Tuesday, July 18, 2006

[Tempo Interaktif] Menteri Minta Waspadai Pencurian Anggrek Indonesia

Bbrp thn yll, sy pernah ikut jambore (Ijtima) yg diadakan oleh Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia di sebuah Bumi Perkemahan dekat Gunung Gede-Pangrango Sukabumi, Jawa Barat

Sekali waktu, sy sedang meniti sungai kecil dekat lokasi ijtima. Sy melihat seonggok tanaman anggrek beserta bunganya yang cantik lengkap dg akar2nya tersangkut di bebatuan sungai. Saat itu juga, petugas kehutanan melintas dekat saya. Hihihi...rupanya sy sdh di-amat2inya. "Adik, tolong taruh lagi anggrek itu di tempat semula," kata petugas itu dengan suaranya yang ramah dan lembut.

Ya Allah, saat itu saya insaf. Sy yakin, petugas itu berjiwa malaikat yang dikirimkan Allah swt. kepada saya. Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Pak Penjaga Hutan! Jazaakumullaahu ahsanal-jazaa'.

--

Menteri Minta Waspadai Pencurian Anggrek Indonesia
Selasa, 18 Juli 2006 | 05:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Pertanian, Anton Apriyantono, menyatakan Indonesia perlu mewaspadai pencurian spesies anggrek khas nusantara. "Anggrek eksotis kita banyak dikembangkan di luar," kata Anton kepada wartawan usai pelantikan Pengurus Perhimpunan Anggrek Indonesia di Kantor Wakil Presiden, kemarin.

Anton mengatakan potensi anggrek di Indonesia sangat baik dan mempunyai peluang ekspor yang sangat besar dan saingan terbesarnya adalah Thailand. Ia menyayangkan minimnya dokumentasi terhadap budidaya dan ekspor anggrek di Indonesia.

Menurutnya, potensi penjualan di dalam negeri juga besar karena banyak acara-acara yang menggunakan anggrek untuk dekorasi. Anton juga meminta agar Indonesia memaksimalkan produksi anggrek lokal dan tidak perlu melakukan impor.

Indonesia, kata dia, harus melakukan konservasi terhadap anggrek-anggrek khas. Untuk meningkatkan keberagaman, lanjutnya, perkawinan silang juga perlu dilakukan.

Oktamandjaya Wiguna


No comments: