Thursday, January 05, 2006

Ideologi Kebencian

From: He-Man
Date: Dec 26, 2005 4:47 AM
Subject: [pluralitas-icrp] Ideologi Kebencian


Ideologi Kebencian

oleh He-Man *

Beberapa dari kita mungkin pernah bertanya-tanya dalam hati apa
yang terjadi pada pengebom bunuh diri pada sejumlah aksi teror
bom di Indonesia padahal mereka sebelumnya hanyalah orang-orang
biasa.Kita juga mungkin bertanya apa yang terjadi pada milisi Serbia
ketika membantai dan memperkosa sejumlah orang yang notabene
sebelumnya adalah tetangga mereka sendiri.Kita juga pantas heran
apa yang terjadi ketika sejumlah pengikut wahaby militan meledakkan
bom di tubuhnya sendiri untuk membunuh sejumlah jama'ah syi'ah
yang sedang sholat berjama'ah sebagaimana yang dilakukan Yahudi
Goldstein ketika memberondong muslim Palestina yang sedang sholat
dengan senapan mesin.

Apa yang menyebabkan mereka menjadi mesin pembunuh yang tidak
memiliki rasa takut sekaligus tidak memiliki rasa kasihan pada korban
korbannya.Salah satu benang merah yang bisa ditarik dari para pelaku
tersebut adalah mereka semuanya pengikut kelompok radikal.

Dan semua kelompok radikal memiliki ideologi yang sama persis walaupun
mereka mengatasnamakan hal-hal lain seperti warna kulit , ras , agama dll.
Dari kelompok supremasi ras seperti Zionis , Nazi , KKK , ekstrimis kelas
seperti kaum fasis dan komunias sampai kelompok fanatik agama seperti
BJP (Hindu) , Ikhwanul Muslimin (Islam) memiliki kesamaan ideologi yaitu
ideologi kebencian.

Semua kelompok ini memiliki kebencian yang mendalam terhadap musuh
mereka sampai mereka beranggapan bahwa dunia ini akan menjadi lebih
baik kalau musuh mereka itu berhasil dilenyapkan seluruhnya dari muka
bumi minimal disingkirkan jauh-jauh dari komunitas mereka .Ketika posisi
mereka lemah mereka menggambarkan musuhnya sebagai kelompok penindas
yang akan menghancurkan eksistansi mereka dan ketika mereka berkuasa
mereka selalu beranggapan bahwa musuhnya adalah sekumpulan sampah
yang harus segera dibersihkan.

Semua orang normal tentu tidak akan pernah bisa membayangkan melakukan
hal-hal seperti yang dilakukan kaum radikal.Seorang muslim yang normal
tentu tidak akan memiliki pikiran untuk membunuh seseorang hanya karena
dia beragama kristen misalnya, seorang manusia normal tentu tidak akan
terlintas dalam pikirannya untuk meledakkan dirinya ditengah keramaian
orang .Akan tetapi kaum radikal itu berbeda , mereka bukanlah orang
normal walaupun dalam kesehariannya bertindak dan bertingkah laku
sebagaimana layaknya orang normal.Akan tetapi jauh dalam otak dan
pikirannya dia sebenarnya adalah orang gila yang sanggup melakukan
apapun bahkan dengan mengorbankan nyawanya sendiri sekalipun demi
menghancurkan kelompok yang dianggapnya sebagai musuh.

Ideologi kaum radikal memang merupakan sebuah ideologi kaum psikopat,
dan ideologi ini mampu untuk dicangkokkan ke semua orang normal
manapun dan merubahnya menjadi salah satu dari mereka, karena
ideologi ini adalah salah satu bentuk teror psikologis yang tidak dapat
terlihat dan dirasakan tapi dapat merubah pikiran orang menjadi 180
derajat dimana orang itu sendiri tidak menyadarinya selain kemudian
bergabung dalam barisan mereka.

Metode doktrin ideologi kebencian yang pertama adalah menjadi korban.
Seluruh anggota kelompok mereka dicuci otaknya dengan metode teror
psikologis bahwa mereka adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan
identitas semisal agama , ras , suku dll yang sedang mengalami sebuah
kedzaliman dan kesewenang-wenangan dari pihak lain.Mereka kemudian
secara psikologis ditempatkan sebagai bagian dari sebuah group/kelompok
yang menjadi korban itu semua dan membuat mereka memiliki perasaan
tertekan , tidak berdaya dan frustasi terhadap itu semua yang kemudian
diarahkan agar memiliki semangan dan jiwa juang yang tinggi untuk melakukan
perlawanan terhadap kelompok yang ditetapkan oleh mereka sebagai lawan.
Mereka juga diberi kecemasan bahwa mereka sedang dikepung oleh kekuatan
lawan yang berkonspirasi untuk menghancurkan eksistensi mereka baik
secara fisik , psikis maupun pemikiran.

Metode kedua adalah ide superioritas kelompok.Seluruh kelompok radikal
selalu menganggap kelompoknya baik menurut ras , agama , kelas dll adalah
sebuah kelompok terpilih yang bertugas untuk menyelamatkan dunia dari
kehancuran.Mereka beranggapan bahwa warna kulit , suku , atau agama
mereka adalah merupakan sebuah pemberian dari Tuhan untuk menguasai
dunia.Mereka beranggapan bahwa mereka adalah kelompok terbaik, satu
satunya yang benar , dan yang memiliki cita-cita paling luhur untuk
mendominasi dunia.

Tapi ada pihak-pihak yang menghalangi dan berusaha mencegah mereka
untuk melaksanakan semua cita-cita luhur tersebut yaitu kelompok yang
diidentifikasikan mereka sebagai musuh.Sehingga untuk menggapai cita-cita
dan hak mereka untuk menguasai dunia maka seluruh musuh dan penghalang
mereka harus dihancurkan.Dan satu-satunya jalan untuk itu adalah dengan
jalan kekuasaan.Karena itu kelompok-kelompok radikal sama sekali tidak
mempedulikan cara apapun untuk meraih kekuasaan, semua metode ataupun
cara dianggap halal dilakukan untuk menggapai kekuasaan karena itu adalah
hak mereka.Dan ketika kekuasaan itu diraih maka kekuasaan itu diarahkan
untuk mendominasi, semua orang atau kelompok yang tidak sealiran akan
disingkirkan walaupun mereka memiliki kesamaan ras , suku, atau agama
dengan mereka sendiri karena bagi mereka orang atau kelompok itu bukanlah
anggota murni dari ras atau agama mereka melainkan hanya orang-orang yang
telah tercemar oleh paham atau pandangan yang merusak dari kelompok lain,
sementara kelompok yang didefinisikan sebagai musuh akan ditindas karena
mereka menganggap hal itu sebagai tugas suci mereka untuk memastikan
agar kelompok mereka tetap berada di atas.

Paham superioritas ini menempatkan pihak-pihak lainnya sebagai kelompok
yang tingkatannya lebih rendah dari mereka bahkan kelompok yang
dianggap sebagai lawan dianggap kedudukannya lebih rendah dari
hewan seperti babi atau anjing.Paham inilah yang menyebabkan mereka
tidak pernah dan tidak akan pernah merasa bersalah kalau mereka menindas
atau memperlakukan kelompok lain secara semena-mena bahkan bagi
mereka itu adalah bagian dari tugas suci mereka.Menyembelih leher
orang , memperkosa wanita-wanita mereka , meledakkan simbol
mereka, membakar rumah mereka dll dianggap bukan perbuatan biadab
bahkan mereka sangat menikmati ekspresi penderitaan dari korban
korbannya.

Di tingkat yang lebih ringan , mereka menganggap propaganda , fitnah,
pengrusakan nama baik lawan-lawannya sebagai bentuk kewajiban suci.
Teror dan intimidasi dianggap sebagai bentuk kewajaran.Bahkan ketika
hal-hal itu diterapkan pada orang atau sekelompok orang yang notabene
satu ras atau satu agama dengan mereka.Di internet kita bisa lihat kaum
radikal Islam misalnya dengan tanpa rasa bersalah memailbomb milis
milis milik kelompok islam lainnya ataupun meneror muslim lain yang
tidak sepaham dengan mereka.

Semua itu dianggap wajar untuk dilakukan karena mereka adalah kelompok
superior yang memiliki tugas suci sementara yang lain cuma dianggap
sekumpulan orang-orang kotor bahkan budak yang pantas untuk mereka
perlakukan apa saja.

Doktrin ketiga adalah doktrin eksklusifme kelompok.Sebagai kelompok
'tertindas' mereka harus bersatu dan sebagai kelompok yang superior
maka mereka berkewajiban untuk menjaga kemurnian mereka. Maka
seluruh anggota kelompok wajib untuk memiliki kesamaan identitas
baik dari masalah pakaian , cara berbicara dll.Mereka juga sering
menciptakan kosa kata baru untuk membedakan mereka dengan yang
lainnya.Dan untuk lebih menjaga kemurnian mereka maka segala bentuk
hubungan dengan kelompok-kelompok lain di luar mereka harus
diminimalisir sampai batas yang terendah.Kelompok yang memiliki
perbedaan agama atau ras dengan mereka dianggap sebagai makhluk
najis yang harus dijauhi ,sementara kelompok yang memiliki kesamaan
ras atau agama dengan mereka tapi berbeda pandangan dianggap sebagai
kelompok tercemar yang juga harus dijauhi.Mereka didoktrin untuk
hanya merasa nyaman ketika bergaul dan berkumpul dengan sesama
mereka sendiri , bahkan dalam masalah perkawinan para anggotanya
diarahkan untuk hanya menikah dan menikahi orang-orang yang satu
group dengan mereka.


Ideologi Kebencian Kaum Radikal Islam

Kaum radikal Islam pada dasarnya memiliki kesamaan dengan kelompok
radikal lain seperti Zionis , Nazi , KKK , BJP , Komunis dll.Karena
mereka memiliki ciri yang sama dengan kelompok radikal lainnya seperti
ciri-ciri diatas.

Walaupun mereka mengklaim bahwa mereka mengajarkan agama pada
pengikutnya berdasarkan pemahaman yang benar pada dasarnya mereka
sama sekali tidak mengajarkan agama hanya kebencian yang dibungkus
dengan agama.Liqo atau kelompok pengkajian agama di masjid-masjid
kampus misalnya mereka rata-rata tidak diajar oleh orang-orang yang
memiliki kualifikasi sebagai pengajar agama , dan tidak ada satupun
literatur atau referensi yang mereka pakai bersumber dari kitab-kitab
pengajaran agama yang menjadi rujukan utama lembaga-lembaga
pengajaran agama yang resmi, bahkan tidak ada satupun kitab agama
yang mereka pakai untuk mengajari anggotanya.Yang mereka pakai
hanyalah buku pedoman/panduan kaum ekstrim yang mengajarkan paham
kebencian berdasarkan step-step seperti diatas.

Ayat pertama yang diajarkan kelompok radikal islam pada pengikutnya
adalah selalu Al Baqarah 120 yang ditafsirkan sedemikian rupa untuk
membuat para pengikutnya memiliki perasaan jadi korban dan berada
dalam kepungan musuh yang akan menghancurkan eksistensi mereka
sebagaimana rumus kaum radikal yang pertama.

Wacana 'ghozwul fikri' atau yang di Indonesiakan menjadi 'perang
pemikiran' pun dijadikan wacana untuk menebar ketakutan akan ancaman
dari pihak lain termasuk dari kalangan muslim sekalipun yang harus
dihadapi dengan reaktif.

Wacana 'khairu ummah' menjadi wacana superioritas kelompok dan
wacana 'islam kaffah' menjadi wacana untuk membentuk eksklusifme
kelompok melalui penerapan simbol-simbol tertentu untuk membedakan
mereka dengan kelompok lain.

Dan hasilnya seperti yang bisa kita lihat pada orang-orang harokah ,
di luar penampilan mereka yang secara kasat mata terlihat ramah dan
santun mereka memiliki Iblis di kepalanya.Mereka menjadi orang-orang
yang berkepribadian ganda.Ketika berada di lingkungannya sendiri
mereka bersikap serba baik dan ramah tapi ketika berhadapan dengan
orang yang beda atau sesuatu yang beda sontak mereka menjadi kumpulan
orang-orang yang garang , brutal bahkan tidak mengenal rasa kasihan.
Sehingga tidak aneh kalau id satu sisi mereka tidak pernah melewatkan
sholat berjama'ah tepat waktu di sisi lain mereka menyembelih leher
manusia seperti menyembelih hewan qurban.Di satu sisi mereka berkhotbah
mengenai ukhuwah tapi di saat bersamaan sibuk mengkafirkan dan
menghujat saudara sendiri.

Kelemahan Kaum Radikal.

Di balik semua sisi kegarangan kaum radikal, pada dasarnya mereka
memiliki satu sisi kelemahan yang sangat serius yang menyebabkan
mereka sangat mudah untuk diarahkan dan dikendalikan oleh pihak
luar.

Kaum radikal karena paham kebencian sudah merasuki pikirannya
mereka tidak lagi memiliki pikirannya sendiri , pikirannya sudah menjadi
milik orang lain.Seperti halnya orang yang sedang marah dan kepepet
serta terkepung di pojok otak dan pikiran mereka tidak mampu untuk
berpikir secara jernih dan logis lagi.Kebencian yang mendalam membuat
mereka selalu paranoid terhadap pihak lain dan membuat mereka selalu
memandang semua orang dan segala sesuatu atas dasar prasangka.

Karena itulah mereka menjadi sekelompok orang yang bisa diperintah
dan diprogram untuk melakukan sesuatu oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan patuh tanpa mereka mampu berpikir panjang secara logis.
Seperti halnya orang yang terhiptonis mereka bisa diperintahkan melakukan
hal bodoh seperti menjadi monyet tanpa mereka sendiri menyadarinya,
bahkan mereka juga dicangkokkan program berupa kata-kata tertentu
yang bisa membuat mereka berbuat lepas kontrol.

Beberapa contoh ringan misalnya begitu percayanya kaum radikal islam
ini terhadap bualan orang amerika yang sedikit maniak dan gila di sebuah
website bahwa bom bali I adalah sebuah mikro nuke hanya karena sejumlah
media garis keras yang mengutipnya menggunakan kata-kata trigger berupa
konspirasi menyudutkan ummat islam.Kata kristenisasi begitu berpengaruh
pada diri mereka sehingga mempercayai selebaran bohong (yang kemungkinan
disebar intel dan militer) yang mengabarkan (alm) Munir adalah seorang
kristen fanatik yang hendak mengkristenkan Indonesia padahal (alm) Munir
sendiri wadalah seorang muslim keturunan Arab yang sempat menjadi
aktivis HMI.

Karena itulah tidak heran kalau kaum radikal ini justru menjadi pion penting
yang dimamfaatkan oleh kalangan militer , intelejen ataupun rezim diktator
untuk menggolkan tujuan mereka.Karena orang-orang radikal itu walaupun
mungkin merupakan seekor macam , mereka cumalah macan sirkus yang
tidak layak ditakuti.Karena pikiran mereka sudah menjadi milik orang lain
maka mereka mudah untuk dikendalikan , dan karena mereka tidak mampu
lagi berpikir logis maka mereka menjadi sangat mudahnya untuk dihasut
atau dibohongi bahkan diprovokasi sehingga bisa diarahkan sekehendak
orang lain.Karena itulah tidak heran pemuda-pemuda yang lugu setelah
mendapat doktrin ekstrimis islam dengan mudahnya bisa diperintahkan
untuk melakukan bom bunuh diri.




* Penulis adalah mantan Sekretaris II Badan Komunikasi Pemuda
Remaja Masjid Indonesia Wilayah Jawa Barat (2000-2003) dan
Moderator Mailing List wanita-muslimah@yahoogroups.com

No comments: