


-------oooOooo-------

Sumber: Ahmadiyya Gazette USA, July 2005, hal. 26-30. Terj.: Abu Solahuddin. Editor: A. Shaheen Ali.

No comments: