Friday, January 13, 2006

CAHAYA ALQURAN

(POEM of The Founder of Ahmadiyya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad “peace be on him”)


“Wahai anak-anakku sayang, simaklah!
Tak mungkin manusia bersua Kebenaran tanpa jasa Alquran
Cahaya setiap saat memenuhi kalbu
Membuat relung dada suci bersih

Betapa caranya harus kujelaskan sifat-sifatnya
Ia memberi hidup kepada kehidupan
Tengok! Ia bercahaya laksana sang surya
Betapa manusia dapat mengingkarinya

Seluruh firman-Nya adalah samudera hikmah
Memberi minum berpiala-piala air cinta Ilahi
Obat penawar bagi insan-insan menderita
Dialah Tanda dari Tuhan dan membawa kepada Tuhan

Kami dapati dia mentari penyuluh
Kami saksikan dia satu-satunya penawan hati
Apa pun yang mereka katakan dan mengingkarinya
Ucapan mereka itu kosong belaka.”

:: Barahin Ahmadiyah II, hal. 269; “catatan kaki” ::

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad's POEM

Kesalahan di buta sendiri maka tidak melihat
Cahaya yang demikian berbinar sinarnya
Memancar begitu tajam laksana ratusan cahaya
Celaka seseorang yang hidup di dunia
Dan mendapati cahaya ini namun hatinya buta

Barahin Ahmadiyah III, hal. 274

Menjadi Penulis

Date: Mon, 9 Jan 2006 08:02:32 +0700 (ICT)
From: Catur Sukono
Subject: mau kaya jadi penulis ....

30 Desember 2005 - 19:38 (Diposting dari: Rumah Dunia)
(maaf bila sudah diposting sebelumnya ..)

MAU KAYA JADI PENULIS
Oleh Naijan Lengkong


SEPULUH ALASAN KENAPA MEMILIH DUNIA PENULISAN


“Jadilah penulis kalau anda ingin jadi jutawan”. Itulah anjuran saya mengawali tulisan ini. Kenapa? Setidaknya ada sepuluh alasan kenapa saya menganjurkan seperti itu:


1. Menulis dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja anda suka: dirumah, diluar rumah, di perjalanan, di kantor, di pesawat terbang, di kereta api, di mobil atau ditempat tidur sekalipun. Pokoknya dimana saja yang anda inginkan. Tahukah anda bahwa penulis terkenal Sean O’Casey menulis novel pertamanya diatas sebuah kursi taman. O Henry (William Sydney Poter) berada di penjara ketika menulis karyanya yang pertama. Demikian juga Arsmendo Atmowiloto menulis karyanya Menghitung Hari dalam penjara, yang kemudian karya itu diangkat ke layar TV. Sasterawan terkenal Taufik Ismail, banyak menghasilkan karya-karya terkenalnya berupa puisi ketika melaksanakan ibadah umrah di tanah suci. Jika anda tidak bisa mengungkapkan suatu fakta atas suatu kejadian, anda dapat mengembangkan imajinasi anda dengan menggabungkannya dengan kondisi dimana anda berada sedang berada. Pokoknya yang penting adalah bahwa anda hanya memiliki satu pekerjaan dan satu tujuan, yaitu menghasilkan karya yang dapat dibaca dan dapat dijual.


2. Bisnis menulis tidak terlalu membutuhkan waktu dan energi yang banyak. Semua terserah anda. Andalah yang menjadi manajer atas diri dan pekerjaan anda. Anda dapat bekerja satu jam, dua jam, setengah hari atau satu hari, semua terserah anda. Tidak ada yang akan memarahi anda karena anda bekerja untuk diri anda. Atau bisa saja anda bekerja pada malam hari, ketika orang lain sedang tidur lelap. Jadi lamanya waktu yang anda berikan untuk pekerjaan anda ini seluruhnya tergantung anda. Mulailah dari yang sederhana, misalnya menulis sebuah anekdot untuk sebuah majalah humor atau koran. Lalu mengikuti perlombaan yang diadakan oleh satu majalah atau surat khabar lokal atau bahkan lembaga-lembaga tertentu, baik itu lomba menulis cerpen, puisi, pantun, esei atau jenis tulisan lain.


3. Usiapun bukan masalah. Berapapun usia anda, tidak ada halangan untuk memulai menulis. Tidak ada alasan terlalu muda atau terlalu tua untuk memulai kegiatan menulis ini. Saya sendiri memulai menulis ketika berusia duabelas tahun. Kalau anda kenal Faiz si anak ajaib, putra tunggal sastrawan Helvy Tiana Rosa, mulai menulis sejak berusia empat tahun dan langsung menerbitkan karya-karyanya ketika berusia tujuh tahun. Marion Howard Spring penulis Eleven Stories and a Beginning mulai menulis pada usia tujuhpuluh empat tahun. Kemudian Mary Ogilvie berusia sembilanpuluh tiga tahun ketika menyelesaikan buku pertamanya A Scottish Chilhood – and What happened After pada tahun 1986. Selain itu banyak juga tokoh Indonesia yang mulai menulis justru ketika mereka mulai masuk masa pensiun.

4. Ketidak berdayaan anda secara fisik tidak perlu menghalangi anda dalam berkarya. Banyak orang yang tidak mampu secara fisik yang telah menulis buku-buku yang sangat membantu dan memberikan inspirasi kepada orang lain, bahkan ketika ia cacat sekalipun. Coba bayangkan, Christy Brown, yang lumpuh sekujur tubuhnya kecuali kaki kirinya yang kemudian digunakannya untuk menulis karya terbaiknya (best seller) yaitu My Left Foot. George Thomas, sementara tergolek tak berdaya di tempat tidur, menulis tiga buah buku selama lima tahun dengan menggunakan tangan kanannya yang digantungkan diatas pembaringannya. Edith Bone yang dilarang menulis ketika dikurung di penjara Hongaria, tetap tidak putus asa. Dia menggunakan untaian rambutnya dan gumpalan-gumpalan roti menjadi cempoa (cipoa) dan digunakannya untuk berhitung dan menyelesaikan soal-soal Matematika. Dan justru inilah yang membuatnya bertahan hidup. Setelah dibebaskan iapun kemudian menulis outabiografinya.


5. Apapun jenis tulisan anda, yang penting dapat menarik para pembaca. Apakah itu ilmiah atau populer, sederhana atau kompleks, khusus atau umum, semua terserah anda. Asalkan tentu saja anda pasarkan pada media yang tepat. Anda dapat memilih pembaca sesuai dengan bidang dan juga keinginan anda sendiri. Dan ingat, selama anda tetap pada prinsip bahwa apapun yang anda tulis adalah untuk dijual, maka dunia menulis ini akan menjadi ladang mutiara bagi anda.


6. Apapun latar belakang anda, itu tidak penting. Juga apapun warna kulit anda: hitam, putih, kuning, merah atau dari ras atau agama apapun anda, semua bukan halangan untuk menulis. Kalau anda merasa berasal dari ras yang berbeda atau anda merasa ‘berbeda’ dengan orang disekitar anda, itu sebenarnya merupakan keuntungan tersendiri bagi anda. Anda bisa menulis dengan thema keunikan diri atau ras anda itu Susunlah secara menarik sehingga enak dibaca dan dapat menambah pengetahuan orang lain tentang diri atau ras anda itu. Chinua Achebe menceritakan kelebihan bangsa Nigeria dibandingkan bangsa lainnya melalui tulisannya Man of the People dan Thing Fall Apart. Ruth Prawer Jhabvalla, gadis kelahiran Polandia, menikah dengan pria suku Indian., banyak menulis tentang karakter dan pola kehidupan suku tersebut, yang kemudian berhasil diangkat ke layar lebar. Sekarang bercerminlah anda. Apa yang anda miliki? Apa kelebihan diri anda? Apa keunikan pribadi, karakter, sifat, diri anda atau bahkan suku anda ketimbang yang lainnya? Dan tulislah! Yang perlu anda ingat, jadikanlah menulis itu seperti hiburan atau olah raga, sehingga anda melakukannya dengan riang.


7. Untuk memulai bisnis menulis, anda tidak perlu dana yang besar untuk modal awal. Andapun tidak perlu mengajukan kredit di bank. Modal awalnya cukup sebatang pena atau pensil dan beberapa lembar kertas. Dan anda sudah bisa mulai menulis. Kalau ingin mengetik naskah, untuk sementara pinjam saja mesin ketik manual dari teman, tetangga atau kerabat. Kalau tidak ada juga, numpang saja di kantor kelurahan pada sore atau malam hari selepas jam kantor. Gampang ‘kan? Dan tidak ada resiko finansial jika tulisan anda tidak terjual, kecuali rugi beberapa lembar kertas saja dan prangko. Yang anda butuhkan seluruhnya ada dalam benak anda berupa ide-ide tulisan dan juga kemampuan memindahkannya menjadi bentuk tulisan agar mudah difahami para pembaca, terutama para editor, sehingga mereka mau menerbitkannya. Setelah itu anda tinggal menunggu kiriman wesel dari penerbit, atau anda langsung mengambilnya di kantor redaksi. Atau kalau anda menyertakan juga nomor rekening bank anda, anda hanya tinggal mengeceknya di rekening dengan kartu ATM.


8. Peluang untuk bisnis penulisan ini selalu terbuka lebar, bahkan pada masa resesi sekalipun. Hal ini karena setiap orang butuh bacaan sebagai sumber informasi. Saat ini terdapat ratusan media massa cetak di Indonesia tercinta ini, baik itu berupa surat khabar harian, tabloid ataupun majalah yang terbit mingguan, ataupun bulanan. Bahkan saat ini terdapat ratusan bahkan ribuan radio di seluruh Indonesia dan puluhan stasion televisi local dan nasional. Tanyakanlah pada pengelolanya, pasti mereka butuh naskah setiap hari, baik itu naskah berita atau drama. Dan itu peluang anda.


9. Keuntungan lainnya adalah adanya kepuasan batin. Kepuasan ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Seorang penulis, terutama para pemula, akan merasakan kebanggaan dan kepuasan yang tiada taranya ketika ketika hasil karya dimuat di sebuah majalah atau surat khabar. Bahkan walau hanya sebait puisi. Atau bahkan jika tidak mendapatkan honor sekalipun, karena karyanya akan dikenal oleh ribuan atau jutaan pembaca. Namanya akan dikenal dan itu investasi bagi penulis. Anda tidak percaya, silahkan coba sekarang!


10. Khusus bagi wanita, profesi menulis adalah profesi yang sangat memungkinkan. Bagi anda para wanita, jika berkarir dibidang lain selain bidang penulisan ini, anda dibatasi oleh kemampuan fisik dan juga jenjang pendidikan. Dalam bidang apapun, harus diakui bahwa kaum pria saat ini lebih mendominasi ketimbang wanita, karena pria mempunyai kelebihan secara fisik. Ini adalah kenyataan yang tidak bisa anda bantah. Tapi untuk menjadi penulis, pembatasan itu tidak berlaku. Bagi anda para ibu rumah tangga, mengurus rumah dan melayani suami dan anak-anak bahkan mengurus bayipun tidak menjadi penghalang. Yakinlah bahwa anda bisa mencuri waktu ketika bayi anda tertidur atau setelah semua pekerjaan mengurus runah selesai. Anda bisa menghentikan pekerjaan menulis anda setiap saat ketika anak anda terbangun dan menangis minta disusui atau anda harus menyambut suami yang baru pulang dari kantor.


Maka kesimpulannya adalah bahwa cara mendapat uang dari menulis itu gampang. Tidak sulit bagi anda menjadi jutawan dengan menulis. Sekarang tergantung anda sendiri, maukah anda menyempatkan waktu untuk menulis? []

Saturday, January 07, 2006

Diving Big Tidung Island

Medio Juni 2005 di Pulau Tidung Besar.



Foto: Ali & Dudi Abdullah

Thursday, January 05, 2006

Latar Belakang Berdirinya Jemaat Ahmadiyah

Latar Belakang Berdirinya Jemaat Ahmadiyah

Tokoh yang dijanjikan di dalam Alquran

"Huwallazii arsala rasulahuu bilhudaa wa diinilhaqqi, liyuzh-hirahuu alad-diini kullihi walaw karihal-musyrikuwn"

Dialah [Allah] yang mengirimkan Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar supaya Dia menyebabkannya menang atas semua agama, betapapun orang-orang musyrik tidak akan menyukai (As-Shaf:10).

Ayat ini mengisyaratkan pada kemenangan Islam atas seluruh agama lainnya. Dan kemenangan tsb. dipakukan dibawah bendera Tauhid. Sebab Tauhid lah yang dapat mempersatukan seluruh umat manusia. Dan Tauhid itu sendiri merupakan ruh Islam. Kesempurnaan Syariat Islam telah terjadi di masa dan di tangan Rasulullah saw. 14 abad yang silam. Namun kesempurnaan penyebaran Syariat Islam, seperti yang diisyaratkan oleh Allah Ta'ala dan Rasulullah saw., adalah pada masa dan di tangan tokoh yang dijanjikan sebagai Masih Mau'ud dan Imam Mahdi

"Huwallazii ba'atsa fil-ummiyyina rasulanm-minhum yatluw alaiihim aayaatihii wayuzakkiihim wayu'allimuhumul-kitaaba wal-hikmah, wain kaanuw min-qoblu lafii dholalinm-mubiin. Wa'aakhoriina minhum lammaa yalhaqquw bihim wahuwal-aziizul hakiim"

Dialah [Allah] yang telah mengutus di tengah-tengah bangsa yang buta huruf seorang rasul dari antara mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka Tanda-tanda-Nya, mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun sebelumnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata. Dan Dia akan membangkitkannya di tengah-tengah suatu golongan lain dari antara mereka, yang belum pernah bergabung dengan mereka. Dan, Dia-lah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Al-Jumu'ah:3-4).

Ayat ini mengisyaratkan pada kebangkitan rohaniah Rasulullah saw. (the second spiritual advent) dalam wujud seseorang yang menyatu sepenuhnya dengan beliau dan merupakan cerminan rohaniah atau bayangan kamil Rasulullah saw., namun belum pernah tergabung dalam para pengikut semasa beliau hidup. Isyarat di dalam ayat ini dan di dalam hadis Nabi saw. yang termasyhur tertuju kepada pengutusan Rasulullah saw. sendiri untuk kedua kali dalam wujud Masih Mau'ud di akhir zaman.

[Kembali ke Atas]

Prolog

Jemaat Ahmadiyah adalah suatu gerakan dalam Islam yang didirikan oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as. pada tahun 1889, atas perintah Allah Ta'ala. Ahmadiyah bukanlah suatu agama. Agamanya adalah ISLAM. Jemaat Ahmadiyah menjunjung tinggi Kalimah Syahadat "Laa ilaha Illallah, Muhammadur-rasulullah". Jemaat Ahmadiyah bersaksi bahwasanya tiada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu adalah rasul Allah.

Jemaat Ahmadiyah menjunjung tinggi kitab suci Al-Quran sebagai Kitab Syariat terakhir yang paling sempurna, hingga kiamat.

Jemaat Ahmadiyah menjunjung tinggi Sayyidina Muhammad Mustafa Rasulullah shallallahu alaihi wa'aalihi wassallam sebagai Khataman-nabiyyiyn yang merupakan penghulu dari sekalian nabi dan nabi yang paling mulia. Beliau adalah nabi pembawa syariat terakhir. Penutup pintu kenabian tasyri'i. Tidak ada lagi nabi pembawa syariat baru sesudah Rasulullah saw..

Nama Ahmadiyah berasal dari nama sifat Rasulullah saw. -- Ahmad (yang terpuji). Yakni yang menggambarkan suatu keindahan/kelembutan. Zaman sekarang ini adalah zaman penyebar-luasan amanat yang diemban Rasulullah saw. dan merupakan zaman penyiaran sanjungan pujian terhadap Allah Ta'ala. Era penampakkan sifat Ahmadiyah Rasulullah saw.. (Da'watul Amir, M.Bashiruddin Mahmud Ahmad, edisi terj.Bhs.Indonesia, 1989,h.2)

Tujuan Jemaat Ahmadiyah adalah Yuhyiddiyna wayuqiymus-syariah. Menghidupkan kembali agama Islam, dan menegakkan kembali Syariat Qur'aniah.

Dalam arti yang lebih mendalam adalah untuk menghimbau ummat manusia kepada Allah Ta'ala dengan memperkenalkan mereka sosok sejati Rasulullah saw., dan menciptakan perdamaian serta persatuan antar berbagai kalangan manusia. Ahmadiyah berusaha menghapuskan segala kendala yang timbul karena perbedaan ras dan warna kulit sehingga umat manusia dapat bersatu dan mengupayakan perdamaian semesta.

Kami beriman bahwa Allah itu Mahaesa dan tidak mempunyai sekutu dalam zat-Nya maupun dalam sifat-sifat-Nya, dan tidak dilahirkan maupun melahirkan. Dia bebas dari segala jenis kekurangan dan kelemahan dan sempurna di dalam segala sifat-Nya. Dia mengabulkan doa-doa para hamba-Nya dan membantu mereka dalam memenuhi segala keperluan mereka. Nikmat-nikmat-Nya, baik secara materi ataupun rohani, tidak terbatas, dan tidak hanya dilimpahkan kepada suatu bangsa atau kaum tertentu. Jemaat Ahmadiyah menganggap sebagai kewajibannya untuk mengimbau umat manusia menerima Tauhid Ilahi, sebab, penerimaan Tauhid Ilahi dapat mewujudkan perdamaian dan persatuan diantara umat manusia.

Kami percaya bahwa semua agama besar pada awalnya mempunyai landasan kebenaran dan masih mengandung banyak nilai keindahan. Kami menolak dan menyangkal sikap yang menyatakan bahwa tidak ada agama selain agamanya sendiri yang mengandung suatu kebenaran atau nilai keindahan. Kendatipun demikian, kami menganggap sebagai kewajiban kami untuk mengumandangkan bahwasanya Islam mengandung tuntunan Samawi dengan bentuknya yang utuh dan sempurna guna membimbing umat manusia mencapai hubungan kedekatan dengan Allah Ta'ala.

Kami menjunjung tinggi kebebasan suara hati lebih dari segala kemerdekaan dan sebagai hak-hidup setiap makhluk manusia. Kami memandang tidak ada dosa yang begitu keji seperti tindakan paksa atau kekerasan dalam urusan agama. Kami memandang haram untuk berperang atau memerangi pemerintah atau bangsa yang memberi kemerdekaan penuh kepada penyuaraan kata hati dan agama orang-orang yang menghuni wilayah-wilayahnya. Kami memandang orang-orang Islam yang mensahkan perang disebabkan perbedaan dalam urusan agama adalah sebagai kesalahan besar dalam memegang akidah yang sama-sekali tidak sesuai dengan jiwa agama Islam yang hakiki ini.

Kami menganggap sebagai kewajiban agama yang pokok untuk mentaati sepenuhnya undang-undang dan peraturan pemerintah tempat kami bernaung. Kami memandang pemberontakan dan pembangkangan terhadap pemerintah yang berkuasa sebagai sesuatu yang sama-sekali tidak dibenarkan dan bertentangan dengan ajaran Islam. Kami memegang prinsip ini dengan seteguh-teguhnya dimana pun kami berada.

Kami percaya bahwa janji Tuhan yang diberikan-Nya kepada umat manusia melalui semua agama besar mengenai turunnya seorang nabi di akhir zaman telah menjadi kenyataan di dalam diri Hz.Mirza Ghulam Ahmad as., pendiri Jemaat Ahmadiyah. Beliau adalah Almasih yang ditunggu-tunggu oleh umat Kristen; Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam; dan Krishna yang dinanti-nantikan oleh umat Hindu. (Dikutip dari: Akidah Dan Tujuan Jemaat Ahmadiyah; Suvenir Peringatan Seabad Gerhana Bulan & Gerhana Matahari 1894-1994, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1994, h.46-47).

[Kembali ke Atas]

Latar Belakang Keluarga Hz.Mirza Ghulam Ahmad

Hz.Mirza Ghulam Ahmad berasal dari suatu rumpun keluarga yang merupakan pendatang dari Samarqand, sebuah kota di Asia Tengah. Nenek-moyang beliau hijrah dari Samarqand menuju Punjab, India pada awal abad keenambelas, di masa kekuasaan Emperor Babar dari Dinasti Moghul. Mereka memohon untuk dapat berkhidmat kepada dinasti tsb. dan mendapat kepercayaan di kawasan Punjab. [Lihat karangan-karangan Lepel H. Griffin: The Punjab chiefs (Lahore,1865),h.380-381; The Panjab chiefs (edisi baru, Lahore,1890),vol.2,h.49-50; Chiefs and families in the Panjab..., dikoreksi dan direvisi oleh W.L.Conran dan H.D.Craik (Lahore,1910),vol.2,h.40-41. Tentang silsilah keturunan keluarga tsb. lihat: Revised pedigree tables of the families mentioned in Griffin's "Punjab chiefs" and Massy's "Chiefs and families of note in the Punjab" (Lahore,1899),h.76. Sumber:Prophecy Continuous, Yohanan Friedmann, University of California Press, 1989,h.2]

Beliau adalah keturunan dari Haji Barlas, yang merupakan paman Amir Timur. Timur berasal dari suku Barlas yang terkenal dan yang menguasai kawasan Kish selama 200 tahun. Kawasan ini pada zaman dahulu dikenal dengan nama Sogdiana, yangmana ibukotanya adalah Samarkand. Mereka adalah suku yang berakar dari Persia. Kata Samarkand itu sendiri berasal dari Bhs.Farsi. Barlas juga demikian, artinya: pemuda gagah berani dari kalangan terhormat. Mirza Hadi Beg memimpin hijrah dari Samarkand tsb. menuju Punjab, India, dengan membawa rombongan sekitar 200 orang. Mereka membangun sebuah perkampungan yang tidak begitu jauh dari sungai Bias, dan menamakannya Islampur. Emperor Babar memberikan kepada beliau kawasan yang mencakup ratusan perkampungan. Dan beliau ditunjuk sebagai Qazi disana. Sehingga kampung kediaman beliau itu dikenal dengan nama Islampur Qazi. Akhirnya nama ini tinggal Qazi dan lebih dikenal dengan sebutan Qadi yang kemudian menjadi Qadian. (Lihat: Life of Ahmad, A.R.Dard, Tabshir Publication, 1948,vol.1,h.7-8)

[Kembali ke Atas]

Kelahiran & Pendidikan Awal

Hz.Mirza Ghulam Ahmad dilahirkan kembar di Qadian pada tahun 1835. Saudara kembar beliau (perempuan) wafat beberapa hari setelah lahir. (Lihat: Life of Ahmad, A.R.Dard, Tabshir Publication, 1948,vol.1,h.27)

Semenjak kecil beliau tidak pernah belajar di sekolah/madrasah ataupun suatu institusi pendidikan formal. Pada usia sekitar 7 tahun (sekitar thn.1841) beliau dididik oleh seorang guru privat yang bernama Fazl Ilahi. Ia seorang penduduk Qadian dan penganut mazhab Hanafiah. Ia mengajarkan Al-Quran dan beberapa dasar buku pelajaran bahasa Farsi. Pada usia 10 tahun Hz.Mirza Ghulam Ahmad dididik oleh guru privat bernama Fazl Muhammad. Ia berasal dari Feroze-wala, Gujran-wala, dan dari kelompok Ahli-Hadis. Ia mengajarkan dasar-dasar tata-bahasa Arab. Dan pada usia 17 atau 18 tahun beliau dididik oleh seorang guru Shiah, bernama Gul Ali Shah. Guru ini mengajarkan lebih lanjut tata-bahasa Arab dan juga mantik/logika. Selain itu ayah beliau adalah seorang tabib yang mahir, maka beliau pun memperoleh pendidikan dalam bidang ilmu ketabiban ini. Dan beliau mempunyai kecenderungan banyak menelaah buku-buku. Terutama dari perpustakaan keluarga yang masih terpelihara sejak turun-temurun. (Lihat: Sirrul-Khilafa, Mirza Ghulam Ahmad, Amritsar,1894,h.7; Life ofAhmad, A.R.Dard, Tabshir Publication, 1948,vol.1,h.29; Prophecy Continuous, Yohanan Friedmann, University of California Press, 1989,h.3)

[Kembali ke Atas]

Zaman Pergolakan & Perubahan Dunia

Banyak perubahan dan pergolakan sosio-politik dunia pada masa-masa itu. Imperialisme Barat menampakkan warnanya. Inggris Raya sedang jaya-jayanya hampir di seluruh belahan bumi ini. Namun sejauh yang berkaitan dengan masalah agama Kerajaan Inggris memberikan jaminan kebebasan beragama, khususnya dalam toleransi beragama. Yaitu dengan disahkannya rancangan undang-undang Emansipasi Katolik (Catholic Emancipation Bill) pada tahun 1829, yangmana dasarnya adalah penghapusan diskriminasi dalam perkara-perkara sipil dan kesama-rataan dalam hak-hak politis.

Banyak hal yang merubah pola pikir dan cara hidup dunia. Rancangan pembuatan terusan Suez sudah mulai dijajaki semenjak tahun 1833. Dan Terusan Suez itu selesai dibuat pada tahun 1865. Mesin cetak plat baja sudah ditemukan pada akhir abad ke-18. Dan mesin cetak praktis yang menggunakan tenaga uap pertama kali diproduksi dan digunakan pada tahun 1814. Kenderaan-kenderaan atau alat-alat transportasi praktis yang menggunakan tenaga uap dirancang pada tahun 1802, dan pada tahun 1824 sudah banyak yang beredar dengan sukses. Daimler menemukan internal-combustion-motor pada tahun 1885 yang menggunakan minyak/petroleum spirit. Kapal uap pertama mulai menjelajahi jarak antara Liverpool dan Glasgow pada tahun 1815. Jaringan kereta-api pun mulai dibuka di Inggris pada tahun 1825. Electric telegraphy mulai digunakan pada tahun 1820 sebagai sarana komunikasi antar berbagai tempat di seluruh dunia. Mesin elektro-magnetik mulai digunakan pada tahun 1832. Pada tahun 1846 telah ditemukan sistim anaesthetik. Dan sistim antiseptik dalam perawatan luka mulai diakui pada tahun 1867. Penelitian Pasteur tentang teori kuman pada penyakit-penyakit infeksi dimulai pada tahun 1850. Dan malaria serta tuberculosis ditemukan pada tahun 1880. Penggunaan listrik secara komersial untuk sarana penerangan telah dimulai pada tahun 1879. Dan telephone ditemukan pada tahun 1876. Demikian pula X-ray ditemukan pada tahun 1895. Ringkasnya banyak sekali penemuan-penemuan baru yang mengubah pola pikir dan pola hidup manusia. (Life of Ahmad, A.R.Dard, Tabshir Publication, 1948,vol.1,h.20-24)

[Kembali ke Atas]

Kebangkitan Kristen

Selain itu di bidang keagamaan, missi-missi Kristen mulai bergerak dengan gencarnya di seluruh dunia semenjak tahun 1804, khususnya ketika British & Foreign Bible Society terbentuk. (Life of Ahmad, A.R.Dard, Tabshir Publication, 1948,vol.1,h.20-24)

Bahkan kurun waktu antara tahun 1815 hingga 1914 telah ditetapkan oleh kelompok Kristen sebagai The Great Century of World Evangelization (Abad Agung Penginjilan Dunia). Dan anak-benua India merupakan sebuah sasaran yang dijadikan sebagai proyek besar bagi gerakan penginjilan/kristenisasi itu. Dan jutaan orang masuk ke dalam agama Kristen melalui gerakan-gerakan missionaris Kristen disana. Misalnya: missi-missi Kristen dari Inggris antara lain Methodists masuk ke India pada tahun 1819; Scottish Presbyterians masuk pada tahun 1823. Sedangkan missi-missi Kristen dari Amerika antara lain: Congregationalist (American Board) masuk ke India pada tahun 1810; Presbyterians pada tahun 1834; Baptists pada tahun 1836; Lutherans pada tahun 1840; dan Methodists pada tahun 1856. Kemudian German Gossner Mission masuk pada tahun 1839. Dan Scandinavian Lutherans pada tahun 1867. Dan uniknya Ratu Victoria memproklamirkan kebebasan beragama serta sikap tidak memihak Kerajaan Inggris Raya pada suatu agama, di India pada tahun 1858. (Lihat: World Christian Encyclopedia, David B.Barrett, Oxford,1982,p.23-30)

[Kembali ke Atas]

Kebangkitan Gerakan Neo-Hindu

Bersamaan dengan itu di anak-benua India pun bermunculan kelompok-kelompok Neo-Hindu yang gencar menghadapi perkembangan zaman. Diantaranya yang paling militan dan agressif adalah sekte Arya Samaj(Aryan Society) yang didirikan pertama kali pada tahun 1875 di Bombay oleh Swami Dayananda Saraswati (1824-1883). Ini adalah suatu gerakan yang ingin mengembalikan kemurnian agama Hindu dan menampilkannya sebagai suatu kebanggaan nasional India. Swami Dayananda Saraswati ini mulai mengembangkan ajaran Neo-Hindu-nya sejak tahun 1865. Alirannya banyak menentang pemahaman-pemahaman Hindu Brahma yang ortodox. Selain itu mereka melancarkan serangan besar-besaran terhadap Kristen maupun Islam. Swami Dayananda Saraswati yang digelari "Hindu Luther" oleh penentangnya, juga menulis sebuah 'Bible' Arya Samaj yang bernama Satyarth Prakash, yang berisikan penafsiran/terapan-terapan ayat Veda yang menggambarkan sikap Hindu terhadap agama-agama lainnya dan terhadap permasalahan-permasalahan sosial kontemporer. Sekte ini berkembang menjamur di India dengan cepat, khususnya di wilayah Punjab. (Lihat:The Raj, India & the British 1600-1947, C.A.Bayly, National Potrait Gallery Publications, London,1990,p.305-306; Life of Ahmad, A.R.Dard, Tabshir Publication, 1948,vol.1,h.61; Arya Dharm: Hindu consciousness in 19th century Punjab, Kenneth W.Jones, Univercity of California Press, Berkeley and Los Angeles, 1976; Prophecy Continuous, Yohanan Friedmann, University of California Press, 1989,foot note p.4)

[Kembali ke Atas]

Buku Barahiin Ahmadiyyah

Kondisi Islam pada saat itu benar-benar menyedihkan. Di satu sisi gerakan Kristenisasi sedang gencar-gencarnya berjalan di India dan menarik ratusan ribu orang masuk ke dalam agama Kristen dan di sisi lain serangan-serangan pihak Hindu terhadap Islam, Al-Quran dan terhadap wujud suci Nabi Muhammad Mustafa saw..

Kondisi inilah yang banyak mewarnai kehidupan awal daripada Hz.Mirza Ghulam Ahmad as.. Beliau banyak menelaah literatur-literatur yang berkaitan dengan agama-agama tersebut. Beliau secara personal banyak terlibat dalam upaya-upaya untuk membela Islam dari serangan-serangan di kedua arah tsb.. Disamping itu beliau sendiri mengalami perkembangan rohaniah.

Sejak tahun 1872 Hz.Mirza Ghulam Ahmad as. sudah giat membela Islam membalas serangan-serangan dari kelompok Kristen dan kelompok Hindu khususnya Arya Samaj dan Brahmu Samaj. Beliau banyak menulis artikel-artikel berkenaan dengan itu di berbagai media massa. Antara lain jurnal Manshur Muhammadi yang terbit dari Bangalore, Maysore, India Selatan, setiap 10 hari sekali. Kemudian pada beberapa surat-kabar yang terbit dari Amritsar a.l: Wakil; Safir Hind; Widya Prakash; dan Riaz Hind. Demikian pula pada Brother Hind (Lahore), Aftab Punjab (Lahore), Wazir Hind (Sialkot), Nur Afshan (Ludhiana) dan Isyaatus-Sunnah (Batala). Begitu juga pada Akhbar-e-Aam (Lahore). (Lihat: Ahmadiyyat, The Renaissance of Islam, Muhammad Zafrullah Khan, Tabshir Publications, London,1978,h.16; Life of Ahmad, A.R.Dard, Tabshir Publication, 1948,vol.1,h.63)

Melihat serangan terhadap Islam semakin menjadi-jadi, dan tidak ada upaya berarti yang dilakukan oleh pemuka-pemuka Islam, maka berdasarkan bimbingan dari Allah Ta'ala, Hz.Mirza Ghulam Ahmad as. mulai menulis buku Barahiin Ahmadiyya. Jilid 1 dan 2 diterbitkan pada tahun 1880; jilid 3 terbit pada tahun 1882; dan jilid 4 pada tahun 1884. Intinya beliau memaparkan bukti-bukti keunggulan dan hidupnya agama Islam serta ketinggian/kemuliaan Kitab Suci Al-Quran dan Rasulullah saw. sebagai perbandingan dengan agama Hindu, Kristen dan agama-agama lainnya.

Pada jilid pertama beliau lebih memfokuskan pada balasan serangan terhadap ajaran Arya Samaj yang menghina Rasulullah saw., Nabi Isa as., dan Nabi Musa as. serta yang menuduh kitab-kitab suci para nabi tsb. adalah palsu. Disamping itu beliau menyerang akidah Arya Samaj yang menyatakan bahwa ruh tidak diciptakan oleh Tuhan, melainkan telah ada dengan sendirinya sejak awal-permulaan. (Barahiin Ahmadiyyah, Rohani Khazain vol.1,h.72; Life of Ahmad, A.R.Dard, Tabshir Publication, 1948,vol.1,h.70)

Jilid kedua masih berkenaan dengan akidah-akidah Arya Samaj. Kemudian mengenai kedudukan dan perlunya wahyu. Mengenai keunggulan Kitab Suci Al-Quran atas kitab-kitab agama lainnya. Dan juga beliau menekankan kaidah dasar pembuktian kebenaran suatu agama yang harus berdasarkan pada kitab suci yang diakui oleh agama itu sendiri. Pada jilid ketiga beliau merinci keindahan dan kemuliaan Al-Quran. Beliau menjawab serangan-serangan yang ditujukan kepada Al-Quran. Dan beliau menyatakan bahwa beliau menerima wahyu-wahyu dari Allah Ta'ala dan beliau bersedia untuk membuktikan kebenarannya. Pada jilid keempat beliau membahas tentang bentuk asli bahasa umat manusia; tentang kedudukan mukjizat dan pentingnya nubuatan-nubuatan/ khabar-ghaib seorang nabi berkenaan masa mendatang. Beliau memaparkan konsep-konsep agama Budha, Kristen dan Hindu Arya Samaj tentang Tuhan, dan membuktikan keunggulan ajaran Islam. Dan kitab-kitab Yahudi pun beliau paparkan sebagai perbandingan dengan Al-Quran. (Life of Ahmad, A.R.Dard, Tabshir Publication, 1948,vol.1,h.70-76)

Salah satu aspek yang sangat beliau tekankan dan beliau tampilkan sebagai bukti tetap hidupnya agama Islam hingga hari Kiamat adalah adanya hubungan komunikasi yang hidup antara Tuhan dengan hamba-hamba-Nya. Beliau paparkan sendiri pengalaman-pengalaman rohaniah beliau dalam bentuk wahyu, ilham, rukya-rukya, maupun kasyaf.

[Kembali ke Atas]

Reaksi & Dukungan Ummat Bagi Barahiin Ahmadiyyah

Sebelumnya, Hz.Mirza Ghulam Ahmad tidak begitu dikenal. Dan beliau berjuang sendirian. Namun setelah penerbitan buku Barahiin Ahmadiyyah, keadaan menjadi berubah dan beliau mulai dikenal dan tampil secara terbuka. Barahiin Ahmadiyyah mendapat sambutan yang sangat besar dari kalangan umat Islam. Buku ini telah menimbulkan suatu kejutan dan gejolak revolusi besar bagi pihak-pihak non-Islam maupun bagi kalangan Islam sendiri. Para pemuka Islam yang tadinya telah kehilangan nyali, seolah-olah mendapatkan seorang pembela Islam yang ulung sehingga mereka serentak berdiri di belakang beliau mendukung, dalam menghadapi serangan-serangan pihak non-Islam. Berikut ini beberapa kutipan sambutan dan dukungan tokoh-tokoh Islam India pada masa itu.

Mlv.Muhammad Hussein Batalvi, seorang tokoh terkemuka dari kelompok Ahli Hadis di India, banyak memberikan sanjungan terhadap buku Barahiin Ahmadiyyah maupun terhadap penulisnya. Beliau ini adalah seorang tokoh yang sangat mendukung perjuangan Hz.Mirza Ghulam Ahmad a.s. pada mulanya, namun pada akhirnya beliau berubah menjadi penentang keras beliau as.. Di dalam salah satu risalahnya, Mlv.Muhammad Hussein Batalvi menuliskan kesaksian beliau tentang buku Barahin Ahmadiyah:

"Menurut pendapat saya -- pada zaman sekarang dan sesuai kondisi yang berlaku -- buku ini adalah sedemikian rupa, yangmana sampai saat ini di dalam Islam tidak ada bandingannya yang telah ditulis, dan tidak pula ada khabar di masa mendatang.... Penulisnya pun -- dalam hal memberikan bantuan kepada Islam dari segi harta, jiwa, tulisan maupun lisan -- sangat teguh dan kukuh pada langkah-langkahnya. Sehingga sangat sedikit ditemukan contoh yang seperti beliau, walau dari kalangan umat Islam terdahulu sekali pun..." (Risalah Isyaatus-Sunnah jld.7, no.6-11; Swanah Fazl Umar, Jld.I, hal.20)

Kemudian berikut ini ulasan dari seorang tokoh sufi terkenal di India yang berasal dari Ludhiana. Yaitu Hz.Sufi Ahmad Jaan r.a.. Banyak murid maupun pengikut beliau yang menjadi tokoh-tokoh pemuka agama Islam saat itu. Sang sufi ini menuliskan ulasan tentang buku Barahiin Ahmadiyyah di dalam sebuah selebaran beliau yang berjudul Isytihar Wajibul Izhar:

"Di zaman abad ke empatbelas telah berkecamuk sebuah tofan kebobrokan di dalam setiap agama. Seperti yang dikatakan orang: orang-orang kafir baru banyak bermunculan, dan orang-orang Islam baru pun banyak bermunculan. Tidak diragukan lagi, diperlukan sebuah buku dan seorang mujaddid seperti Barahiinn Ahmadiyah serta penulisnya Maulana Mirza Ghulam Ahmad Sahib. [Yaitu] yang dengan berbagai cara siap untuk membuktikan da'wah Islam atas para penentang. Beliau bukanlah berasal dari kalangan ulama maupun cendekiawan umum. Melainkan secara khusus [datang] untuk tugas ini sebagai utusan dari Allah; penerima ilham dan yang bercakap-cakap dengan Allah.... Sang penulis adalah mujaddid, mujtahid, muhaddats bagi abad-keempat belas ini, dan merupakan seorang yang kamil dari kalangan umat ini. Hadis Nabawi ini pun mendukung beliau: 'Ulama ummati kalanbiyaa Bani Israil'... Wahai para penelaah! Dengan niat yang benar serta dengan semangat kebenaran yang sempurna saya menyampaikan hal ini, bahwa tidak diragukan lagi bahwasanya Mirza Sahib adalah mujaddid era ini. [Beliau merupakan] 'pedoman' bagi para pencari jalan [kebenaran]; matahari bagi orang-orang yang berhati batu; penunjuk jalan bagi orang-orang yang sesat; pedang nyata bagi para pengingkar Islam; hujjah sempurna bagi para pendengki. Yakinilah bahwa tidak akan datang lagi masa yang seperti ini. Ketahuilah, bahwa masa ujian telah tiba. Dan Hujjah Ilahi telah tegak. Dan bagaikan matahari jagat raya, telah diutus seorang Haadi Kamil (pemberi petunjuk yang sempurna), supaya ia menganugerahkan nur kepada orang-orang yang benar dan mengeluarkan [mereka] dari kegelapan dan kesesatan. Serta akan menghujjat para pendusta". (Swanah Fazl Umar, jld.I, hal.21-22)

[Kembali ke Atas]

Reaksi Pendukung & Permintaan Untuk Menerima Baiat

Banyak dari kalangan umat Islam yang berkeinginan untuk menjadi murid beliau dan meminta agar beliau mau menerima bai'at mereka.

Pada bulan Maret 1882 pertama kali Hz.Mirza Ghulam Ahmad memperoleh perintah dari Allah Ta'ala bahwasanya beliau dijadikan Ma'mur Minallah (Utusan Allah). Dari itu juga beliau menyatakan diri sebagai Mujaddid. Wahyu ini beliau terbitkan di dalam Barahiin Ahmadiyyah jilid I edisi pertama pada cat.kaki pd.cat.kaki hal.238. (Adapun bunyi wahyu tsb. adalah: "Qul inny umirtu wa'anaa awwalul-mu'miniyn -- [Katakanlah, aku telah diutus/diperintahkan, dan akulah yang pertama beriman]". (Lihat: Tazkirah, Bhs.Urdu, Al-Syirkatul Islamiyah, Rabwah, 1969,h.44; Rohani Khazain jld.1,h.265)

Semenjak awal tahun 1883 sudah banyak orang yang mengutarakan keinginan mereka untuk bai'at di tangan beliau. Namun beliau belum dapat menerimanya sebab belum ada petunjuk dari Allah Ta'ala.

Akhirnya setelah ada petunjuk dari Allah Ta'ala pada bulan Februari atau Maret 1888, maka pada akhir tahun 1888 beliau menyebarkan selebaran undangan untuk bai'at, yang beliau tujukan kepada para pencahari kebenaran.

Dan pengambilan bai'at yang pertama berlangsung di Ludhiana pada tanggal 23 Maret 1889. Pada bai'at pertama ini sebanyak 40 orang menyatakan ikrar bai'at mereka di tangan Hz.Mirza Ghulam Ahmad. Inilah yang dinyatakan sebagai peletakan fondasi pertama dari Jemaat Ahmadiyah (Life of Ahmad, A.R.Dard, Tabshir Publication, 1948,vol.1,h.139-140, 151-159)

[Kembali ke Atas]

Reaksi & Penentangan Dari Pihak Non-Islam

Sebaliknya, Barahiin Ahmadiyyah telah membangkitkan reaksi keras dari kalangan non-Islam, terutama Hindu Arya Samaj, yang kemudian diikuti oleh kelompok Kristen. Hz.Mirza Ghulam Ahmad mulai menghadapi mereka langsung dengan mengadakan perdebatan-perdebatan.

Yang pertama berlangsung adalah perdebatan beliau dengan seorang guru dan anggota Arya Samaj, Lala Murli Dhar, pada bulan Maret 1886 di Hosyiarpur. Dhar menyerang pendapat Islam berkenaan dengan mukjizat Syaqqul-Qamar, sedangkan Hz.Mirza Ghulam Ahmad mengecam akidah Arya Samaj yang menyatakan bahwa ruh tidak diciptakan oleh Tuhan melainkan telah ada dari sejak awal. (Lihat: Surmah Chasm Arya & Rohani Khazain jld.2,h.49-308; Arya Dharm: Hindu consciousness in 19th century Punjab, Kenneth W.Jones, Univercity of California Press, Berkeley and Los Angeles, 1976; Prophecy Continuous, Yohanan Friedmann, University of California Press, 1989,p.4-5)

Kemudian pada tahun 1886 itu juga Pandit Lekh Ram dari Arya Samaj menyerang Hz.Mirza Ghulam Ahmad. Ia menerbitkan buku dan selebaran-selebaran yang mencaci maki Rasulullah saw. dan Islam serta menghina diri Hz.Mirza Ghulam Ahmad as.. Terjadi polemik keras antara keduanya. Pandit Lekh Ram mengalami kematian yang tragis dan misterius pada tahun 1897 setelah adanya nubuatan-nubuatan dari Hz.Mirza Ghulam Ahmad.

[Kembali ke Atas]

Penda'waan Hz.Mirza Ghulam Ahmad & Gelombang Penentangan

Pada akhir tahun 1890 Hz.Mirza Ghulam Ahmad menerima wahyu yang menyatakan bahwa Nabi Isa as. telah wafat dan Almasih yang dijanjikan kedatangannya di akhir zaman itu beliau lah orangnya. (Yakni: "Masih Ibnu Maryam Rasulullah faot hocuka he, aor uske rangg me ho kar wa'dah ke muwafiq tu aya he -- [Masih ibnu Maryam rasul Allah, telah wafat. Sesuai dengan janji, engkau datang dengan menyandang warnanya." (Lihat: Tazkirah, Bhs.Urdu, Al-Syirkatul Islamiyah, Rabwah, 1969,h,183; Izalah Auham, Mirza Ghulam Ahmad,jld.2,h.561-562; Rohani Khazain, Add.Nazir Ishaat, London, jld.3,h.402)

Dan pada awal tahun 1891 beliau menda'wakan diri beliau sebagai Almasih yang dijanjikan atau Masih Mau'ud, dan juga sebagai Imam Mahdi. (Da'watul Amir, Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, terj.Bhs.Indonesia, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1989, hal.xii)

Semenjak itu gelombang penentengan semakin marak. Yakni dari kalangan umat Islam sendiri dan juga dari kalangan Kristen. Semenjak itu banyak terjadi perdebatan-perdebatan seputar hidup matinya Nabi Isa. Beberapa perdebatan penting antaranya adalah sbb..

Dari kalangan umat Islam yang menentang justru bekas sahabat beliau yang memberikan dukungan sepenuhnya terhadap karya beliau Barahiin Ahmadiyyah, yaitu Muhammad Hussein Batalwi, seorang tokoh Ahli Hadis terkemuka di India pada masa itu. Sebab Muhammad Hussein Batalwi berakidah bahwasanya Nabi Isa as. masih hidup di langit dan akan turun ke bumi. Perdebatan ini berlangsung di Ludhiana pada bulan Juli 1891.

Kemudian masih mengenai Nabi Isa, berlangsung perdebatan di Delhi pada bulan Oktober 1891 antara Hz.Mirza Ghulam Ahmad as. dengan Muhammad Nazir Hussein dan Abu Muhammad Abdul Haq.

Dari kalangan Kristen yang tampil adalah Henry Martin Clark, seorang tokoh Kristen yang mendirikan missi kesehatan dari Church Missionary Society di Amritsar pada tahun 1892. Pada bulan April 1893 Hz.Mirza Ghulam Ahmad as. menerima tantangannya untuk mengadakan perdebatan. Perdebatan itu sendiri berlangsung selama 15 hari pada bulan Mei 1893. Dalam perdebatan tsb. Clark dibantu oleh Abdullah Atham, seorang tokoh Kristen yang berasal dari Islam. Inti perdebatan adalah tentang ketuhanan Jesus.

Pada tahun 1891 Hz.Mirza Ghulam Ahmad menulis buku Izalah Auham dimana beliau memaparkan sebanyak 30 dalil Al-Quran berkenaan dengan telah wafatnya Nabi Isa as..

Pada tahun 1898 diperoleh informasi bahwasanya kuburuan Nabi Isa ada di Srinagar, Kashmir, India. Hz.Mirza Ghulam Ahmad mengirimkan expedisi untuk menyelidiki hal itu. Dan pada tahun 1899 beliau menulis buku Masih Hindustan Me (Almasih di India). Di dalam buku ini beliau memaparkan kesaksian-kesaksian Bible bahwa Nabi Isa itu tidak mati di tiang salib, melainkan selamat dari kematian di tiang salib yang terkutuk itu. Dan dari bukti-bukti sejarah Hz.Mirza Ghulam Ahmad memaparkan bahwasanya setelah peristiwa penyaliban itu Nabi Isa pergi mencari domba-domba Bani Israil yang hilang ke kawasan Asia tengah. Mulai dari Syiria, Iraq, Iran, Afghanistan, sampai ke India. Dan akhirnya wafat dan dikebumikan di Srinagar, Kashmir, India.

Pada tahun 1901 Hz.Mirza Ghulam Ahmad memperjelas penda'waan beliau sebagai nabi zilli (bayangan) dan ummati (selaku umat Nabi Muahammad saw.) yang merupakan berkat mengikuti dan mematuhi sepenuhnya Syariat dan Sunnah Rasulullah saw.. (Lihat: Da'watul Amir, Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, terj.Bhs.Indonesia, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1989, hal.xiii)

[Kembali ke Atas]

Karya-karya Tulis Hz.Mirza Ghulam Ahmad

Disamping beliau menghadapi polemik-polemik tsb. dengan berbagai kalangan tokoh agama, Hz.Mirza Ghulam Ahmad as. sangat giat menulis buku-buku. Tercatat sebanyak 88 judul buku yang beliau tulis di dalam beberapa bahasa, antara lain Bhs.Urdu, Arab, dan Farsi. Kumpulan karya tulis beliau ini kini diterbitkan dalam satu set dengan nama Rohani Khazain yang terdiri dari 23 volume.

[Kembali ke Atas]

Media-media Massa Yg Diterbitkan Oleh Hz.Mirza Ghulam Ahmad

Selain itu Hz.Mirza Ghulam Ahmad as. di masa hidup beliau juga menerbitkan media-media massa untuk menyebar-luaskan misi pertablighan Islam. Mingguan Al-Hakam (Urdu) mulai terbit sejak tahun 1897. Kemudian Al-Badr mulai terbit sejak tahun 1902, juga dalam Bhs.Urdu. Sedangkan The Review of Religions dalam Bhs.Inggris mulai terbit pada tahun 1902.

[Kembali ke Atas]

Gerakan Al-Wasiyyat & Kewafatan

Pada tahun 1905, berdasarkan petunjuk Allah Ta'ala, Hz.Mirza Ghulam Ahmad mencanangkan suatu gerakan yang dinamakan Al-Wasiyyat. Yakni suatu gerakan pengorbanan harta dalam bentuk wasiyat, untuk memajukan dan menyebar-luaskan Islam ke seluruh dunia. Beliau membentuk sebuah badan utama yang dinamakan Sadr Anjuman. Yaitu yang akan mengelola segala permasalahan sekular missi tsb.. Dan beliau mewasiatkan tentang akan adanya silsilah khilafat yang akan menggantikan beliau dan akan memimpin missi tsb..

Dan Hz.Mirza Ghulam Ahmad as. wafat di Lahore pada tanggal 26 Mei 1908. Jenazah beliau dibawa ke Qadian dan dikebumikan disana.

[Kembali ke Atas]

Silsilah Khilafat & Perkembangan Ahmadiyah Di Seluruh Dunia

Setelah Hz.Mirza Ghulam Ahmad as. wafat, beliau digantikan oleh Khalifatul Masih I, yaitu Hz.Mlv.Hafiz Hakim Nuruddin ra.. Pertablighan Islam dan pengembangan missi Ahmadiyah ke Eropa sudah dimulai pada masa beliau ini.

Khalifatul Masih I wafat pada tahun 1914 dan digantikan oleh Khalifatul Masih II, yaitu Hz.Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra.. Pertablighan Islam dan pengembangan missi Ahmadiyah ke seluruh dunia lebih terorganisir. Pengorganisiran itu beliau wujudkan pada tahun 1935 dalam bentuk suatu gerakan yang dikenal dengan nama Tahrik Jadid (Gerakan Baru). Di dalam gerakan ini beliau menghimpun dana sukarela dari para anggota dan mengumpulkan tenaga-tenaga sukarela yang mewakafkan diri mereka untuk pengembangan Islam ke seluruh dunia. Pada masa Khalifatul Masih II ini Jemaat Ahmadiyah telah berkembang di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika.

Setelah memimpin selama lebih-kurang 50 tahun, Khalifatul Masih II wafat pada tahun 1965 dan digantikan oleh Khalifatul Masih III, yaitu Hz.Mirza Nasir Ahmad. Beliau wafat pada tahun 1982 dan digantikan oleh Hz.Mirza Tahir Ahmad sebagai Khalifatul Masih IV yang memimpin Jemaat Ahmadiyah di seluruh dunia pada saat sekarang ini.

Kini Jemaat Ahmadiyah telah tersebar di lebih dari 140 negara di dunia. Program-program penyebaran Islam ke seluruh dunia dan pengkhidmatan kepada umat manusia dalam bentuk penghimbauan kepada Allah Ta'ala (Da'wah Ilallah), dijadikan sebagai prioritas utama. Misalnya pengiriman muballigh-muballigh ke manca-negara; penerjemahan Al-Quran dan tafsirnya ke dalam berbagai bahasa (target:100 bahasa dunia). Pembangunan mesjid-mesjid dan sarana-sarana lainnya. Pengembangan literatur-literatur yang menyinggung berbagai aspek. Pengembangan sarana dakwah Islam melalui satelit dalam program MTA (Muslim Television Ahmadiyya) dsb..

[Kembali ke Atas]

Ahmadiyah Di Indonesia

Missi Jemaat Ahmadiyah pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1925. Latar-belakangnya adalah sikap keingin-tahuan beberapa pemuda Indonesia yang berasal dari pesantren/madrasah Thawalib, Padang Panjang, Sumatra Barat.

Thawalib yang beraliran modern, berbeda dengan institusi-institusi Islam ortodox pada masa itu. Misalnya, para santrinya tidak hanya mendalami Bhs.Arab maupun Arab Melayu tetapi juga sudah diperkenankan membaca tulisan Latin.

Beberapa santrinya membaca di dalam sebuah surat-kabar tentang orang Inggris yang masuk Islam di London melalui seorang da'i Islam berasal dari India, Khwaja Kamaluddin. Hal ini sangat menarik perhatian mereka. Dan inilah yang mendorong beberapa santri tsb. untuk mencari tokoh itu. Zaini Dahlan, Abu Bakar Ayyub, dan Ahmad Nuruddin adalah tiga orang santri Thawalib yang berangkat untuk tujuan tsb.. Mereka sampai di Lahore (masa itu masih India, kini masuk wilayah Pakistan) pada tahun 1923.

Dari Lahore mereka lebih dalam masuk ke Qadian dan berdialog dengan pimpinan Jemaat Ahmadiyah pada saat itu, Khalifatul Masih II ra.. Dan akhirnya mereka bai'at dan belajar di Qadian mendalami Ahmadiyah.

Atas permohonan mereka kepada Khalifatul Masih II, maka dikirimlah utusan pertama Jemaat Ahmadiyah ke Indonesia pada tahun 1925. Yaitu Hz.Mlv.Rahmat Ali ra..

Pertama-tama beliau masuk dari Aceh ke Tapaktuan. Tahun 1926 beliau menuju Padang. Dan tahun 1929 Jemaat Ahmadiyah sudah berdiri di Padang. Pada tahun 1930 beliau menuju Batavia/Jakarta, dan tahun 1932 Jemaat Ahmadiyah telah berdiri di Batavia/Jakarta. Mulai dari itu banyak jemaat/cabang-cabangnya berdiri di Jawa Barat dan kawasan-kawasan lainnya. Saat ini Jemaat Ahmadiyah Indonesia dengan 181 jemaat-lokalnya (cabang) telah berdiri di seluruh provinsi di Indonesia.

Pusat Jemaat Ahmadiyah Indonesia sejak tahun 1935 berada di Jakarta. Dan pada tahun 1987 pindah ke Parung, Bogor.

[Kembali ke Atas]

Penyusun: MI & Ir.Syarif Ahmad Lubis MSc

Revisi: 1994

[Kembali ke main homepage]

God is Knowledge

God is knowledge; he is knowing; and he is being known. Since God has knowledge of his own essence, and since God is one, it follows that the essence of God is knowledge. And knowledge means that he knows himself, and is known by himself.

-Ibn Sina, "al-Risalat al-Arshiya"

From "366 Readings From Islam," Robert Van der Weyer. 2000. John Hunt Publishing, United Kingdom.

Pesan Tahun Baru Imam Jemaat Ahmadiyah

*BSS*
> Kutipan dr terjemah Khutbah Hudhur (FS 30-12-2005) dg sedikit
penyesuaian di sana/i.

...
Di akhir khotbah, sambil menyinggung sebuah wahyu Hadhrat Masih Mau'ud
a.s., Hadhrat Khalifatul Masih V atba. menyampaikan pesan-pesan Tahun
Baru-nya.

Beliau atba. bersabda, pada tahun 1905, Hadhrat Masih Mau'ud a.s.
menerima wahyu Alquran Surah Adh-Dhuĥa ayat yang terakhir: Wa ammâ bi
ni'mati rabbika faĥaddits. "Jadi dalam hal ini, pada hari Jumat
terakhir (30/12) dari tahun 2005 ini, dengan mengungkapkan
berkah-berkah dari Allah yang disertai dengan perasaan yang dipenuhi
oleh rasa syukur, Anda harus membuat buat hari ini sebagai hari
pemanjatan doa-doa dengan mengirimkan selawat kepada Hadhrat
Rasulullah saw.. Pada hari ini, selawat mempunyai kedudukan istimewa.
Rasa syukur ini, dan selawat ini, harus dijadikan bagian dan paket
dari kehidupan Anda demi untuk kebaikan. Kemudian, Anda pun akan
memulai tahun baru 2006 ini dengan perasaan terima kasih Yang Baru dan
dengan perasaan bersyukur kepada Allah Taala atas semua karunia
berkah-berkah-Nya pada tahun yang lalu. Sehingga, untuk tahun yang
baru ini, insya Allah, akan membawa lebih banyak lagi berkah-berkah
yang lebih banyak daripada yang sebelumnya.

Tanda-tanda kesuksesan dan kemenangan Jemaat Ahmadiyah—sebagaimana
yang dapat kita lihat sekarang—bertambah dekat. Peribadahan kita ini
semata-mata li'l-Lâhi ta'âlâ, yang dipenuhi dengan perasaan rasa
syukur, yang dapat menarik lebih banyak lagi berkah-berkah dari Allah
swt.—dan yang akan membawa kemajuan Jemaat di hari depan ini—lebih
mendekat lagi. Teruskanlah menjadi hamba Allah yang bersyukur, yang
melaksanakan tugas-tugasnya kepada Allah dan tugas kewajibannya kepada
manusia.

Semoga Allah Taala memberikan kemampuan kepada kita semua untuk dapat
melaksanakannya. Amin.

*ITSWs*

Intelejen dan Islam Radikal

From: He-Man
Date: Dec 26, 2005 4:47 AM
Subject: [pluralitas-icrp] Intelejen dan Islam Radikal


Intelejen dan Islam Radikal

oleh : He-Man*


Setelah Soeharto memperoleh kekuasaan ia dihadapkan pada
kondisi ideologi Nasakom hasil binaan rezim lama masih kuat
dan masih dianggap sebagai sebuah ancaman besar bagi rezim
Karena itulah rezim orba kemudian mengeluarkan kebijakan
ideologis untuk menanganinya.Kebijakan ideologis dan politis
pada masa awal orba yang itempuh adalah menghancurkan
kaum komunis , menekan kaum nasionalis, dan mencegah
naiknya kekuatan islam.

Setelah kekuatan komunis ditumpas habis ,maka kekuatan kaum
nasionalis seperti PNI dilumpuhkan dengan menempatkan Hadisubeno
menyingkirkan Hardi yang kritis pada pemerintah.Motor utama untuk
melaksanakan kebijakan ideologis orba ini diserahkan kepada
aparat intelejen

Dan setelah berhasil menuntaskan kebijakan terhadap kaum komunis
dan nasionalis.Maka target selanjutnya diarahkan pada kelompok Islam.
Kebijakan terhadap kelompok Islam terbilang unik dibandingkan dengan
kebijakan terhadap kelompok komunis dan nasionalis.Walaupun tergabung
dalam Nasakom tapi kelompok Islam memiliki peran dan jasa besar dalam
menghancurkan kekuatan komunis dan meruntuhkan rezim Soekarno
selain karena kenyataan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah
penganut agama Islam.

Karena itu pemerintah memilih jalan yang lebih hati-hati untuk menghadapi
kekuatan islam ini.Untuk mencegah naiknya kekuatan Islam maka pemerintah
harus memiliki alasan dulu untuk menekankannya.Dan kemudian intelejen
sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk melaksanakan ini kemudian
memilih untuk menggunakan tangan kaum radikal Islam .

Kelompok radikal walaupun memang berbahaya tapi justru membuatnya
menjadi sangat mudah dikendalikan.Psikologi kaum radikal adalah psikologi
orang marah, seperti yang diketahui orang marah sangat kehilangan daya
nalar kritis dan akal sehatnya , sehingga bila mereka liar akan sangat tidak
terkontrol sebaliknya juga mereka menjadi sangat mudah dihasut dan
dibohongi sehingga menjadikannya sebagai pion yang sangat ideal karena
akan mengikuti apa saja kemauan penyuruhnya sekaligus bisa dikorbankan
dengan sangat mudah.

Dan inilah yang sangat disadari oleh Ali Moertopo sehingga ia kemudian
merekrut para mantan anggota DI/TII yang sedang dibina oleh Kodam
Siliwangi.Aksinya ini ditolak oleh Kepala Bakin pada masa itu Jenderal
Sutopo Juwono juga petinggi Bakin lainnya seperti Jendral Nicklany
(yang kemudian akhirnya di dubeskan) , akan tetapi Ali Moertopo tetap
pada pendiriannya dengan tetap membawa para mantan DI/TII ini ke Jakarta .

Beberapa pentolan DI/TII yang dibawa antara lain putra dari Kartosuwiryo
yaitu Dodo Muhammad Darda dan Tahmid Rahmad Basuki , Adah Djaelani
Tirtapraja (Ma'had Al Zaitun) , Rahmat Basuki (tersangka pengeboman BCA) ,
Amir Fatah , H Ismail Pranoto (Komando Jihad) , Danu Muhammad Hasan ,
Helmy Aminuddin (Gerakan Tarbiyah) , Najamuddin (wolya) dll.


Tebar , Pancing dan Jaring

Karena tidak memperoleh dukungan dari para petinggi Bakin, Ali Moertopo
pun membawa para mantan DI/TII ini dibawah pembinaan Opsus.Mereka
kemudian mendapatkan fasilitas dan dukungan finansial yang sangat besar
sehingga menimbulkan kemarahan sejumlah perwira ABRI pada masa itu
terutama dari kalangan Siliwangi yang merasa berjasa menangkap mereka
dengan susah payah bahkan bertaruh dengan nyawa.

Tapi berkat kedekatan Ali Moertopo pada Soeharto pada masa itu maka
protes-protes itu berhasil diredam.Sejumlah perwira yang menentang proyek
itu pun dengan segera dimutasi dan disingkirkan.

Ali Moertopo kemudian membina mereka dengan pelatihan-pelatihan intelejen,
seperti pembentukan jaringan , teknik perekrutan anggota , penyamaran ,
pembuatan propaganda , operasi cuci otak , teknik teror dan intimidasi
dan lain sebagainya (ini yang menjelaskan kenapa kelompok radikal sangat
ahli dalam melakukan ini semua).

Setelah dibina mereka pun diterjunkan ke tengah masyarakat untuk menerapkan
ilmunya.Dan peritiwa-peristiwa teror pun terjadi , pemboman BCA , penyerbuan
kantor polisi di Cicendo , Wolya , Lampung , Borobudur dll, dimana semua
peristiwa ini dilakukan oleh para mantan DI/TII binaan opsus.

Dan aparat pun menangkapi mereka lagi bahkan sebagiannya juga dikorbankan
dengan dibunuh.Tapi setelah tertangkap mereka kemudian dilepas lagi untuk
melakukan aksi-aksi lainnya.Berkat peristiwa-peristiwa itu pemerintah
mendapat
legimitasi untuk menekan kelompok-kelompok Islam.Sejumlah aktivis masjid
di Bandung ditangkapi bahkan organisasi remaja masjid di masjid Istiqamah
pun
dibubarkan dengan tuduhan terlibat peristiwa Cicendo dan Wolya yang
dilakukan oleh jamaah Imron yang diprovokasi oleh Najamuddin, sejumlah
kyai NU di Jawa Timur ditangkapi bahkan dilenyapkan dengan tuduhan terlibat
Komando Jihad yang dikomandani oleh Haji Ismail Pranoto binaan Opsus.
Keterlibatan intelejen dalam kasus-kasus tersebut semakin kentara ketika
dalam kasus persidangan Danu Mohammad Hassan misalnya, ia mengaku
sebagai orang Bakin. "Saya bukan pedagang atau petani, saya pembantu Bakin."
Belakangan Danu mati secara misterius, tak lebih dari 24 jam setelah ia
keluar penjara, dan konon ia mati diracun (Lihat Tempo, 24 Desember 1983)

Intelejen pun bergerak lebih jauh lagi untuk memprovokasi sejumlah kelompok
melakukan perlawanan yang dengan segera ditumpas dengan kejam oleh
militer.Bahkan kemudian para da'i harus mempunyai surat izin untuk
berceramah
dan semua kegiatan dakwah harus dilaporkan dulu kepada aparat dengan
alasan mencegah penyebaran paham radikal.Lalu pemerintah pun menetapkan
kebijakan asas tunggal Pancasila dengan alasan untuk menekan penyebaran
ideologi-ideologi yang menyimpang.

Sejumlah kelompok Islam yang menentang segera dibekukan, HMI pun
kemudian terpecah menjadi dua dengan munculnya HMI MPO yang menolak
asas tunggal, Pelajar Islam Indonesia (PII) , BKPRMI dan beberapa ormas
islam lain dibubarkan.Pemerintah juga mendirikan sejumlah organisasi islam
baru pendukung asas tunggal yang rata-rata dibawah binaan Golkar.Dengan
demikian semua kekuatan oposisi pemerintah dari kelompok Islam berhasil
dilumpuhkan dengan metode tebar , pancing jaringhasil rekayasa Ali Moertopo.

Strategi Pecah Belah dan Kuasai

Paska turunnya L.B Moerdani strategi intelejen dalam menghadapi kekuatan
Islam pun berubah.Teknik tebar , pancing , jaring ala Ali Moertopo mulai
ditinggalkan karena justru malahan menambah instabilitas.Strategi yang
kemudian dilakukan intelejen kemudian lebih soft bahkan dibuat seolah-olah
pemerintah mendukung kekuatan Islam.

Pada masa itu gerakan-gerakan alternatif di luar ormas-ormas islam dan
kepemudaan islam mulai marak.Sejumlah organisasi remaja masjid tumbuh
pesat di masjid-masjid raya juga masjid-masjid kampus.Sebagian kalangan
aktivis muda mulai mengubah konsep dakwah mereka menjadi dakwah
kultural dan berusaha membaurkan diri dengan masyarakat.

Dan ini dianggap pemerintah sebagai sebuah ancaman baru .Salah satu point
penting untuk menunjang kekuasaan rezim Soeharto adalah memastikan semua
organisasi yang ada dan hidup di Indonesia berada dalam cengkraman dan
kendali pemerintah.Bukan saja organisasi keagamaan atau politik tapi juga
organisasi profesi seperti IDI atau organisasi para hobbies seperti RAPI pun
dibawah kendali pemerintah dimana para pimpinannya tidak bisa naik kalau
tidak mendapat 'restu' dari pemerintah.

Akan tetapi organisasi-organisasi remaja masjid juga majlis-majlis taklim
yang tumbuh pada masa itu tidak demikian.Organisasi-organisasi itu
bersifat indenpenden dengan struktur organisasi yang cair.Akan tetapi
pertumbuhan anggotanya sangat luar biasa..

Karena itulah semua organisasi dakwah "liar" itu harus segera dikontrol.
Pendekatan awal pemerintah adalah berusaha menyatukan semua organisasi
dakwah tersebut dalam sebuah organisasi atau perhimpunan formal
dimana kemudian pemerintah bisa mengontrol melalui organisasi tersebut.
Dan pemerintah pun merestui organisasi tersebut bahkan memfasilitasinya
dengan menempatkan organisasi-organisasi tersebut untuk berkantor di
masjid negara Istiqlal. Akan tetapi eksperimen ini gagal, para aktivis yang
berusaha menjaga jarak dengan pemerintah menolak mengikuti gagasan
tersebut.

Akan tetap iintelejen kemudian memiliki pemikiran lain.Kekuatan dari
kelompok-kelompok dakwah tersebut harus dan bisa dimamfaatkan
untuk kepentingan rezim akan tetapi mereka harus dikebiri kekuatan
untuk melumpuhkan potensi ancamannya..

Bagi kalangan intelejen bila tidak mampu menundukkan sebuah kekuatan/
kelompok maka kekuatan/kelompok itu harus dimamfaatkan.Sumber
ancaman terbesar dari organisasi dakwah kultural itu adalah karena
mereka membaur dengan masyarakat sehingga di masa depan dapat
berpotensi menjadikan mereka sebagai kekuatan massa yang kuat.
Kebijakan 'massa mengambang' adalah doktrin utama ideologi orba
untuk mencegah sebuah kelompok terlalu dekat dengan masyarakat,
semua kelompok harus berada dalam 'kotaknya' masing-masing.

Maka Bakin pun memamfaatkan kembali para orang-orang binaan
opsus Ali Moertopo seperti Helmy Aminuddin yang merupakan putra
dari Danu Muhammad Hasan.Dengan dukungan dana yang luar biasa
kemudian dikembangkanlah kelompok radikal baru bernama Jamaah
Tarbiyah yang ide dasarnya dari ideologi Ikhwanul Muslimin sebuah
kelompok radikal asal Mesir.

Dan dimulai sejak Soeripto mantan kepala staff Bakin diangkat menjadi
Ketua Tim Penanganan Masalah Khusus Kemahasiswaan DIKTI/Depdikbud
pada tahun 1986, gerakan tarbiyah pun mulai bergerak dibawah binaan
dan pengawasan intelejen.Dengan pembinaan dengan metode cuci otak
maka secara instan kader-kader kelompok ini bisa dicetak dengan cepat.
Untuk menunjang penyebaran ideologinya maka diterbitkanlah majalah
Sabili pada tahun 1987 kemudian juga penerbitan Gema Insani Press yang
menyebarluaskan paham radikal ini melalui media dan penerbitan buku
buku ideologis dengan harga yang sangat murah padahal dengan mutu cetakan
yang cukup mewah karena mendapat subsidi.Majalah Sabili sendiri beredar
secara luas walaupun tidak dilengkapi dengan SIUPP dan dijual dengan
harga hanya 600 rupiah padahal dengan mutu kertas yang bagus plus nyaris
tanpa iklan.

Tujuan utama pembentukan kelompok ini oleh intelejen adalah menghancurkan
dan melumpuhkan semua kelompok dakwah pemuda dan remaja masjid
yang tidak berada dalam kontrol pemerintah lalu menyatukan semuanya
dalam satu kelompok besar yang bisa dikendalikan aparat intelejen.Selain itu
juga jama'ah tarbiyah juga diberi peran untuk memutus mata rantai hubungan
kelompok-kelompok aktivis masjid dengan masyarakat juga dengan ormas
islam lain.

Dan para aktivis dakwah masjid yang terbiasa dengan pola musyawarah
dan penyeimbangan kekuatan tiba-tiba dikejutkan oleh aksi-aksi pengambil
alihan khas intelejen dilakukan oleh aktivis jamaah taribyah seperti
mobilisasi
massa , black propaganda , penculikan aktivis , teror dan intimidasi dll .

Dan ketika berhasil mengambil alih kekuasaan kelompok ini kemudian
langsung melakukan aksi-aksi pembersihan dan penyeragaman.Seluruh
aktivis yang tidak mengikuti kelompok mereka disingkirkan.Semua
aktivitas dakwah yang berhubungan dengan masyarakat luas dihentikan
demikian juga semua bentuk hubungan dengan organisasi dakwah lain
dibekukan.Aktivitas masjid hanya diarahkan untuk pembinaan internal
demi mencetak sebanyak-banyaknya kader militan dan radikal di masjid.
Kelompok-kelompok diskusi dibubarkan dan metode pengkaderan
digantikan dengan indoktrinisasi.

Sebuah aktivitas yang melibatkan partisipasi masyarakat luar dihentikan.
Pembinaan pada kalangan luar masjid seperti kalangan remaja akhirnya
menjadi hanya lembar sejarah lama.Hubungan silaturahmi dengan organisasi
dakwah lain yang tidak 'sefikrah' dihentikan total.

Aktivis masjid pun seketika itu menjadi sebuah komunitas yang asing
bagi masyarakat.Isu-isu kemasyarakatan tidak lagi menjadi perhatian.
Isu masalah jenggot pun menjadi sangat pentingnya sampai akhirnya
menggusur isu mengenai kenakalan remaja , isu jilbab menjadi agenda
yang menjadi prioritas utama mengalahkan isu penyalahgunaan narkoba.

Dalam hal hubungan dengan organisasi dakwah lain pun sontak mencapai
titik terendah.Kajian jamaah tarbiyah yang disebarkan kepada anggotanya
mengenai kelompok dakwah lain diarahkan untuk memberi citra negatif
yang dipenuhi prasangka dan kecurigaan serta paham kebencian.

Maka dengan menggunakan tangan kelompok radikal akhirnya kekuatan
aktivis masjid pun dilumpuhkan total.Ketakutan utama pemerintah pada
kelompok aktivis dakwah masjid pada sebenarnya adalah kemampuan
mereka untuk membaur di masyarakat serta kemampuan menjalin hubungan
dengan organisasi dakwah lain.Dengan dilumpuhkannya kekuatan utama
kelompok dakwah masjid ini maka aktivis dakwah masjid tidak lagi
dianggap sebagai ancaman , maka tindakan represi terhadap kelompok
ini pun dilonggarkan.Ketika sebuah masjid jatuh ke tangan radikal maka
intelejen pun menghentikan operasi-operasi pengawasan yang ketat pada
mereka.Itulah sebabnya aktivitas jama'ah tarbiyah tidak pernah mendapat
gangguan dari aparat pada masa itu walaupun mereka menyebar paham
radikal.Dengan dikuasainya masjid-masjid oleh kelompok radikal maka
peristiwa pendudukan gedung DPR RI oleh massa pemuda islam seperti
pada waktu penolakan UU Perkawinan pun tidak perlu dikuatirkan lagi.

Ketaatan yang kuat di kalangan jama'ah tarbiyah dan kelompok radikal
islam lainnya pada pucuk pimpinannya memudahkan pemerintah untuk
mengawasi dan mengendalikan kelompok-kelompok ini, karena dengan
cukup memegang kepalanya saja maka seluruh anggotanya akan tunduk
dan patuh.Paham eksklusif kelompok radikal menjadi penentu sukses
penggunaan metode "pecah belah dan kuasai" kelompok-kelompok Islam
dan memotong 'sayap' mereka sehingga tidak bisa lagi 'terbang' sehingga
aktivis islam bagi pemerintah hanyalah sekelompok unggas saja.

Karena itulah kelompok radikal Islam Indonesia memiliki ciri khas yang
lain dari kelompok radikal islam di negara-negara lain terutama dalam
hal hubungan mereka dengan miiliter dan intelejen.Kelompok-kelompok
radikal islam timur tengah misalnya selalu berada dalam posisi vis a vis
dengan militer dan intelejen.Sementara kelompok radikal Islam Indonesia
justru sebaliknya , mereka justru bermesraan dengan militer dan intelejen.
Ditempatkannya mantan kepala staff Bakin menjadi pucuk pimpinan PKS
sebuah partai yang didirikan jamaah tarbiyah dan kecenderungan pemihakan
pada kandidat presiden dari militer memperlihatkan dengan jelas siapa
sebenarnya mereka.Tapi sungguh disayangkan para pion ini tidak pernah
sadar bahwa dirinya cuma pion.



* Penulis adalah mantan Sekretaris II Badan Komunikasi Pemuda
Remaja Masjid Indonesia Wilayah Jawa Barat (2000-2003) dan
moderator mailing list wanita-muslimah@yahoogroups.com

Ideologi Kebencian

From: He-Man
Date: Dec 26, 2005 4:47 AM
Subject: [pluralitas-icrp] Ideologi Kebencian


Ideologi Kebencian

oleh He-Man *

Beberapa dari kita mungkin pernah bertanya-tanya dalam hati apa
yang terjadi pada pengebom bunuh diri pada sejumlah aksi teror
bom di Indonesia padahal mereka sebelumnya hanyalah orang-orang
biasa.Kita juga mungkin bertanya apa yang terjadi pada milisi Serbia
ketika membantai dan memperkosa sejumlah orang yang notabene
sebelumnya adalah tetangga mereka sendiri.Kita juga pantas heran
apa yang terjadi ketika sejumlah pengikut wahaby militan meledakkan
bom di tubuhnya sendiri untuk membunuh sejumlah jama'ah syi'ah
yang sedang sholat berjama'ah sebagaimana yang dilakukan Yahudi
Goldstein ketika memberondong muslim Palestina yang sedang sholat
dengan senapan mesin.

Apa yang menyebabkan mereka menjadi mesin pembunuh yang tidak
memiliki rasa takut sekaligus tidak memiliki rasa kasihan pada korban
korbannya.Salah satu benang merah yang bisa ditarik dari para pelaku
tersebut adalah mereka semuanya pengikut kelompok radikal.

Dan semua kelompok radikal memiliki ideologi yang sama persis walaupun
mereka mengatasnamakan hal-hal lain seperti warna kulit , ras , agama dll.
Dari kelompok supremasi ras seperti Zionis , Nazi , KKK , ekstrimis kelas
seperti kaum fasis dan komunias sampai kelompok fanatik agama seperti
BJP (Hindu) , Ikhwanul Muslimin (Islam) memiliki kesamaan ideologi yaitu
ideologi kebencian.

Semua kelompok ini memiliki kebencian yang mendalam terhadap musuh
mereka sampai mereka beranggapan bahwa dunia ini akan menjadi lebih
baik kalau musuh mereka itu berhasil dilenyapkan seluruhnya dari muka
bumi minimal disingkirkan jauh-jauh dari komunitas mereka .Ketika posisi
mereka lemah mereka menggambarkan musuhnya sebagai kelompok penindas
yang akan menghancurkan eksistansi mereka dan ketika mereka berkuasa
mereka selalu beranggapan bahwa musuhnya adalah sekumpulan sampah
yang harus segera dibersihkan.

Semua orang normal tentu tidak akan pernah bisa membayangkan melakukan
hal-hal seperti yang dilakukan kaum radikal.Seorang muslim yang normal
tentu tidak akan memiliki pikiran untuk membunuh seseorang hanya karena
dia beragama kristen misalnya, seorang manusia normal tentu tidak akan
terlintas dalam pikirannya untuk meledakkan dirinya ditengah keramaian
orang .Akan tetapi kaum radikal itu berbeda , mereka bukanlah orang
normal walaupun dalam kesehariannya bertindak dan bertingkah laku
sebagaimana layaknya orang normal.Akan tetapi jauh dalam otak dan
pikirannya dia sebenarnya adalah orang gila yang sanggup melakukan
apapun bahkan dengan mengorbankan nyawanya sendiri sekalipun demi
menghancurkan kelompok yang dianggapnya sebagai musuh.

Ideologi kaum radikal memang merupakan sebuah ideologi kaum psikopat,
dan ideologi ini mampu untuk dicangkokkan ke semua orang normal
manapun dan merubahnya menjadi salah satu dari mereka, karena
ideologi ini adalah salah satu bentuk teror psikologis yang tidak dapat
terlihat dan dirasakan tapi dapat merubah pikiran orang menjadi 180
derajat dimana orang itu sendiri tidak menyadarinya selain kemudian
bergabung dalam barisan mereka.

Metode doktrin ideologi kebencian yang pertama adalah menjadi korban.
Seluruh anggota kelompok mereka dicuci otaknya dengan metode teror
psikologis bahwa mereka adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan
identitas semisal agama , ras , suku dll yang sedang mengalami sebuah
kedzaliman dan kesewenang-wenangan dari pihak lain.Mereka kemudian
secara psikologis ditempatkan sebagai bagian dari sebuah group/kelompok
yang menjadi korban itu semua dan membuat mereka memiliki perasaan
tertekan , tidak berdaya dan frustasi terhadap itu semua yang kemudian
diarahkan agar memiliki semangan dan jiwa juang yang tinggi untuk melakukan
perlawanan terhadap kelompok yang ditetapkan oleh mereka sebagai lawan.
Mereka juga diberi kecemasan bahwa mereka sedang dikepung oleh kekuatan
lawan yang berkonspirasi untuk menghancurkan eksistensi mereka baik
secara fisik , psikis maupun pemikiran.

Metode kedua adalah ide superioritas kelompok.Seluruh kelompok radikal
selalu menganggap kelompoknya baik menurut ras , agama , kelas dll adalah
sebuah kelompok terpilih yang bertugas untuk menyelamatkan dunia dari
kehancuran.Mereka beranggapan bahwa warna kulit , suku , atau agama
mereka adalah merupakan sebuah pemberian dari Tuhan untuk menguasai
dunia.Mereka beranggapan bahwa mereka adalah kelompok terbaik, satu
satunya yang benar , dan yang memiliki cita-cita paling luhur untuk
mendominasi dunia.

Tapi ada pihak-pihak yang menghalangi dan berusaha mencegah mereka
untuk melaksanakan semua cita-cita luhur tersebut yaitu kelompok yang
diidentifikasikan mereka sebagai musuh.Sehingga untuk menggapai cita-cita
dan hak mereka untuk menguasai dunia maka seluruh musuh dan penghalang
mereka harus dihancurkan.Dan satu-satunya jalan untuk itu adalah dengan
jalan kekuasaan.Karena itu kelompok-kelompok radikal sama sekali tidak
mempedulikan cara apapun untuk meraih kekuasaan, semua metode ataupun
cara dianggap halal dilakukan untuk menggapai kekuasaan karena itu adalah
hak mereka.Dan ketika kekuasaan itu diraih maka kekuasaan itu diarahkan
untuk mendominasi, semua orang atau kelompok yang tidak sealiran akan
disingkirkan walaupun mereka memiliki kesamaan ras , suku, atau agama
dengan mereka sendiri karena bagi mereka orang atau kelompok itu bukanlah
anggota murni dari ras atau agama mereka melainkan hanya orang-orang yang
telah tercemar oleh paham atau pandangan yang merusak dari kelompok lain,
sementara kelompok yang didefinisikan sebagai musuh akan ditindas karena
mereka menganggap hal itu sebagai tugas suci mereka untuk memastikan
agar kelompok mereka tetap berada di atas.

Paham superioritas ini menempatkan pihak-pihak lainnya sebagai kelompok
yang tingkatannya lebih rendah dari mereka bahkan kelompok yang
dianggap sebagai lawan dianggap kedudukannya lebih rendah dari
hewan seperti babi atau anjing.Paham inilah yang menyebabkan mereka
tidak pernah dan tidak akan pernah merasa bersalah kalau mereka menindas
atau memperlakukan kelompok lain secara semena-mena bahkan bagi
mereka itu adalah bagian dari tugas suci mereka.Menyembelih leher
orang , memperkosa wanita-wanita mereka , meledakkan simbol
mereka, membakar rumah mereka dll dianggap bukan perbuatan biadab
bahkan mereka sangat menikmati ekspresi penderitaan dari korban
korbannya.

Di tingkat yang lebih ringan , mereka menganggap propaganda , fitnah,
pengrusakan nama baik lawan-lawannya sebagai bentuk kewajiban suci.
Teror dan intimidasi dianggap sebagai bentuk kewajaran.Bahkan ketika
hal-hal itu diterapkan pada orang atau sekelompok orang yang notabene
satu ras atau satu agama dengan mereka.Di internet kita bisa lihat kaum
radikal Islam misalnya dengan tanpa rasa bersalah memailbomb milis
milis milik kelompok islam lainnya ataupun meneror muslim lain yang
tidak sepaham dengan mereka.

Semua itu dianggap wajar untuk dilakukan karena mereka adalah kelompok
superior yang memiliki tugas suci sementara yang lain cuma dianggap
sekumpulan orang-orang kotor bahkan budak yang pantas untuk mereka
perlakukan apa saja.

Doktrin ketiga adalah doktrin eksklusifme kelompok.Sebagai kelompok
'tertindas' mereka harus bersatu dan sebagai kelompok yang superior
maka mereka berkewajiban untuk menjaga kemurnian mereka. Maka
seluruh anggota kelompok wajib untuk memiliki kesamaan identitas
baik dari masalah pakaian , cara berbicara dll.Mereka juga sering
menciptakan kosa kata baru untuk membedakan mereka dengan yang
lainnya.Dan untuk lebih menjaga kemurnian mereka maka segala bentuk
hubungan dengan kelompok-kelompok lain di luar mereka harus
diminimalisir sampai batas yang terendah.Kelompok yang memiliki
perbedaan agama atau ras dengan mereka dianggap sebagai makhluk
najis yang harus dijauhi ,sementara kelompok yang memiliki kesamaan
ras atau agama dengan mereka tapi berbeda pandangan dianggap sebagai
kelompok tercemar yang juga harus dijauhi.Mereka didoktrin untuk
hanya merasa nyaman ketika bergaul dan berkumpul dengan sesama
mereka sendiri , bahkan dalam masalah perkawinan para anggotanya
diarahkan untuk hanya menikah dan menikahi orang-orang yang satu
group dengan mereka.


Ideologi Kebencian Kaum Radikal Islam

Kaum radikal Islam pada dasarnya memiliki kesamaan dengan kelompok
radikal lain seperti Zionis , Nazi , KKK , BJP , Komunis dll.Karena
mereka memiliki ciri yang sama dengan kelompok radikal lainnya seperti
ciri-ciri diatas.

Walaupun mereka mengklaim bahwa mereka mengajarkan agama pada
pengikutnya berdasarkan pemahaman yang benar pada dasarnya mereka
sama sekali tidak mengajarkan agama hanya kebencian yang dibungkus
dengan agama.Liqo atau kelompok pengkajian agama di masjid-masjid
kampus misalnya mereka rata-rata tidak diajar oleh orang-orang yang
memiliki kualifikasi sebagai pengajar agama , dan tidak ada satupun
literatur atau referensi yang mereka pakai bersumber dari kitab-kitab
pengajaran agama yang menjadi rujukan utama lembaga-lembaga
pengajaran agama yang resmi, bahkan tidak ada satupun kitab agama
yang mereka pakai untuk mengajari anggotanya.Yang mereka pakai
hanyalah buku pedoman/panduan kaum ekstrim yang mengajarkan paham
kebencian berdasarkan step-step seperti diatas.

Ayat pertama yang diajarkan kelompok radikal islam pada pengikutnya
adalah selalu Al Baqarah 120 yang ditafsirkan sedemikian rupa untuk
membuat para pengikutnya memiliki perasaan jadi korban dan berada
dalam kepungan musuh yang akan menghancurkan eksistensi mereka
sebagaimana rumus kaum radikal yang pertama.

Wacana 'ghozwul fikri' atau yang di Indonesiakan menjadi 'perang
pemikiran' pun dijadikan wacana untuk menebar ketakutan akan ancaman
dari pihak lain termasuk dari kalangan muslim sekalipun yang harus
dihadapi dengan reaktif.

Wacana 'khairu ummah' menjadi wacana superioritas kelompok dan
wacana 'islam kaffah' menjadi wacana untuk membentuk eksklusifme
kelompok melalui penerapan simbol-simbol tertentu untuk membedakan
mereka dengan kelompok lain.

Dan hasilnya seperti yang bisa kita lihat pada orang-orang harokah ,
di luar penampilan mereka yang secara kasat mata terlihat ramah dan
santun mereka memiliki Iblis di kepalanya.Mereka menjadi orang-orang
yang berkepribadian ganda.Ketika berada di lingkungannya sendiri
mereka bersikap serba baik dan ramah tapi ketika berhadapan dengan
orang yang beda atau sesuatu yang beda sontak mereka menjadi kumpulan
orang-orang yang garang , brutal bahkan tidak mengenal rasa kasihan.
Sehingga tidak aneh kalau id satu sisi mereka tidak pernah melewatkan
sholat berjama'ah tepat waktu di sisi lain mereka menyembelih leher
manusia seperti menyembelih hewan qurban.Di satu sisi mereka berkhotbah
mengenai ukhuwah tapi di saat bersamaan sibuk mengkafirkan dan
menghujat saudara sendiri.

Kelemahan Kaum Radikal.

Di balik semua sisi kegarangan kaum radikal, pada dasarnya mereka
memiliki satu sisi kelemahan yang sangat serius yang menyebabkan
mereka sangat mudah untuk diarahkan dan dikendalikan oleh pihak
luar.

Kaum radikal karena paham kebencian sudah merasuki pikirannya
mereka tidak lagi memiliki pikirannya sendiri , pikirannya sudah menjadi
milik orang lain.Seperti halnya orang yang sedang marah dan kepepet
serta terkepung di pojok otak dan pikiran mereka tidak mampu untuk
berpikir secara jernih dan logis lagi.Kebencian yang mendalam membuat
mereka selalu paranoid terhadap pihak lain dan membuat mereka selalu
memandang semua orang dan segala sesuatu atas dasar prasangka.

Karena itulah mereka menjadi sekelompok orang yang bisa diperintah
dan diprogram untuk melakukan sesuatu oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan patuh tanpa mereka mampu berpikir panjang secara logis.
Seperti halnya orang yang terhiptonis mereka bisa diperintahkan melakukan
hal bodoh seperti menjadi monyet tanpa mereka sendiri menyadarinya,
bahkan mereka juga dicangkokkan program berupa kata-kata tertentu
yang bisa membuat mereka berbuat lepas kontrol.

Beberapa contoh ringan misalnya begitu percayanya kaum radikal islam
ini terhadap bualan orang amerika yang sedikit maniak dan gila di sebuah
website bahwa bom bali I adalah sebuah mikro nuke hanya karena sejumlah
media garis keras yang mengutipnya menggunakan kata-kata trigger berupa
konspirasi menyudutkan ummat islam.Kata kristenisasi begitu berpengaruh
pada diri mereka sehingga mempercayai selebaran bohong (yang kemungkinan
disebar intel dan militer) yang mengabarkan (alm) Munir adalah seorang
kristen fanatik yang hendak mengkristenkan Indonesia padahal (alm) Munir
sendiri wadalah seorang muslim keturunan Arab yang sempat menjadi
aktivis HMI.

Karena itulah tidak heran kalau kaum radikal ini justru menjadi pion penting
yang dimamfaatkan oleh kalangan militer , intelejen ataupun rezim diktator
untuk menggolkan tujuan mereka.Karena orang-orang radikal itu walaupun
mungkin merupakan seekor macam , mereka cumalah macan sirkus yang
tidak layak ditakuti.Karena pikiran mereka sudah menjadi milik orang lain
maka mereka mudah untuk dikendalikan , dan karena mereka tidak mampu
lagi berpikir logis maka mereka menjadi sangat mudahnya untuk dihasut
atau dibohongi bahkan diprovokasi sehingga bisa diarahkan sekehendak
orang lain.Karena itulah tidak heran pemuda-pemuda yang lugu setelah
mendapat doktrin ekstrimis islam dengan mudahnya bisa diperintahkan
untuk melakukan bom bunuh diri.




* Penulis adalah mantan Sekretaris II Badan Komunikasi Pemuda
Remaja Masjid Indonesia Wilayah Jawa Barat (2000-2003) dan
Moderator Mailing List wanita-muslimah@yahoogroups.com

Wednesday, January 04, 2006

SURAT DUKA CITA Hadhrat Khalifatul Masih V atba. Kepada VATIKAN

SURAT DUKA CITA—Pesan yang dikirim oleh Hadhrat Khalifatul Masih V
atba., Imam Jemaat Muslim Ahmadiyah Internasional, sehubungan dengan
kemangkatan Sri Paus Yohanes Paulus II. (Review Religion, Mei 2005)

9 April 2005
Yang Mulia Kardinal Joseph Ratzinger
Dekan Perguruan Suci Para Kardinal
di Kota Vatikan

Yang Mulia Kardinal Ratzinger, ...
Atas nama Jemaat Muslim Ahmadiyah seluruh dunia dan saya
pribadi, ingin saya ungkapkan simpati kami yang mendalam dan
belasungkawa atas berita duka kemangkatan Shri Paus Yohanes II.
Tak diragukan lagi, Almarhum merupakan inspirasi bagi segenap
umat Katolik dan non-Katolik seluruh dunia. Beliau merupakan
soko guru dalam membangun jembatan di antara orang-orang lintas
agama dan menyebarkan semangat pengampunan, rekonsiliasi
dan toleransi.
Umat Islam seluruh dunia telah memberikan penghormatan besar
untuk Sri Paus Yohanes Paulus II. Manusia agung ini mendesak
pihak berwenang Roma guna mengizinkan umat Islam membangun
mesjid mereka di dekat pusat Kristen tersebut. Keberanian dan
kesungguhan
beliau merupakan contoh bagi semua. Beliau berdiri di
atas keadilan dan hak asasi manusia, serta tidak takut mengatakan
pendapat beliau kepada para pemimpin dunia.
Kami bersatu dalam doa beserta orang-orang dari agama lain
dan saudara-saudara Katholik kami, dengan keyakinan, bahwa Tuhan
Yang Maha Kuasa menempatkan ruh beliau dalam damai serta
mencurahkan karunia-Nya atas beliau sebagaimana semasa hidup
Sri Paus Yohanes Paulus II yang mencintai dan memaafkan umat
manusia di dunia. Semoga Tuhan beserta Anda sekalian sebagaimana
Anda semua memilih pengganti beliau. Amin.

Dengan simpati yang mendalam,

MIRZA MASRUR AHMAD
Imam Jemaat Muslim Ahmadiyah

(Penerj.: Mln. Muharrim Awaluddin Shb. & A. Shaheen Ali)